Belajar untuk Bekerja

Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha
 

fotoDalam pendalaman ajaran Jing Si yang dilakukan di Jing Si Books and Cafe Pluit, para relawan diajak untuk belajar berbagi Dharma.

 

Kalau biasanya para relawan Tzu Chi tengah menanam ladang cinta kasih di berbagai tempat dengan melakukan kegiatan kemanusiaan, kali ini mereka justru sedang mempelajari metode menanam benih cinta kasih tersebut dalam kegiatan Pendalaman Prinsip Tzu Chi.

Minggu, 21 Maret 2010, bertempat di Jing Si Books and Café Pluit, lebih kurang 100 relawan Tzu Chi dari He Qi Utara tengah melakukan kegiatan Pendalaman Prinsip Tzu Chi Pengurus 4 in 1 (He Xin, He Qi, Hu Ai, dan Xie Li) dan Relawan Senior. Biasanya kegiatan yang sudah dilakukan sebanyak 4 kali ini diperuntukkan bagi para pengurus saja, namun karena para relawan melihat manfaat dari kegiatan ini cukup baik, maka beberapa relawan abu-abu putih pun berkesempatan untuk mengikuti acara tersebut.

 

 

Belajar dan Berbagi
Acara dibuka dengan pelatihan pradaksina. Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk melatih ketenangan para peserta sebelum mendapatkan pendalaman tentang visi dan misi Tzu Chi. “Sebenarnya, pradaksina merupakan kegiatan mendasar yang harus dikuasai oleh para relawan. Apalagi, dalam acara Waisak yang rencananya diadakan pada bulan Mei nanti, He Qi Utara mendapat kepercayaan sebagai panitia dalam pelaksanaan pradaksina, jadi kami harus terus latihan agar bisa memberikan yang tebaik,” tutur Like Hermansyah, Ketua He Qi Utara.

Ia juga menambahkan, melalui pendalaman ini para relawan bisa melatih tata cara pradaksina mereka. Karena dalam setiap kegiatan pendalaman Tzu Chi yang diadakan pada minggu ketiga setiap bulannya ini, pemimpin pradaksina akan dilakukan secara bergilir, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk memimpin pradaksina. Tidak hanya melatih pradaksina, dalam pendalaman ini para relawan Tzu Chi juga belajar untuk mengutarakan pengalamannya melalui kegiatan sharing.

“Kalau selama ini relawan hanya turun ke lapangan, maka Master Cheng Yen berharap mereka juga mendalami ajaran Jing Si. Karena dengan mendalami ajaran Jing Si, maka kebijaksanaan mereka akan semakin bertambah. Saat bekerja di lapangan kita belajar, setelah belajar kita harus sharing apa yang sudah kita pelajari, dan berbagi Dharma. Sehingga visi kita menyucikan hati manusia akan terwujud, karena setiap orang adalah guru kita,” jelas Like.

Seperti yang juga dituturkan oleh Rosvita Widjaja selaku pembawa acara hari itu, “Pendalaman ini adalah tempat pelatihan, sharing Dharma, dan tempat kita bersama-sama belajar mencapai tujuan kita.”

foto  foto

Ket :  -Sebelum acara dimulai, para peserta diajak untuk melakukan pelatihan pradaksina yang bertujuan untuk             memberikan ketenangan kepada para peserta. (kiri)
         -Walaupun sempat merasa grogi saat harus melakukan sharing, Florentina Limanto mengaku mendapat             banyak pelajaran berharga dalam pendalaman ini. (kanan)

Kekuatan Hati
Apakah Master Cheng Yen tahu kalau Yayasan Tzu Chi yang dibangunnya melalui koin-koin uang logam akan bisa menjadi sebesar ini? Master Cheng Yen menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki kekuatan untuk mengetahui apa yang terjadi di kehidupan yang akan datang. Yang ia lakukan hanyalah berbuat sepenuh hati membantu mereka yang membutuhkan. Dan berkat keteguhan hati dan besarnya cinta kasih yang beliau miliki, maka Tzu Chi bisa menjadi sebesar sekarang.

