Belajar Menjadi Mata dan Telinga Master
Jurnalis : Lina Nurhayati Agus (He Qi Pusat), Fotografer : Metta Sari Devi K, Lianny Lie, Diman Nurjaman (He Qi Pusat)Henry Tando memaparkan tentang apa saja yang menjadi kegiatan atau
tugas bagi relawan Zhen Shan Mei termasuk
Teknik Dasar Foto dan Video pada
kelas pelatihan relawan Zhen Shan Mei
kepada relawan Tzu Chi Bogor.
Minggu, 07 Oktober 2018 seperti biasanya di minggu pertama relawan Tzu Chi Bogor mengadakan acara gathering penerima bantuan (gan en hu) di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan, Jl Siliwangi No. 25B Bogor. Persiapan telah dimulai sejak pagi hari oleh para relawan sesuai dengan tugasnya masing-masing mulai dari memasak untuk konsumsi makan siang, merapikan ruangan dan membersihkan halaman.
Selain mengadakan acara gathering bagi para gan en hu, relawan Tzu Chi di Bogor juga mendapat kesempatan baik untuk belajar mengenal kegiatan budaya humanis melalui kelas pelatihan relawan Zhen Shan Mei dengan pembicara Kepala Bagian Pengembangan Relawan Zhen Shan Mei (PRZSM) Tzu Chi, Henry Tando.
Usai makan siang bersama, tepatnya pukul 12.30 WIB, kelas pelatihan relawan Zhen Shan Mei pun dimulai. Meski sejak pagi sudah berkegiatan bersama para penerima bantuan Tzu Chi, namun para relawan tidak kalah antusiasnnya dalam mengikuti kelas. Hal ini dikarenakan rasa ingin tahu dan memahami lebih dalam tentang budaya humanis Zhen Shan Mei terbilang tinggi. Ada 17 relawan mengikuti kegiatan pelatihan ini.
Setelah pengenalan secara teori, relawan diberikan kesempatan untuk
praktik pengambilan foto.
Usai praktik pengambilan foto, relawan yang dipandu oleh Henry Tando
membahas hasil foto-foto para relawan.
Henry Tando memaparkan tentang apa saja yang menjadi kegiatan atau tugas bagi relawan Zhen Shan Mei. Seperti mencatat dan mengarsipkan jejak cinta kasih insan Tzu Chi melalui foto dan cerita yang hasilnya bisa dipublikasikan di media online website Tzu Chi, media cetak Tzu Chi, DAAI TV untuk menyebarkan Dharma dan inspirasi positif. dengan demikian setiap komunitas relawan seyogyanya mendokumentasikan dan mengarsipkan setiap kegiatan yang diadakan sehingga memudahkan dalam pencarian data.
Dalam sharingnya, Henry Tando juga memutarkan video inspiratif kegiatan relawan Zhen Shan Mei, setelahnya ia pun memberikan sharing sukacita menjadi relawan dokumentasi. Acara yang berlangsung serius namun santai ini diselingi dengan tanya jawab. Pertanyaan pun meliputi etika dalam foto kegiatan Tzu Chi yang dibahas melalui slide gambar berupa contoh-contoh foto yang sebaiknya dipilih untuk didokumentasikan dengan berpegang pada prinsip Zhen (benar), Shan (bajik), Mei (indah) dan Gan en (bersyukur), Zun Zhong (menghormati), Ai (cinta kasih).
Pada sesi Teknik Dasar Foto dan Video, Henry Tando menjelaskan cara memegang handphone yang baik karena semua relawan yang hadir menggunakan handphone sebagai alat fotografi. Selain itu dijelaskan pula bagaimana mengambil foto dengan memperhatikan sudut pengambilan, dan sikap relawan pada saat merekam kegiatan.
“Relawan hendaknya sadar dengan suasana sekitar saat mengambil gambar dengan tetap menjaga kesopanan,” ujar Henry Tando.
Usai kelas pelatihan relawan Zhen
Shan Mei, sebanyak 17 relawan Tzu Chi Bogor berfoto bersama.
Sementara itu untuk penulisan, He Xin Zhen Shan Mei Tzu Chi Indonesia ini mengatakan bahwa tulisan mencakup 5W+1H dengan susunan pembuka, isi, dan penutup. “Untuk mendapatkan hasil yang terbaik adalah seringnya praktik dalam perekaman gambar dan penulisan," katanya memberikan saran.
Setelah pengenalan secara teori, relawan diberikan kesempatan untuk praktik pengambilan foto. Para relawan pun dengan semangat melakukannya dan memilih hasil yang dinilai paling baik menurut mereka. Kemudian hasil foto-foto tersebut didiskusikan bersama-sama agar jika ada masukan bisa dijadikan acuan untuk pengambilan foto pada kegiatan Tzu Chi berikutnya. Acara pun diakhiri dengan sesi foto bersama dan penghormatan kepada Master Cheng Yen.
Editor: Yuliati