Bencana di Awal Ramadhan
Jurnalis : Dok. Tzu Chi Indonesia, Fotografer : Dok. Tzu Chi Indonesia Menyambut bulan Ramadhan , Indonesia kembali dilanda bencana. 12 September 2007 , tepat pukul 18.10, Propinsi Bengkulu kembali diguncang gempa dengan kekuatan 7,9 skala richer, yang berada pada kedalaman 10 km di dasar laut. Getaran gempa tersebut tidak hanya membuat panik warga Bengkulu dan sekitarnya, namun getaran ini juga dirasakan oleh warga Jakarta , tidak terkecuali para insan Tzu Chi di Jakarta. | |
Tidak menunggu lama, malam itu juga para insan Tzu Chi langsung berkoordinasi dan menyusun rencana untuk segera memberikan bantuan kepada korban bencana. “Setelah berkoordinasi dengan Hong Tjin, selaku korrdinator tanggap darurat Tzu Chi, saya pun langsung menghubungi beberapa relawan untuk membentuk tim khusus yang akan memberikan bantuan pertama ke Bengkulu,?tutur Abdul Muis, salah satu relawan Tzu Chi. Tidak hanya relawan dan tim dokumentasi, Tzu Chi juga mengirimkan tim medis untuk memberikan pengobatan darurat kepada para korban bencana. ”Saya mendapat khabar dari dr FX. Gani sekitar pukul 11 malam, dan saat itu juga saya membentuk tim medis darurat untuk segera dikirim ke lokasi bencana.?ucap dr Kurniawan, selaku direktur Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi. 13 September 2007, sejak pukul 07.00 pagi, sejumlah perawat dan dokter sudah sibuk mempersiapkan beberapa peralatan medis serta obat-obatan sejumlah 8 kardus (tolong rinci datanya ya) yang akan dibawa ke Bengkulu. Tidak hanya tim medis, para relawan pun sudah mempersiapkan beberapa kebutuhan pokok meliputi satu buah tenda yang akan didirikan sebagai posko medis, mie instan 100 kardus, selimut 1400kg, serta 90 lembar terpal yang rencananya akan dibagikan pada lokasi bencana yang membutuhkan. ”Sesampainya kami disana, kami akan langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mendirikan posko medis dan meakukan pembagian bantuan kebutuhan pokok di sana. Kami pun membawa serta dua orang dokter, dua orang perawat, satu tim DAAI TV, dan satu orang orang tim 3in1? ucap Adi Prasetyo, selaku koordinator kegiatan. Meskipun harus berdesakan di dalam pesawat herkules milik TNI AU, dengan berbagai barang-barang bantuan, serta beberapa relawan dari lembaga kemasyarakatan lain, para insan Tzu Chi terlihat sangat berantusias untuk segera tiba di Bengkulu guna untuk meringankan beban para korban. Sekitar pukul 13.30, pesawat herkules pun tiba di bandara Bengkulu. Dengan sigap, para insan Tzu Chi ini langsung menuju kantor Gubenur Bengkulu untuk berkoordinasi dengan Satkorlak, mengenai lokasi yang harus segera mendapat prioritas mendapatkan bantuan. Setelah menerima informasi dan data mengenai jumlah korban serta kerusakan yang terjadi di Bengkulu dan sekitarnya, para insan Tzu Chi pun langsung bergerak ke Bengkulu Utara. ”Menurut data yang ada, daerah Bengkulu Utara, tepatnya Lais, merupakan daerah pusat gempa di Bengkulu. Dan akses menuju lokasi tersebut juga memungkinkan untuk dapat kita tempuh,?ucap Adi, yang memutuskan untuk segera meninjau lokasi. Pemandangan menuju Bengkulu Utara memang cukup memprihatinkan. Tidak sedikit bangunan yang retak, atau bahkan hancur di goyang gempa yang terjadi sekitar lebih kurang lima menit tersebut. Setelah selesai meninjau lokasi, rencananya besok, 14 September 2007, insan Tzu Chi akan mendistribusikan dan membagikan bantuan di Kecamatan Lais, Bengkulu Utara dan sekitarnya. Kami langsung menyusun rencana dan berkoordinasi dengan pihak medis untuk segera memberikan bantuan. Setelah mengumpulkan informasi mengenai keadaan di Bengkulu, berkoordinasi dengan Athiam, saya langsung menghubungi Hong Tjin. Mendengar berita tersebut tanpa menunggu lama, para insan Tzu Chi Indonesia langsung bergerak dan berkoordinasi untuk memberikan bantuan. | |