Beras Cinta Kasih untuk Singkawang
Jurnalis : Bambang Mulyantono (Tzu Chi Singkawang), Fotografer : Bambang Mulyantono (Tzu Chi Singkawang)Relawan akan membantu membawakan beras tersebut hingga ke rumah warga jika mereka tidak mampu mengangkatnya. |
| ||
Nah, Yayasan Buddha Tzu Chi yang didirikan oleh seorang biksuni bernama Master Cheng Yen ini menjalankan misi kemanusiaan atas dasar cinta kasih universal sesama penghuni satu dunia, tidak membeda-bedakan agama, ras dan suku bangsa.” Demikian sambutan dari Walikota Singkawang Dr. Hasan Karman pada acara Bakti Sosial Pembagian Beras Cinta Kasih oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang, yang bertempat di halaman Kantor Kecamatan Singkawang Utara, tanggal 13 Agustus 2011. “Oleh sebab itu,” lanjut Walikota, “kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang membagikan beras secara cuma-cuma kepada warga Singkawang Utara yang kebetulan banyak (umat) Muslim yang saat sekarang menjalankan ibadah puasa Ramadan dan tidak lama lagi merayakan Idul Fitri. Semoga beras yang diterima menjadi berkah, benar-benar bermanfaat, dan rasa syukur yang terkandung di dalamnya semoga berlangsung sepanjang masa.” Selain Walikota Singkawang yang didampingi istri, dalam acara seremoni pembagian beras ini, hadir pula pejabat dan aparat dari Koramil, Polsek, Camat Singkawang Utara, Lurah dan tokoh masyarakat lainnya. Di awal acara, perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang, Susiana Bonardy (Bong Chi Djiu) membacakan surat dari pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. Dilanjutkan sambutan Walikota Singkawang, yang kemudian diteruskan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Beras Cinta Kasih Tzu Chi 2011, yang secara simbolis diberikan oleh Ha Jit Chiong, selaku koordinator lapangan kepada penerima dalam hal ini Camat Singkawang Utara, Momie Muljomintarno, S.Sos., MA.
Keterangan :
Seusai acara seremoni, Camat Singkawang Utara memberi penjelasan kepada wartawan bahwa bantuan beras dari Taiwan ini dikhususkan kepada warga yang benar-benar tidak mampu. “Dari 6.078 keluarga yang tercatat sebagai warga Singkawang Utara, yang menerima kupon untuk mengambil beras hari ini sebanyak 3.560 keluarga. Angka ini di atas penerima Raskin yang sekitar 2.500 keluarga. Karena pendataan dari pihak Yayasan Buddha Tzu Chi ini berbeda dengan yang kami punya, maka kami mohon izin untuk meng-copynya sebagai rujukan,” ungkap Momie, “proses pembagian beras juga berjalan lancar. Barangkali ke depan, kalau ada kegiatan yang sama, dari lembaga manapun, cara pembagian model Yayasan Tzu Chi bisa ditiru.” Selanjutnya ditambahkan, wilayah Singkawang Utara terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan, yakni: Setapuk Besar yang padat penduduknya, Setapuk Kecil, Sungai Rasau, Naram, Sungai Garam, Semelagi Kecil, dan Sungai Bulan. “Karena terbentang cukup luas dan terbagi antara daerah Hulu dengan Hilir, maka pembagian beras dilakukan pada dua tempat pada hari yang sama, pagi hari di halaman kantor kecamatan yang terletak di wilayah Kelurahan Sungai Bulan dan sore harinya di halaman rumah kediaman Kong Sung yang berada di wilayah Kelurahan Sungai Rasau,” ucap Momie. Sabtu, 13 Agustus 2011, pagi yang cerah dengan tanah dan rerumputan yang masih basah, karena semalaman diguyur hujan deras. Hujan bahkan turun sejak sore hari sebelumnya ketika para relawan usai memasang tenda, garis antrian, spanduk dan bendera. Kegiatan pembagian beras di lokasi pertama rencananya dimulai pukul 08.00 WIB, namun sejak pagi hari sekitar dua ribu lebih warga Hulu telah datang memadati halaman Kantor Camat Singkawang Utara. Barisan antrian segera diatur; dibagi menjadi tiga jalur: antrian wanita, pria dan manula alias mereka yang sudah uzur. Segera setelah acara seremoni ditutup dengan doa bersama, pintu antrian dibuka. Satu per satu warga yang memegang kupon maju menyerahkan kupon lalu menerima sekarung beras berisi 20 kg. Rona wajah tersungging senyuman menghiasi mereka yang mengulurkan maupun yang menerima.
Keterangan :
Sungguh pun begitu banyak warga yang tak berdaya membawa sekarung beras seberat itu, maka dengan sigap relawan Tzu Chi membantu. Kepada yang memang benar-benar tidak mampu, beras bahkan diantar langsung ke rumahnya. Proses pembagian beras sesi pertama berakhir hingga pukul sebelas. Selanjutnya istirahat sejenak untuk berangkat lagi ke lokasi pembagian kedua yang dimulai pukul tiga. Halaman ditambah pekarangan samping rumah Kong Sun terbilang luas, namun masih kalah luas dengan lapangan Kantor Kecamatan, sehingga meskipun jumlah warga yang mengambil beras di lokasi kedua ini lebih sedikit, namun kesannya lebih padat. Hal ini karena lokasinya persis berada di pinggir jalan raya Singkawang – Sambas. Pembagian beras di lokasi kedua dimulai dengan pembacaan sambutan dari Kantor Penghubung Singkawang yang di dalamnya dibacakan surat dari Master Chen Yen. Dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh seorang tokoh masyarakat setempat, secara simbolis dilakukan penyerahan beras kepada warga yang tidak mampu dari relawan Tzu Chi maupun aparat TNI dan Polri yang hadir. Proses pembagian beras berjalan lancar meskipun diawalnya sempat berdesak-desakan. Pembagian beras tetap dipisahkan menjadi dua jalur antara antrian wanita dengan pria. Semoga cinta kasih dari Taiwan ini menjadi kenangan kasih bagi masyarakat Singkawang yang tak terlupakan. | |||
Artikel Terkait
Perhatian untuk Korban Kebakaran di Deli Serdang
24 Juni 2022Setelah melakukan survei dan mendata warga korban kebakaran, relawan Tzu Chi kemudian memberikan bantuan dalam bentuk pendampingan, santunan dana pemerhati, dan juga paket kebutuhan sehari-hari.
Internasional : Menanam di Kebun Organik
26 Juli 2010Ketegaran Hati Menjalani Hidup Pascagempa
14 Januari 2020Sebanyak 553 warga korban gempa dan likuefaksi Palu akhirnya merasa lega. Mereka menandatangani Surat Perjanjian Penghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tahap 1 (11-12 Januari 2020). Karmen Darwati salah satunya. “Bahagia, meski kadang sedih kalau ingat suami,” katanya.