Benih Kebajikan Tzu Chi yang Telah Bertunas

Jurnalis : Nopianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Nopianto (Tzu Chi Batam)


Pada 16 Juli ini 2016, relawan Tzu Chi Batam mengadakan pelatihan relawan abu yang kedua kalinya di Jalan Kartini, No. 4, Selatpanjang.

“Insan Tzu Chi bersatu hati menggarap ladang berkah, akar kebijaksanaan tertanam dalam di Jalan Bodhisatwa.” Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Jodoh Tzu Chi di Selatpanjang bermula dari Baksos Selatpanjang pada tahun 2014. Sejak itu, warga setempat menjadi terinspirasi akan ajaran kebajikan dari Master Cheng Yen dan akhirnya kerap bergabung di keluarga besar Tzu Chi. Meski jumlah relawan saat ini masih belum banyak, namun hal ini juga menandakan bahwa Tzu Chi telah bertunas di kota penghasil sagu terbesar di Indonesia ini.

Agar setiap relawan selatpanjang dapat lebih mengerti dan mendalami filosofi Yayasan Buddha Tzu Chi, relawan Tzu Chi Batam pun menyusun beberapa kegiatan di Selatpanjang sepanjang tahun, seperti baksos kesehatan dan pelatihan relawan. Selain menciptakan ladang berkah, kegiatan ini juga melatih kebijaksanaan para relawan setempat.

Pada 16 Juli ini 2016, relawan Tzu Chi Batam mengadakan pelatihan relawan abu yang kedua kalinya di Jalan Kartini, No. 4, Selatpanjang. Dikarenakan jarak tempuh yang jauh dari Batam ke Selatpanjang (sekitar 4 jam melalui kapal Ferry), maka pelatihan ini dimulai pada malam hari, pukul 19.00 WIB.

Melatih Diri di Mazhab Tzu Chi

Budaya Humanis merupakan sebuah hasil dari pelatihan diri yang konsisten. Demi mewariskan budaya humanis Tzu Chi, Budi Shixiong terlebih dahulu mengajari para peserta mulai dari bagaimana beranjali yang benar hingga tata cara melakukan “Pradaksina” (Meditasi Berkeliling). Mereka pun mengikuti bimbingan dari Budi Shixiong dengan penuh kesungguhan. Selain itu, ia juga membekali pengetahuan dan wawasan tentang Tzu Chi dengan menayangkan lentera kehidupan.

Bagi para peserta pelatihan kali, pemberian hormat merupakan hal yang sangat menarik dan mereka pun belajar dengan sungguh-sungguh.


Menjelang penutupan, Hardy shixiong juga menyemangati para peserta untuk segera bergabung dan bersumbangsih di Tzu Chi.

Setelah itu, Budi Shixiong juga menjelaskan peran penting dan tanggung jawab yang harus diambil relawan Selatpanjang. “Misi-misi Tzu Chi bisa terealisasi atau tidak sangat tergantung pada usaha seluruh relawan, karena kalianlah yang akan menjadi pemandu bagi masyrakat Selatpanjang di Jalan Bodhisatwa Tzu Chi pada masa yang akan datang,” ujar Budi Shixiong.Leny Shijie (35) merupakan salah seorang relawan Abu Putih di Selatpanjang. Setelah mengikuti acara ini, ia semakin mengetahui dengan jelas kenapa ia bergabung di Tzu Chi. “Saya menyadari bahwa kita (para relawan Tzu Chi) perlu bersatu hati,” ungkapnya. “Kita harus mempunyai prinsip bahwa datang ke sini juga untuk melatih diri kita sendiri,” jelasnya.

Menjelang penutupan acara, Hardy Shixiong (45) juga menyemangati para peserta untuk segera bergabung dan bersumbangsih kepada sesama di Yayasan Buddha Tzu Chi. “Kehidupan kita bagaikan sebatang lilin yang akan padam pada saatnya,” kata Hardy Shixiong pada sesi sharing. “Jadi, selain berkontribusi langsung kepada masyarakat, kita juga harus giat memotivasi teman-teman dan saudara kita untuk ikut bersumbangsih sebelum lilin ini padam,” jelasnya.

Hati kita ibarat kaca yang penuh dengan kabut, kita perlu membersihkannya setiap saat, agar kita bisa menilai segala hal yang terjadi dengan hati yang bening. Dengan mengikuti pelatihan ini, semoga barisan Bodhisatwa Dunia bisa terus bertambah dan perkembangan di Tzu Chi Selatpanjang semakin baik. Pelatihan kali ini diakhiri dengan doa bersama.


Artikel Terkait

Benih Kebajikan Tzu Chi yang Telah Bertunas

Benih Kebajikan Tzu Chi yang Telah Bertunas

22 Juli 2016 Pada 16 Juli ini 2016, relawan Tzu Chi Batam mengadakan pelatihan relawan abu yang kedua kalinya di Jalan Kartini, No. 4, Selatpanjang.
Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -