Belajar Budi Pekerti di Balai Penitipan Anak

Jurnalis : Faridha (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Fachrul Islami Malewa (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Foto bersama relawan bersama anak-anak dan pengasuh BPA.

“Anak yang berbakti pada orang tua adalah anak yang paling beruntung.
(Kata perenungan Master Cheng Yen)

Pentingnya pelajaran budi pekerti sejak dini dijalankan relawan Tzu Chi di Kutai Barat, Kalimantan Timur dengan mengunjungi Balai Penitipan Anak (BPA) di Sungai Pahu Estate. Anak-anak di BPA adalah anak karyawan yang dititipkan orang tuanya selama bekerja di perkebunan Sinar Mas dan akan dijemput menjelang sore ketika orang tuanya selesai bekerja. Di BPA ini biasanya anak-anak dijaga oleh pengasuh.

Untuk membantu pengasuhan anak-anak yang dititipkan di BPA, relawan mengajak anak-anak bermain, bernyanyi bersama dan memberikan sedikit pelajaran sopan santun, tata krama dan bagaimana berbicara yang baik terhadap teman, saudara, dan orang tua. Perhatian yang dilakukan relawan menjadi curahan kasih sayang bagi anak-anak yang sementara waktu ditinggal orang tua yang bekerja.

Relawan mengajak salah satu anak di BPA untuk belajar tampil di depan.

“Anak-anak di BPA menurut kami sangat penting untuk diberikan pendidikan budi pekerti. Kenapa? Karena kalau sedari kecil kita sudah berikan, mudah-mudahan ini bisa menjadi bekal mereka nanti jika sudah dewasa. Supaya mereka memiliki sikap sopan santun, bertutur kata yang baik, dan yang paling utama juga memiliki rasa kasih sayang antar sesama,” ujar Tifayanti, salah satu relawan yang hadir.

Dalam kunjungan kali ini relawan memberikan beberapa contoh agar dapat menumbuhkan budi pekerti pada anak usia dini, seperti menjalankan perintah agama, berpamitan ketika hendak pergi, membawa barangnya sendiri, makan sendiri, membantu pekerjaan rumah, senyum, salam dan sapa, berperilaku sopan santun, dan meminta maaf ketika salah.

Relawan memberikan materi yang disertai contoh sehingga anak-anak mudah memahami.

Perkebunan Sungai Pahu Estate memiliki 5 BPA. Relawan sudah memberikan perhatian bagi 3 BPA. Masih ada 2 BPA lagi yang akan dikunjungi relawan. “Tujuannya biar kami bisa melihat dan memberikan perhatian menyeluruh untuk anak-anak yang ada di perkebunan Sungai Pahu Estate. Kami akan terus evaluasi juga kebutuhan anak-anak di BPA seperti apa, sehingga apa yang bisa kami bantu bisa menyesuaikan kebutuhan mereka,” ucap Eka Nur Cahyati, relawan lainnya menambahkan.

Kunjungan relawan ini disambut baik anak-anak di BPA. Salah satunya Albian. “Terima kasih ibu-ibu sudah mau mengunjungi kami. Bisa ajak kami main dan juga diberi makanan. Sering-sering datang ke sini ya, Bu,” ujarnya.

Bernyanyi bersama untuk membangkitkan semangat anak-anak di BPA.

Selain memberikan pelajaran budi pekerti, relawan juga turut memberikan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi serta memberikan rasa bahagia kepada anak-anak di BPA. Sebagai informasi saat ini Perkebunan Sinar Mas memiliki lebih dari 300 Balai Penitipan Anak (BPA).

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Asyiknya Bekerja Sama

Asyiknya Bekerja Sama

15 Desember 2016
Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti yang berbeda dari biasanya. Apabila kegiatan biasa dilakukan di dalam ruangan, kali itu kegiatan dilakukan di pantai, yaitu Pantai Pongkar.
Kreasi Generasi Penyelamat Bumi

Kreasi Generasi Penyelamat Bumi

13 Juli 2021
Via aplikasi Zoom, siswa–siswi kelas Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Medan mendapat pelatihan mendaur ulang kaus bekas menjadi tas kantong yang unik, lucu, dan bermanfaat. “Menurut saya cukup kreatif karena membuat sesuatu yang tidak terpakai menjadi berguna kembali,” ujar Frederick Chandra, salah satu siswa.
Menjaga Diri, Wujud Bakti kepada Orangtua

Menjaga Diri, Wujud Bakti kepada Orangtua

15 Januari 2015 Sebanyak 49 anak kelas Er Tong Jing Jin Ban dan 40 anak kelas Tzu Shao Ban, pada hari Minggu, 11 Januari 2015 di Tzu Chi Pekanbaru mengikuti kelas budi pekerti dengan topik Bisa menjaga atau menyayangi diri sendiri.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -