Belajar dengan Tenang Tanpa Sakit Gigi Lagi

Jurnalis : Teddy Lianto , Fotografer : Halim Kusin

Belajar dengan Tenang Tanpa Sakit Gigi Lagi

Siswa-siswi kelas 4 – 6 SD Cinta Kasih Tzu Chi mengikuti pemeriksaan dan pengobatan gigi di Aula gedung A Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Jumat 18 November 2016.

Kurangnya kesadaran para siswa untuk merawat gigi membuat mereka mengalami kendala dalam belajar, seperti sakit gigi. Karena itu Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menggandeng relawan medis Tzu Chi atau TIMA mengadakan baksos gigi gratis di sekolah. Baksos yang digelar pada 18 November 2016 kali ini diikuti oleh siswa sekolah dasar kelas 4 dan 5.

Dengan berbaris rapi, para siswa memasuki aula Gedung A, lokasi bakti sosial. Selain mendapatkan pengobatan, siswa juga diberikan wejangan bagaimana merawat gigi yang baik dan benar.

Koordinator kegiatan baksos, drg. Delidanti mengatakan, rata-rata yang dikeluhkan siswa adalah gigi berlubang dan gigi persistensi atau gigi susu yang tidak lepas-lepas. “Kebanyakan kita utamakan untuk gigi dewasa yang lubang dan gigi persistensi, gigi dewasanya sudah tumbuh tapi gigi susunya belum lepas. itu kan menggangggu. Kebanyakan itu yang kita lakukan,” jelas drg. Delidanti.

Delidanti menambahkan, ada beberapa siswa yang takut memeriksakan giginya saat tahu giginya harus dicabut karena berlubang. Karena itu setiap kali melakukan pemeriksaan, para dokter memberikan  semangat  dan senyuman agar murid tidak  terlalu takut. “Kebanyakan sih dari  tadi anaknya  cukup berani-berani ya. Tidak ada yang nangis. Biasanya, kita kasih pengertian mau nggak sehat, mau nggak giginya bagus gitu. Jadi mereka karena ingin sehat, ingin bagus, jadi nggak takut lagi,” tambah Delidanti.

Belajar dengan Tenang Tanpa Sakit Gigi Lagi

Selain pengobatan, para siswa juga mendapatkan wejangan tentang merawat gigi yang benar.

Belajar dengan Tenang Tanpa Sakit Gigi Lagi

Ashley, siswi kelas 4 A ini, sudah mulai bertekad untuk menjaga giginya dengan mengurangi makanan yang manis.

Selain dari tim dokter, dukungan kepada siswa juga diberikan oleh para guru yang mendampingi. Seperti yang dilakukan Bambang Sutrisno, guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang mengkoordinir para murid untuk datang berobat.

“Bapak ibu guru juga memberikan pengarahan maupun materi dalam pembelajaran mengenai gigi dan sebagainya. Hal semacam ini sudah kita lakukan beberapa kali bahkan tiap tahunnya kita sudah berupaya agar anak-anak kita sehat, baik itu giginya, semua jasmaninya,” terang Bambang.

Perhatian dan bimbingan dari tim dokter maupun guru membuat siswa-siswa menjadi lebih berani untuk memeriksakan gigi. Mereka kini juga makin mengerti apa yang menyebabkan gigi mereka berlubang dan perlu dicabut. Salah satunya Haris, murid kelas 6 C. Pada pemeriksaan awal, gigi Haris divonis hanya perlu ditambal. Tetapi ketika menjalani pengobatan lanjut, gigi di sebelah kanannya sudah rusak parah dan harus dicabut. Setelah mendengar penjelasan dokter, dengan berani Haris membuka mulutnya agar dokter bisa mencabut giginya.

“Tadi dokter bilang yang ini perlu dicabut karena sudah somplak, sedangkan yang ini harus ditambal. Tidak apa-apa daripada sakit lagi,” kata Haris.

Dari baksos ini, Haris juga makin mengerti bagaimana cara mencegah giginya kembali sakit. “Caranya gosok gigi sehari dua kali, tidak makan yang manis-manis,” kata Haris mengulangi wejangan yang diberikan oleh dokter.

Drg Delidanti (kiri), setiap kali melakukan pemeriksaan, juga memberikan  semangat  dan senyuman agar para murid berani menjalani pengobatan.

Manfaat positif dari kegiatan baksos ini juga dirasakan oleh Ashley, Murid Kelas 4 A yang mendapat banyak nasehat dari dokter yang mengobatinya. “Saya sudah tidak mau lagi makan coklat dan es krim.  Sakitnya ngilu . Kalau buat makan jadi sakit. Lalu giginya sakit jadi dipegangin terus,” kata Ashley seraya memegang pipi kirinya. Ashley yang telah mendapat pengobatan, kini sudah dapat kembali mengikuti proses belajar di sekolah dengan tenang. “Sekarang sudah konsen dengerin penjelasan guru, sudah tidak pegangin gigi lagi. Senang giginya bisa dibetulin. Jadi nggak sakit lagi,” ucap Ashley dengan gembira.

Kesadaran merawat gigi secara teratur dan benar, memang selayaknya harus dimulai dari usia dini supaya siswa bisa memelihara kesehatan giginya sendiri. Dengan demikian, para siswa dapat belajar dengan tenang, tanpa terkendala sakit lagi.


Artikel Terkait

Merawat Gigi Anak-anak Rusun Muara Angke

Merawat Gigi Anak-anak Rusun Muara Angke

22 September 2017

Minggu, 3 September 2017, sebanyak 51 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 berkumpul di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke untuk melakukan baksos gigi bagi anak-anak.

Gigi Sehat, Hati Riang

Gigi Sehat, Hati Riang

24 September 2018
Hari Minggu, 16 September 2018 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 mengadakan kegiatan Baksos Gigi di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Muara Angke untuk anak-anak yang berumur 5-12 tahun. Sebanyak 93 orang anak mendapatkan pemeriksaan dengan didampingi oleh 37 relawan.
Belajar dengan Tenang Tanpa Sakit Gigi Lagi

Belajar dengan Tenang Tanpa Sakit Gigi Lagi

28 November 2016

Kurangnya kesadaran para siswa untuk merawat gigi membuat mereka mengalami kendala dalam belajar, seperti sakit gigi. Karena itu Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menggandeng relawan medis Tzu Chi atau TIMA mengadakan baksos gigi gratis di sekolah.

Berlombalah demi kebaikan di dalam kehidupan, manfaatkanlah setiap detik dengan sebaik-baiknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -