Beras Cinta Kasih dan Celengan Bambu
Jurnalis : Rianto Budiman (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)
|
| ||
Suriadi Shixiong menjelaskan bahwa pembagian beras cinta kasih ini untuk pertama kalinya digabung dengan program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi), Tujuan SMAT adalah menebar benih cinta kasih Tzu Chi ke lebih banyak insan yang tergabung dalam group; menggalang relawan informasi; menggalang hati dan menggalang dana melalui celengan bambu. Tujuan akhir dari program SMAT adalah pengembangan relawan untuk mencapai visi Tzu Chi yaitu : 1. Menyucikan hati tiap insan 2. Mewujudkan masyarakat yang harmonis 3. Mewujudkan dunia bebas dari bencana. Yopie Budiyanto Shixiong, selaku koordinator kegiatan merencanakan dan mengatur kegiatan pembagian beras cinta kasih yang digabung SMAT dengan sangat baik sehingga keseluruhan acara yang berlangsung dua hari dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Pada hari pertama acara diawali dengan kegiatan seremonial yang dihadiri para undangan, antara lain hadir bapak Bambang Sugiyono, Walikota Jakarta Utara yang mewakili gubernur DKI dan sempat memberikan kata sambutan. Pada hari pertama pembagian beras dan SMAT dilaksanakan dalam 2 sesi, sedang pada hari kedua dilaksanakan dalam 3 sesi. Agus shixiong, relawan Tzu Chi komunitas Pademangan yang juga adalah seorang ustad menyampaikan program SMAT sebanyak 5 kali dalam 5 sesi. Tiap sesi Agus shixiong menjelaskan tentang program SMAT dalam durasi sekitar 20 menit, tetapi dengan gaya bahasa yang khas seorang ustad, program SMAT dijelaskan dengan gamblang dan jelas. Dimulai dengan sekilas mengenai sejarah awal Tzu Chi, visi dan misi Tzu Chi, contoh kasus yang telah dibantu Tzu Chi dan pentingnya untuk ikut bersumbangsih melalui celengan bamboo.
Keterangan :
Tekad Membantu Orang Lain Salah satu warga, Saman merasa senang mendapat celengan bambu, karena dengan celengan ini dia akan menyisihkan uangnya secara berkala seribu atau dua ribu rupiah untuk beramal katanya. Ayah dari 2 anak dan kakek dari seorang cucu adalah warga Pademangan Barat yang tinggal di RT 08 / RW 010 ini mengharap semoga hasil dari celengan bambunya dapat membantu orang yang membutuhkan. “Walaupun saya bukan orang berada, mudah-mudahan hasil celengan bambu saya dapat membantu orang yang lebih susah dari saya,” ujarnya. Walaupun hanya seorang pegawai alih daya yang bertugas sebagai tenaga kebersihan di sebuah toko swalayan, Saman merasa dirinya juga bisa membantu orang lain.
Keterangan :
Tak jauh berbeda dengan Saman, Nina, salah satu warga penerima beras cinta kasih menyatakan sangat bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diterimanya Nina yang tinggal di RT 07 / RW 07 kelurahan Pademangan Barat juga sangat gembira bisa mendapatkan sebuah celengan bambu. Dengan penuh semangat dan berulang-ulang ibu Nina mengatakan “Celengan bambu ini bukan untuk kita, juga bukan untuk Yayasan Buddha Tzu Chi.” Celengan ini adalah untuk menabung sisa uang belanja dan hasilnya diberikan untuk membantu orang yang membutuhkan melalui Yayasan Buddha Tzu Chi. Selanjutnya istri dari buruh bangunan ini menyatakan pula bahwa dia mendukung sepenuhnya program celengan bambu (SMAT) dan tidak ada kata berat, asal ada niat dan tulus untuk membantu orang lain. Jadi benarlah apa yang dikatakan oleh Master Cheng Yen bahwa, “Berdana bukan hak monopoli orang kaya, namun merupakan wujud persembahan kasih sayang yang tulus”. | |||