Berbagi Bacang Cinta Kasih

Jurnalis : Budi Suparwongso (He Qi Utara), Fotografer : Steven Xiao (He Qi Utara)
 
 

fotoDalam kunjungan kasih ini, relawan membawakan bacang vegetarian yang mereka buat khusus untuk dibagikan kepada penerima bantuan Tzu Chi.

Hari Minggu 5 Juni 2011 ini bertepatan dengan perayaan Hari Bacang sehingga membuat kegiatan kunjungan kasih menjadi tampak berbeda dari biasanya karena para relawan membagikan bacang yang telah mereka buat kepada para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi). Sebelum melakukan kunjungan kasih, para relawan berkumpul di Jing-Si Books & Cafe Pluit pada pukul 8 pagi untuk mendengarkan Ceramah Master Cheng Yen dan mendapatkan briefing serta pembagian tugas tim 3 in 1.

 

Dengan mengendarai mobil, kami berdelapan melintasi perjalanan di wilayah Teluk Gong, Jakarta Utara untuk mencari rumah keluarga Tina Santi, salah satu penerima bantuan pengobatan Tzu Chi. Akhirnya setelah bertanya kepada orang di sekitar, kami menemukan rumah bercat kuning sederhana. Kami pun turun untuk memastikan alamat tersebut benar. Akhirnya kami pun bertemu dengan Tina Santi, ia memiliki dua orang anak lelaki yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Tina dengan ramah mempersilahkan kami masuk ke dalam rumahnya, dan kami pun saling berkenalan. Di ruang tamu yang sederhana ini kami juga bertemu dengan William, anak pertama Tina dan Zhong Mei Zhao, ibunda Tina, yang walau sudah berusia 72 tahun, namun selalu berbicara dengan penuh semangat.

Tina sendiri menderita penyakit ginjal dan harus melakukan cuci darah setiap 5 (lima) hari sekali namun sudah mendapat bantuan biaya pengobatan dari saudaranya. Anak sulungnya bernama William, yang duduk di kelas 1 SMP ini baru saja menyelesaikan ujian kenaikan kelas dan sedang menunggu hasilnya. Begitu pula anak bungsunya yang bernama Fernando yang duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 2. Kedua anak ini telah mendapat bantuan biaya pendidikan sejak bulan Oktober 2010. Saat kami berkunjung hari itu, William sedang ada di rumah, biasanya ia sering pergi berkumpul dengan teman-temannya, sedangkan Fernando sedang pergi ke wihara.

foto  foto

Keterangan :

  • Anak pertama dari Tina , William, saat ini tengah duduk di bangku sekolah kelas 1 SMP. William telah mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Tzu Chi sejak Oktober 2010.(kiri)
  • Relawan pun dengan akrab berbincang dengan Zhong Mei Zhao, ibunda Tina yang kini telah berusia 72 tahun. (kanan)

Fernando merupakan salah satu murid berprestasi di sekolahnya dengan menduduki peringkat nomor 7 dari 45 murid di kelasnya. Willam sangat suka pelajaran PLKJ dan IPS. Ini membuktikan bahwa mereka tidak menyia-nyiakan bantuan yang diberikan oleh Yayasan Buddah Tzu Chi Indonesia. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Jangan takut terdorong oleh orang-orang yang lebih mampu dari kita, karena dorongan tersebut akan memberi semangat untuk terus maju.”

Nenek William, Zhong Mei Zhao bercerita bahwa William sudah mulai belajar bahasa Mandarin. William yang memiliki hobi berenang ini berharap di masa depan ia akan terus maju. Melihat anak tersebut, seorang relawan mengajak William untuk ikut serta dalam kegiatan sosial Tzu Chi, karena William sudah berjodoh dengan Tzu Chi, maka jodoh tersebut perlu dikembangkan agar ia juga dapat membantu orang lain. Sungguh sebuah keakraban yang hangat kami dapatkan dari keluarga Tina. Setelah berfoto bersama kami pun pulang menuju ke tempat kunjungan kasih selanjutnya, di daerah yang sama.

  
 

Artikel Terkait

Hadir Saat Dibutuhkan

Hadir Saat Dibutuhkan

20 September 2008
Berawal dari Sebersit Niat

Berawal dari Sebersit Niat

12 Januari 2016

Pada 31 Desember 2015, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan mengambil sampah dan memilahnya di salah satu lokasi acara yang dihadiri oleh Bupati Karimun, Coastal Area. Sebanyak 40 relawan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, tak terkecuali warga dan para pedagang yang juga membantu memungut sampah-sampah.

Berbuat Kebaikan dan Berbakti

Berbuat Kebaikan dan Berbakti

28 November 2011 Dalam kegiatan baksos kali ini, para relawan juga berbagi berkah dengan keluarga pasien. Pada saat mencuci kaki pasien, para relawan mengajak para pendamping pasien, baik itu anak, istri, ataupun kerabat terdekat untuk turut berbuat kebajikan.
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -