Benih Cinta Kasih di Banda Aceh

Jurnalis : Leo Samuel Salim(Tzu Chi Medan) , Fotografer : Supandi (Tzu Chi Aceh)

fotoDengan penuh rasa syukur dan khidmat, semua peserta menerima angpau pemberkahan dari Master Cheng Yen sebagai wujud rasa terima kasih atas sumbangsih para relawan dan donatur Tzu Chi.

Setelah selesai melaksanakan acara syukuran Tahun Baru Imlek di Lhokseumawe, keesokan harinya (25/1) semua relawan Tzu Chi kembali menuju ke Banda Aceh untuk mengadakan acara yang sama di Hotel Medan, Banda Aceh. Tidak kenal lelah dan terus bersemangat, itulah yang tampak dari mimik setiap relawan. Semuanya telah bertekad agar acaranya harus dapat berjalan dengan baik. Pengalaman di Lhokseumawe dijadikan pedoman bagaimana membuat suasana kekeluargaan terasa di sepanjang acara.

Pada pukul 19.30 WIB, acara dimulai dan sebanyak 120 orang undangan memenuhi ruangan. Tidak ada nuansa Imlek yang kental pada dekorasi ruangan karena relawan Tzu Chi hendak menunjukkan kesederhanaan serta hendak mengajak semua yang hadir untuk bersyukur telah melewati tahun 2011 dengan baik.

Semenjak didirikannya Yayasan Buddha Tzu Chi di Hualien, Taiwan, sekarang Tzu Chi telah ada di 50 negara di dunia dan telah membantu 71 negara lainnya. Semua data ini dapat diketahui dari tayangan kilas balik Tzu Chi Internasional. Tidak membeda-bedakan latar belakang, dimana ada orang yang membutuhkan pertolongan, insan Tzu Chi akan berusaha untuk memberi bantuan.

Bencana demi bencana terus terjadi demikian juga dengan kekacauan. Begitu banyak manusia yang terus diliputi oleh kegalauan hati. Sudah saatnya kita semua menenangkan diri, melakukan instrospeksi diri, dan bertobat, itulah sepenggal kutipan dari kata-kata Master Cheng Yen pada tayangan ceramah pemberkahan akhir tahun. Master Cheng Yen juga berpesan agar kita dapat hidup sederhana. Cukup kenyang 80% dan sisanya 20% bisa digunakan untuk menolong orang lain. Di sini Master Cheng Yen juga mengajak semua orang agar bervegetarian karena beban dunia ini semakin lama semakin berat. Dengan tidak mengonsumi daging sebenarnya manusia juga dapat hidup dengan baik, jadi mengapa harus melakukan pembunuhan dan mengonsumsinya? Master Cheng Yen juga mengatakan kepada kita semua bahwa pada saat kita dalam keadaan aman dan selamat, manfaatkanlah waktu yang ada untuk memerhatikan penderitaan di dunia ini yang diakibatkan oleh bencana alam maupun bencana yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri.

foto   foto

Keterangan :

  • Semua undangan turut berdoa agar Bumi Aceh senantiasa aman dan sejahtera serta terhindar dari bencana (kiri).
  • Sebanyak 120 orang undangan menghadiri Acara Pemberkahan Akhir Tahun di Banda Aceh (kanan).

Jalinan jodoh Tzu Chi dengan Aceh sangat erat. Semua ini berawal dari bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004. Sebagian besar relawan-relawan Tzu Chi Banda Aceh dulunya adalah penerima bantuan Tzu Chi. Sekarang kondisi mereka sudah jauh lebih baik dari waktu itu, tetapi hal ini bukan berarti mereka hanya berpangku tangan saja. Sekarang mereka telah bertekad untuk mengikuti langkah Master Cheng Yen dan berkomitmen untuk bersumbangsih di dalam masyarakat. Inilah wujud dari rasa syukur yang sebenarnya. Adalah Akien salah satu relawan yang dulunya pernah menerima bantuan dari Tzu Chi dan sekarang telah menjadi relawan. Setelah bergabung dengan Tzu Chi, begitu banyak hal-hal positif yang didapatnya, meski baru bergabung belum genap setahun. Akien yang dulunya adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang hanya menyibukkan diri untuk mengurus keluarga, sekarang dirinya telah bisa membagi cinta kasihnya untuk orang banyak. “Di Tzu Chi saya menemukan sebuah keluarga yang baru. Dulunya saya belum pernah berkenalan dengan shixiong-shijie di sini. Sekarang mereka adalah keluarga baru saya,” ungkapnya.

Selain mendapatkan keluarga yang baru, Akien belajar bagaimana mengasah kesabaran, kebijaksanaan, keuletan, ketekunan, dan kewelasasihan. Akien juga aktif di kegiatan daur ulang, peduli kasus dan juga bervegetarian. Kesungguhan hati para relawan Tzu Chi Banda Aceh telah menggugah hati masyarakat sekitar. Akien dalam sharing-nya mengajak para undangan yang datang untuk ikut bergabung di keluarga besar Tzu Chi.

Salah satu undangan yang hadir, Nora, mengatakan bahwa Tzu Chi adalah sebuah yayasan sosial yang sudah dikenal baik oleh masyarakat. Bantuannya tidak pernah berhenti, mulai dari pembangunan perumahan cinta kasih, bantuan sosial lainnya juga terus diberikan. “Sewaktu saya diundang untuk datang ke acara ini, saya langsung mengiyakannya karena Tzu Chi itu luar biasa,” tambahnya. Nora juga sangat tersentuh dengan sumbangsih yang diberikan oleh para relawan Tzu Chi yang tanpa pamrih memberikan bantuan kepada siapa saja yang membutuhkan. Nora juga terkesan akan kesatuan hati dari semua relawan dan berharap semangat seperti ini dapat terus berkembang dan tertanam dengan baik di setiap insan manusia sehingga terwujud kesatuan dan kedamaian. Jacky yang datang bersama Nora juga berpendapat sama. Jacky berpendapat apa yang dilontarkan oleh Master Cheng Yen mengenai setiap orang hendaknya berintrospeksi dan bertobat adalah benar dan harus segera dilaksanakan. Harapan Jacky semoga setiap orang dapat menjaga hati dan pikiran dan akhlaknya sehingga terwujud dunia yang lebih baik.

Di sesi akhir setelah pembagian angpau pemberkahan Master Cheng Yen, semua diajak untuk melakukan doa bersama. Semoga hati dan pikiran manusia terjernihkan, semoga masyarakat aman dan sejahtera, serta dunia bebas dari bencana. Semua berharap agar Aceh senantiasa dalam keadaan damai dan dijauhkan dari bencana.


Artikel Terkait

Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana dan Mensosialisasikan Pola Makan Vegetaris

Suara Kasih: Memetik Hikmah dari Bencana dan Mensosialisasikan Pola Makan Vegetaris

11 September 2013 Insan Tzu Chi segera membagikan beras, selimut, baju bekas, roti, dan makanan hangat kepada mereka. Para relawan menghabiskan waktu seharian untuk menyalurkan bantuan, melakukan survei bencana, dan memberikan penghiburan.
Suara Kasih: Menginspirasi Sesama

Suara Kasih: Menginspirasi Sesama

09 November 2012 Saya sangat berterima kasih kepada para pengusaha Taiwan yang bertanggung jawab atas kamp kali ini. Mereka berharap para pengusaha di seluruh dunia bisa terinspirasi untuk berbuat baik.
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -