Belajar dan Berlatih Dharma
Jurnalis : Widosari Tjandra (He Qi Selatan), Fotografer : Lindawati (He Qi Selatan)Sebanyak 18 orang yang hadir mendengar sharing Agus Rijanto mengenai bab kedua dari buku 20 kesulitan dalam Kehidupan. |
| ||
Di dalam kesempatan ini kami sama-sama menyerap dharma, apa itu jalan kebenaran? Shixiong Nicholas membaca bagian pertama dari bab ke-2 mengenai ketenangan batin. Dalam bagian pertama berisi wejangan Master Cheng Yen supaya batin kita tetap tenang saat menghadapi suatu kesulitan dengan berlatih kesabaran Nicholas Shixiong melanjutkan bacaan ke bagian dua tentang “Keserakahan, Kemarahan dan Kebodohan Batin Menghalangi Kita Belajar Jalan Kebenaran”. Banyak orang berdoa dengan mengharapkan imbalan, jarang ada yang berdoa tanpa meminta sesuatu. Manusia awam memiliki kesalahan keserakahan, kemarahan dan kebodohan batin, kesombongan dan kecurigaan. Justru kita masuk ke Tzu Chi karena kita ingin berlatih untuk menghindari hal ini. Banyak orang kaya yang sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuk merenung tentang agama yang sesungguhnya. Orang kaya lebih sering terbuai dengan kesombongan, sehingga sulit bagi orang kaya untuk “menjadi kaya dan berbudi di saat yang bersamaan”. Inilah pengamatan Buddha bahwa sulit bagi orang kaya untuk mempelajari jalan kebenaran. Tapi di dunia Tzu Chi mereka dapat belajar mengembangkan kebajikan dengan berdana kepada masyarakat serta melenyapkan kesombongan mereka. Maka tidak sulit bagi orang kaya untuk belajar jalan kebenaran.
Keterangan :
Agus Rijanto Shixiong bertanya kepada para peserta bedah buku, ”Jika kita punya semangkuk nasi dan satu istri. Apa yang harus dilakukan jika ada orang yang kelaparan saat itu? Hendro Shixiong langsung menjawab, ”Dibagi rata”. Menurut Agus Rijanto Shixiong jika rasa simpatinya besar tentu dapat dibagi rata, tetapi kenyataannya apakah bisa dipraktikkan. Lalu Hin Kok Shixiong berkata, “Ada, kalau orang yang kurang mampu. Yang mampu tentu tidak mau.” Agus Rijanto juga menerangkan mengapa orang yang mampu tidak bisa berbagi dan yang tidak mampu bisa berbagi, karena orang yang tidak mampu bisa merasakan susahnya orang lain. Itulah ajaran Buddha. Jalan kebenaran adalah petunjuk untuk menjadi orang yang terbebas dari lingkaran samsara dengan belajar dan berlatih Buddha dharma (ajaran Buddha). Semua agama pada dasarnya adalah sama, yaitu mengajarkan “cinta kasih”. Agus Rijanto Shixiong membawakan acara ini dengan baik sehingga relawan walaupun sudah letih karena baru pulang kerja, mereka tidak merasakan bosan bahkan merasa senang dengan dharma yang diberikan. Acara ditutup dengan makan malam bersama yang disediakan tuan rumah. Hidup dengan berkah dan kebijaksanaan yang berlimpah adalah yang paling berbahagia. Kemewahan dan kemewahan bagaikan mimpi menjelang pagi.
| |||
Artikel Terkait
Menembus Banjir di Kampung Poncol
22 Januari 2010Bantuan 30.000 Paket Beras kepada Masyarakat Kurang Mampu di Kota Palembang
04 Agustus 2021Yayasan Buddha Tzu Chi Palembang bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Mapolda Sumatera Selatan, dan Kodam II Sriwijaya menyalurkan bantuan 30.000 paket atau 150 ton beras untuk keluarga kurang mampu di kota Palembang.