Pendalaman kali ini ingin mengajak para relawan untuk mempelajari semangat yang dimiliki oleh Master Cheng Yen. Hal ini juga yang coba ditanamkan oleh Like dalam materi yang diberikannya. Ia menjelaskan bahwa para relawan Tzu Chi harus belajar untuk menerima setiap perubahan dengan ikhlas, karena perubahan tersebut secara tidak langsung akan mengasah kebijaksanaan.

Tidak hanya itu, Like juga berharap agar para relawan bisa membangkitkan daya tahan ketika menghadapi kesulitan. “Kita bisa mencontoh Master Cheng Yen. Dalam kehidupannya yang benar-benar sulit, seperti harus bekerja keras dengan bertani untuk menghidupi dirinya, namun ia tetap berjuang untuk membantu orang lain. Niatnya tidak pernah berubah,” tegas Like.  

foto  foto

Ket :  -Untuk mengatasi kejenuhan peserta pendalaman, beberapa games pun diberikan untuk menghibur mereka.             dana. (kiri)
         -Di hari yang sama, Livia Shijie yang berulang tahun saat itu, serta beberapa relawan lain yang berulang             tahun di Bulan Maret, mendapatkan kejutan hangat dari para relawan. (kanan)

Semakin Mengasah Diri
Selama lebih kurang 5 jam mendapatkan materi tentang ajaran Jing Si, beberapa peserta mengaku mendapatkan pencerahan dan motivasi baru untuk terus berjalan di jalan Tzu Chi. “Pendalaman ini sangat bagus, karena bisa mengingatkan kembali hal-hal yang terlihat sepele namun ternyata sangat penting. (Kegiatan) ini juga menambah pengetahuan mengenai hal-hal baru yang kita belum pahami, sehingga saya semakin tahu mengenai Tzu Chi, dan semakin ingin tahu lebih dalam tentang ajarang Jing Si,” tutur Bambang Beng Hwa.

Bambang juga menjelaskan bahwa, melalui pendalaman ini ia merasa seperti memperoleh penyegaran baru, sehingga menjadi lebih bersemangat untuk terus melatih diri dan berbuat kebajikan.

Tidak jauh berbeda dengan Bambang, Florentina Limanto, juga mendapatkan banyak pelajaran baru dari kegiatan pendalaman ini. Ia yang tadinya tidak pernah melakukan sharing di depan umum, sekarang harus belajar untuk melakukannya. “Ini adalah pertama kali saya melakukan sharing, takut dan grogi sekali. Tapi senang rasanya saya bisa melakukannya, walaupun mungkin masih banyak kesalahan tapi saya sudah mencoba,” ucap wanita ini terbata karena Bahasa Indonesianya yang tidak terlalu lancar.

Dengan melakukan sharing seperti ini, Florentina merasa memiliki kewajiban yang harus dipertanggung jawabkan. “Kalau dulu kita hanya bekerja. Tapi sekarang, kita juga kasih sharing ke Shijie dan Shixiong yang lain, jadi apa yang kita omong ke luar, harus kita lakukan terlebih dahulu,” tegasnya.

 

  

 

 

 
 

Artikel Terkait

Pelayanan Kesehatan untuk Warga Cikarang

Pelayanan Kesehatan untuk Warga Cikarang

19 April 2016

Minggu, 10 April 2016, Tzu Chi komunitas Pusat Grosir Cililitan (PGC) mengadakan bakti sosial pengobatan penyakit degeneratif yang ditujukan kepada warga lanjut usia di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana dan Mensosialisasikan Pola Makan Vegetaris

Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana dan Mensosialisasikan Pola Makan Vegetaris

11 September 2013 Insan Tzu Chi segera membagikan beras, selimut, baju bekas, roti, dan makanan hangat kepada mereka. Para relawan menghabiskan waktu seharian untuk menyalurkan bantuan, melakukan survei bencana, dan memberikan penghiburan.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -