Belajar Menghargai Pendapat Orang Lain
Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Yogie P
|
|
||
Semua Xiao Tai Yang berbaris rapi sesuai kelompok masing-masing untuk menuju ruang belajar di lantai dua. Ketua kelompok bertugas mengatur anggotanya agar teratur dan rapi. Joice Shijie langsung menyapa semua siswa budi pekerti dengan mengucapkan Amitofo. Tepat pukul 08.00 WIB pendidikan kelas budi pekerti ini dimulai. Semua Xiao Tai Yang sibuk mengeluarkan buku kegiatan dari tas masing-masing dan mengumpulkan buku perbuatan baik yang telah dilakukan. Papa Purwanto di kesempatan ini menjelaskan tentang “Belajarlah menerima pendapat orang lain dan mengalah. Jangan belajar menyelesaikan masalah dengan kekerasan”. Sebuah tema yang menarik untuk dipelajari oleh anak-anak maupun semua orang. “Jika ingin membuat orang lain tersenyum kepada kita, maka kita harus tersenyum dulu. Jika ingin dihormati teman kita, maka kita harus menghormati teman terlebih dahulu. Jika ingin pendapat kita dihargai orang lain, maka kita terlebih dahulu menghargai pendapat orang lain. Kita tidak perlu menunggu orang lain untuk menghormati kita. Tetapi kalau kita menghormati orang lain terlebih dahulu, secara otomatis tanpa disuruh orang tersebut akan menghormati kita” ucap Papa Purwanto.
Keterangan :
Dipertengahan acara semua Xiao Tai Yang melihat dan memperhatikan video kartun tentang pertengkaran. Dalam video tersebut diceritakan terdapat seorang kakak dan adik yang tinggal disebuah wihara. Mereka berdua dibimbing oleh seorang Biksu sekaligus sebagai gurunya. Suatu saat si adik menemukan seekor anak anjing yang masih kecil dan lucu. Setiap hari anjing kecil itu dirawat dan diberi minum susu olehnya. Sehingga kadang-kadang tugas si adik tidak dikerjakan dan yang mengerjakan kakaknya. Akhirnya, suatu saat kakaknya marah kepada adiknya yang hanya sibuk merawat anjing kecil tersebut. Dan akhirnya kakak beradik itu saling menyalahkan dan hampir bertengkar. Pada saat itu, datanglah gurunya untuk menasehati mereka berdua agar jangan suka membandingkan siapa yang bekerja lebih banyak, tetapi kalian harus saling berterima kasih. Tanpa bantuan satu sama lain, tugas kalian akan semakin berat. Dari cerita tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kekerasan dan pertengkaran tidak dapat menyelesaikan masalah, tetapi menambah semakin banyak masalah. Sikap menghargai orang lain, melaksanakan tugas kita dengan baik dan sikap kerja sama itulah yang dapat menumbuhkan suasana yang harmonis. |
|||
Artikel Terkait
Perumahan Cinta Kasih Kasih Padang
11 Oktober 2013 Melihat kehidupan warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Padang yang begitu menjaga lingkungan dan dapat hidup bahagia dengan warga sekitar, sungguh membuah hati ini menjadi teduh dan yakin jika memang Tzu Chi dalam memberikan tidak mengenal ras, suku bangsa, dan agama.Bantuan Sosial Peduli Covid-19 untuk Pesantren Luhur Altsaqofah
29 Maret 2021Silaturahmi para relawan Tzu Chi Indonesia ke pondok pesantren selalu berhasil membangkitkan rasa haru dan hangat di hati. Bukan saja menyaksikan keharmonisan antar pemeluk agama yang berbeda, namun juga persaudaraan anak bangsa untuk saling peduli, khususnya di masa pandemi ini. Seperti penyaluran 350 paket beras dan masker ke Pesantren Luhur Altsaqofah ini.