Beras Pengikat Tali Cinta Kasih
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : James Yip (He Qi Barat), Basno (He Qi Barat), Halim Kusin, YuliatiTzu Chi menjalin jodoh kembali dengan warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dengan membagikan 654 paket cinta kasih pada tanggal 4 Februari 2017.
Masih dalam suasana Imlek, Tzu Chi kembali membagikan Paket Cinta Kasih yang menjadi rangkaian perayaan Imlek. Dalam kesempatan ini, Tzu Chi menjalin jodoh kembali dengan warga binaan di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng yang sudah 13 tahun berdiri. Dari 900 lebih warga, sebanyak 654 warga menerima paket cinta kasih ini pada Sabtu, 4 Februari 2017.
“Tidak seluruhnya dapat (paket cinta kasih) karena perekonomian mereka sudah membaik,” ujar Eko Rahardjo, koordinator pembagian paket. Selain sebagai bentuk ungkapan cinta kasih Tzu Chi, ini juga menjadi momen untuk membangkitkan semangat kerelawanan agar memiliki kepedulian yang sama dalam membantu sesama.
Pembagian paket cinta kasih diikuti oleh relawan komunitas, para guru Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, murid-murid SMA Cinta Kasih Tzu Chi yang terlibat dalam Tzu Shao, dan relawan dari PT. Tasan Grup. Mereka bekerja dengan antusias dan sepenuh hati mulai dari pembagian kupon pengambilan paket cinta kasih, persiapan logistik, hingga saat pembagian paket.
Relawan memberikan kupon pengambilan paket kepada warga dengan mendatangi mereka dari rumah ke rumah.
Koordinator kegiatan pembagian paket, Eko Rahardjo (kiri) dan Ogie Nati (kanan) memberikan briefing singkat pembagian tugas bagi relawan dari PT. Tasan Grup.
Salah satunya Ogie Nati, relawan dari PT. Tasan Grup. Ia berhasil mengajak 25 karyawan untuk turut bersumbangsih pada kegiatan kali ini. Tentu ia sangat senang melihat karyawan Tasan antusias mengikuti kegiatan sosial ini. “Saya sangat bersyukur punya Tzu Chi untuk membantu orang-orang yang butuh. Mereka membutuhkan cinta kasih, kami hanya bisa memberikan ini (tenaga),” ungkapnya. Dengan mengikuti kegiatan kerelawanan, Ogie melihat dan merasakan banyak hal, “Kita bisa melihat lebih ke bawah, sekarang mata saya lebih terbuka otomatis rasa sosial lebih tinggi.”
Kerjasama relawan dalam bersumbangsih membantu warga yang membutuhkan mendapatkan apresiasi positif dari Komandan Rayon Militer (Danramil), Kapten Inf. Misin. Ia terus memberikan dukungan atas kegiatan Tzu Chi yang dirasa membantu meringankan beban masyarakat. “Untuk berbuat baik, kami selalu siap membantu pengamanan,” ujarnya. Ia pun memberikan pesan kepada warga agar bisa menerima dengan penuh suka cita cinta kasih yang disalurkan para relawan. “Jangan melihat pemberiannya, tapi kepedulian terhadap lingkungan,” tukasnya.
Pembagian paket cinta kasih diikuti 25 relawan dari PT. Tasan Grup dalam pembagian paket. Mereka bersumbangsih dengan sepenuh hati.
Anak-anak kelas budi pekerti Tzu Shao juga turut meluangkan waktunya membantu warga dalam kegiatan pembagian paket.
Untuk Satu Purnama
Rahma terperanjat ketika melihat ada berkah sekarung beras dan dua bungkus minyak goreng di dalam rumahnya. Nenek Rahma memang tidak mengetahui dari mana asal beras dan minyak goreng. Saat pembagian kupon hanya sang suami, Menan yang menyambut para relawan Tzu Chi. Namun karena tidak bisa melihat, kupon tidak bisa diberikan karena membutuhkan tanda tangan penerima bantuan. Beruntung salah satu tetangga menawarkan diri untuk mengambil paket tersebut sekaligus mengambil untuk dirinya.
“Alhamdulillah kalau dapat bantuan mah, dapat bantuan begitu aturan duit buat beli beras bisa untuk yang lain. Jadi lumayan gitu mah,” ucap Menan bersyukur. Jika biasanya Nenek Rahma membeli 10 liter beras untuk dikonsumsi seminggu, Menan mengaku 10 kg beras yang diperolehnya bisa bertahan hingga sebulan.
Pasangan suami istri ini tinggal berdua di Blok B27. Kakek Menan hanya bisa mengandalkan istrinya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sudah tiga tahun Kakek Menan tidak bisa melihat. Maka dari itu meskipun usia Nenek Rahma terbilang bukan usia produktif lagi namun ia tetap giat bekerja. Setiap harinya sejak pagi hingga siang, Nenek Rahma harus menaiki angkutan umum menuju tempat kerjanya di Teluk Gong, Jakarta Utara. “Kerja masak air sama ngepel, nyapu, lap-lap,” ujar Rahma tersenyum. Sepulang dari bekerja, Nenek Rahma harus mengurus kebutuhan suami. Rutinitas inilah yang dilakoni Nenek berusia 80 tahun ini setiap hari. Ia hanya memiliki satu hari libur di hari Minggu.
Kakek Menan dan istrinya, Rahma merasa bersyukur mendapatkan bantuan beras dari Tzu Chi yang bisa dikonsumsi untuk satu bulan.
Dalam sebulan Nenek Rahma mengantongi Rp 600.000 dari hasil jerih payahnya. “Penghasilan nenek (cukup) buat belanja saja sama ongkos. Apa adanya saja memang dapatnya segitu,” ujarnya. Kakek Menan dan Nenek Rahma tetap bersyukur dengan penghasilan mereka yang hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka juga bersyukur masih ada orang yang peduli dengan keadaan mereka dengan membayarkan biaya tempat tinggal dan air. “Listrik bayar sendiri, (bayar) ada Rp 40.000 ada Rp 36.000 enggak tentu. Kalau rumah enggak tahu siapa yang bayar, waktu itu saya dipanggil dikasih tahu (pengelola) kalau hanya bayar lampu,” tutur kakek asli Banten ini.
Melihat jerih payah sang istri, Menan sebagai suami sebenarnya tidak tega dan ingin membantu, namun keadaanlah yang membuat Nenek Rahma harus banting tulang. “Kalau enggak kerja makan dari mana, sedangkan saya enggak bisa usaha,” ucap kakek 80 tahun ini. “Punya satu anak kerja juga untuk empanin (memenuhi kebutuhan) anak-anaknya,” sambungnya. Ia pun hanya bisa berdoa agar istrinya diberikan kesehatan. “Kalau saya sakit nenek bisa ngurusin, tapi kalau nenek yang sakit bingungnya begitu,” ujarnya. “Alhamdulillah sehat,” ucap nenek Rahma menimpali.
Meskipun begitu, adakalanya Nenek Rahma merasa kurang sehat. “Kalau lagi enggak enak badan ngkong badan sakit urutin ya saya urutin, ngkong badan sakit pencetin ya saya pencetin,” kata Kakek Menan. Mereka merasakan suka dan duka berdua.
Artikel Terkait
Paket Lebaran 2019: Terus Menjalin Keakraban Antar Umat Beragama
21 Mei 2019Misi Amal di Teluk Naga
27 Maret 2017Relawan Tzu Chi Tangerang bekerjasama dengan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat menggelar kegiatan pembagian paket cinta kasih di Desa Lemo dan Desa Muara, Teluk Naga, Tangerang, Minggu, 26 Maret 2017