Belajar Mengendalikan Kemarahan Sejak Kecil

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara, Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 

foto
Dalam Kelas Budi Pekerti tanggal 12 Januari 2014, anak-anak Xiao Tai Yang belajar tentang mengendalikan kemarahan.

“Marah berarti menghukum diri sendiri karena kesalahan yang dilakukan orang lain.” (Kata PerenunganMaster Cheng Yen)

 

Kemarahan adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah, serta tingkat andrenalin dan noradrenalin. Setiap orang pasti bisa mengalami kemarahan, tetapi setiap orang memiliki tingkat kemarahan yang berbeda-beda. Begitu juga pada anak-anak yang masih belum memiliki tingkat kestabilan emosi. Oleh karena itu pada hari Minggu tanggal 12 Januari 2014, anak-anak Xiao Tai Yang (kelas budi pekerti) Tanjung Balai Karimun diajarkan tentang cara mengendalikan kemarahan.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai pukul 08.00–10.00 WIB. Anak–anak sudah berbaris rapi untuk naik ke lantai dua kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Mereka sangat bersemangat karena bulan ini adalah bulan pertama mereka masuk kembali setelah libur satu bulan. Biasanya mereka dibagi menjadi 2 kelompok, dimana kelompok B dilaksanakan pada pukul 08.00 – 10.00 dan kelompok A pukul 11.00 – 13.00 WIB. Namun pada bulan ini kegiatan Xiao Tai Yang kelompok B dan kelompok A dilaksanakan secara bersamaan. Kelompok A di lantai bawah sedangkan kelompok B berada di lantai atas gedung kantor Tzu Chi.

foto   foto

Keterangan :

  • Dengan antusias dan penuh perhatian, anak-anak mendengarkan penjelasan dari Rini Mama selama materi disampaikan (kiri).
  • Anak-anak bersama-sama membaca pada saat dibagi kelompok-kelompok kecil (kanan).

Rini Mama menjelaskan hal-hal yang menjadi penyebab dari kemarahan, apa akibatnya dan bagaimana cara mengurangi kemarahan. “Coba kira-kira kalau kita memberi hadiah pada orang lain, dan orang tersebut tidak mau menerima hadiah tersebut. Terus hadiah itu menjadi milik siapa?” tanya Rini Mama. Salah satu Xiao Tai Yang dengan spontanitas menjawab, “Untuk diri kita sendiri Mama”. “Begitu juga kemarahan kita, kalau marah pada orang lain dan orang tersebut tidak merasa dan tidak menghiraukannya, berarti kita marah itu untuk diri kita sendiri,” lanjut Rini Mama menjelaskan. Anak-anak mendengarkan dengan penuh perhatian penjelasan yang disampaikan oleh Rini Mama. Dengan memberikan pemahaman pada anak diharapkan mereka lebih bisa mengontrol emosi sejak dini, sehingga mereka bisa mengurangi kemarahan dan mengembangkan kesabaran dan cinta kasihnya.

Setelah penjelasan, aktivitas dilanjutkan dengan latihan isyarat tangan yang akan dipentaskan pada tanggal 18 Januari 2014 saat acara Pemberkahan Akhir Tahun. Kelompok A dan kelompok B berkumpul menjadi satu di lantai atas untuk latihan gerakan isyarat tangan bersama-sama. Mereka berlatih dengan semangat, karena waktu pementasan tinggal sebentar lagi.

  
 

Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-134:  Syukur Tak Terkira Dirasakan Alwi dan Rita

Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-134: Syukur Tak Terkira Dirasakan Alwi dan Rita

05 Oktober 2022

Menerima informasi adanya Baksos Kesehatan Tzu Chi Batam di grup whatsapp lingkungan tempat tinggalnya, pasutri Alwi Zulkifli dan Rita Erlina memutuskan untuk mengikuti baksos ini. 

Menjaga Interaksi yang Baik Dengan Orang Lain

Menjaga Interaksi yang Baik Dengan Orang Lain

27 September 2023

Relawan Tzu Chi Pekanbaru menjadi salah satu narasumber dalam mengisi materi Latihan Dasar Kepemimpinan di SMA Dharma Loka, Pekanbaru.

Semangat dan Tanggung Jawab Murid Jing Si

Semangat dan Tanggung Jawab Murid Jing Si

28 September 2011 Banyak sekali cerita dari Thomas Shixiong yang membuat kita bertepuk tangan untuknya, karena berawal dari tekad yang tertunda, hingga ia yakin untuk masuk ke barisan Tzu Chi dan pada akhirnya ia berjodoh pulang ke kampung halaman batin untuk bertemu dengan guru yang dirindukanya.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -