Belajar Menjadi Relawan di Rumah Sakit

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari

Dokter Toto Suryana memberikan materi tentang Hak Pasien dan Keluarganya di hadapan 64 relawan Tzu Chi pada kegiatan Sosialisasi Relawan Pemerhati, Kamis, 19 Mei 2016 di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng.

Kamis, 19 Mei 2016, Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng mengadakan Sosialisasi Relawan Pemerhati. Kegiatan yang pertama kali diadakan oleh RSKB itu mengundang antusias dari relawan, sebanyak 64 relawan Tzu Chi dari He Qi (komunitas) Utara dan He Qi Barat. Dokter Herman, PIC kegiatan tersebut merasa senang karena kegiatan ini disambut baik oleh relawan. “Awalnya tidak menyangka kalau antusias relawan sampai sebesar ini,” ucapnya.

Kegiatan yang dilatarbelakangi oleh misi untuk mewujudkan pelayanan holistik berupa memberikan pelayanan paripurna (memperlakukan pasien sebagai subjek, bukan objek) ini pun dinilai penting dilakukan. “Selama ini yang membedakan RSKB dengan rumah sakit lain adalah bahwa kami punya relawan pemerhati yang mereka bisa langsung ikut memperhatikan pasien,” tutur dr. Herman.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dokter Toni, Direktur RSKB. “Saya senang sekali karena ternyata banyak hati yang baik dan tulus yang terpanggil untuk memperhatikan pasien,” katanya. Ia pun manambahkan bahwa semakin banyak relawan yang bergabung menjadi relawan pemerhati, maka semakin baik pula pelayanan yang akan diberikan oleh RSKB kepada masyarakat. “Ketika dokter dan perawat memberikan pelayanan dalam bidang medis, relawan berperan dalam pelayaan untuk batin pasien,” imbuhnya.

Relawan belajar beberapa cara untuk menjaga kebersihan diri. Hal ini merupakan pelatihan yang paling dasar untuk menjadi relawan pemerhati di rumah sakit.

Dokter Herman memberikan materi tentang Bantuan Hidup Dasar.

Peran relawan pemerhati di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng hingga saat ini berjumlah tidak banyak. Mereka biasa datang setiap satu hari dalam sepekan. “Kalau untuk saat ini, kami datang tiap hari kamis,” ucap Hoklay, relawan He Qi Utara yang selalu datang memberikan perhatian kepada pasien. Melalui kegiatan tersebut Hoklay mengaku bahwa ia mendapatkan banyak hal, salah satunya adalah semakin belajar tentang kebijaksanaan kehidupan. “Di rumah sakit, kita bisa melihat seluruh proses kehidupan dari kelahiran sampai kematian,” ujarnya ketika memberikan sharing di hadapan relawan. Untuk itu, ia pun mengimbau kepada relawan untuk bisa bersumbangsih melalui RSKB.

Dalam Sosialisasi Relawan Pemerhati ini, banyak hal yang dibagikan oleh dokter dan perawat melalui empat materi. Materi pertama dibawakan oleh Dokter Toto Suryana tentang Hak Pasien dan Keluarganya, dilanjutkan oleh Suster Winarni tentang Health Care Worker Safely, kemudian Suster Bernadeth membawakan Tata Laksana Keperawatan, dan Dokter Herman tentang Bantuan Hidup Dasar.

Selain materi, relawan juga diajak untuk melakukan simulasi dan mempraktikkan langsung bagaimana penanganan yang tepat bagi pasien. “Harapannya semoga relawan bisa menjadikan RSKB sebagai salah satu tempat pelatihan diri, terlebih dalam budaya humanis, kesabaran, dan juga sekaligus menambah ilmu tentang kesehatan,” ujar Hoey Leng, relawan Pembina RSKB Cinta Kasih Tzu Chi.

Selain materi, relawan juga diajak untuk melakukan simulasi dan mempraktikkan langsung bagaimana penanganan yang tepat bagi pasien.


Artikel Terkait

Belajar Menjadi Relawan di Rumah Sakit

Belajar Menjadi Relawan di Rumah Sakit

20 Mei 2016 Kamis, 19 Mei 2016, Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng mengadakan Sosialisasi Relawan Pemerhati. Kegiatan yang pertama kali diadakan oleh RSKB itu mengundang antusias dari 64 relawan.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -