Berani untuk Melakukan

Jurnalis : Meiliana (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Meiliana, Merry Tiaras, Yanti (Tzu Chi Pekanbaru)

 

Setelah selesai briefing, sebanyak 39 anak dari  kelas Er Tong Ban dan 46 anak dari kelas Tzu Shao berpencar dan langsung bergerak menuju lokasi yang telah ditentukan

Kegiatan di luar kelas merupakan kegiatan yang paling diminati dan ditunggu-tunggu anak-anak, termasuk para murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi. Tidak terkecuali kegiatan kali ini, anak-anak tampak begitu bersemangat untuk mensosialisasikan misi pelestarian lingkungan. Walaupun kegiatan baru akan dimulai pada pukul 9 pagi, namun sudah banyak anak beserta orang tua yang telah tiba di titik tempat berkumpul yaitu Hash Food Court di Jl. Angkasa, Pekanbaru. Hari Minggu, 10 Januari 2016 menjadi hari yang paling berkesan buat anak-anak, karena mereka akan mempraktikkan dan menumbuhkan keberanian di dalam diri masing-masing untuk bisa berkomunikasi dengan warga atau orang-orang yang baru pertama kali ditemui. Sebelum sosialisasi, anak-anak terlebih dahulu dibekali dengan sedikit info mengenai cara berkomunikasi yang berbudaya humanis dan poin-poin yang akan disampaikan. Sambil mensosialisasikan pelestarian lingkungan, anak-anak juga berkesempatan belajar bersosialisasi dalam masyarakat. Inilah bekal pendidikan kehidupan yang coba ditanamkan kepada anak-anak.

Setelah selesai briefing, sebanyak 39 anak dari kelas Er Tong Ban dan 46 anak dari kelas Tzu Shao dibagi ke dalam beberapa kelompok dan langsung bergerak menuju lokasi yang telah ditentukan. Sosialisasi diadakan di beberapa titik di kawasan jalan-jalan kecil yang berdekatan, sehingga memudahkan anak-anak dan mentor untuk menjangkaunya dengan berjalan kaki. Seperti Jl. Angkasa sebelah kiri, Jl. Angkasa sebelah kanan, Jl. Angkasa tembus ke Kompleks Perumahan Harapan Indah,  Jl. Raya, dan Jl. Lili.

Sebelumnya kegiatan ini pernah dilakukan di kompleks Perumahan Jondul dan Pondok Mutiara dimana Posko Pemilahan Barang Daur Ulang Tzu Chi Pekanbaru berada di dalam kompleks tersebut. Namun sekarang, kegiatan ini dikembangkan ke luar agar lebih banyak orang mengetahui konsep pelestarian lingkungan Tzu Chi dan mau bersama-sama menyelamatkan bumi kita dengan berusaha mengurangi sampah ataupun mendaur ulang sampah yang dapat didaur ulang demi menghemat sumber daya alam. Juga untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa dari sampah pun kita dapat berbuat kebajikan. Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, “Mengubah sampah menjadi emas dan mengubah emas menjadi cinta kasih. Dan cinta kasih disebarluaskan."

Anak-anak murid bersama relawan pendamping melakukan sosialisasi pelestarian lingkungan Tzu Chi ke rumah-rumah warga. Harapannya agar warga dapat melakukan pemilahan barang daur ulang di rumah mereka.

Sapaan Hangat

“Permisi, Selamat Pagi, ada orang?” Begitulah cara murid memanggil dari rumah ke rumah. Dengan kepolosan hati dan juga nada suara anak kecil yang menggemaskan, tak kuasa menahan empunya rumah untuk keluar, menjawab sahutan anak-anak. Jika yang adik (xiao pu sha) sudah membantu memanggilkan tuan rumah, selanjutnya merupakan giliran kakaknya (huo ban men) untuk membuka pembicaraan. Sesekali bisa juga sebaliknya. Terlihat adanya kerjasama antar murid yang juga ditemani oleh mentor masing-masing grup. Walaupun awalnya masih malu-malu untuk bicara, namun dengan adanya panduan dari mentor membuat mereka menjadi lebih percaya diri.

Selain sosialisasi singkat mengenai pelestarian lingkungan, ada juga warga yang menitipkan barang daur ulang. Tentu saja barang tersebut diterima dengan sukacita oleh anak-anak. Sebagai ungkapan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk ngobrol, anak-anak memberikan selembaran kertas zhu fu berwarna merah yang bertuliskan kata-kata restu dari Master Cheng Yen dalam rangka memasuki tahun baru. Kata-kata tersebut adalah: “Hantarkan masa lalu dengan hati penuh syukur dan sambut masa mendatang dengan penuh ketulusan”.

Selain melakukan sosialisasi singkat mengenai pelestarian lingkungan kepada warga, ada beberapa warga yang menitipkan barang daur ulang. Tentu saja barang tersebut diterima dengan sukacita oleh anak-anak.

Setelah sosialisasi selesai dilakukan, anak-anak pun kembali lagi ke Hash Food Court untuk beristirahat dan sharing. Indrawan, Jojo, Kent beserta anak-anak lainnya mengaku senang dengan kegiatan ini karena bisa membantu orang. Iya, mensosialisasikan misi pelestarian lingkungan juga merupakan suatu perbuatan baik karena dapat membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya melakukan pemilahan dan mendaur ulang barang yang sudah tidak dipakai. Sehingga jika lingkungan kita bersih maka bumi pun sehat dan dana dari daur ulang sampah pun dapat digunakan untuk bantuan kemanusiaan. Semoga setiap orang dapat menjadi Duta Pelestarian Lingkungan demi menyelamatkan bumi tercinta yang sedang sakit parah. Empat unsur alam sudah tidak selaras, bencana terjadi dimana-mana. Bumi menantikan uluran tangan kita semua untuk dapat sehat kembali dan kita dapat mewariskan satu dunia yang penuh harapan bagi generasi penerus.


Artikel Terkait

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -