Berbagi Bantuan di Hari Kasih Sayang
Jurnalis : Arimami SA, Fotografer : Arimami SABertepatan dengan Hari Kasih Sayang yang jatuh pada 14 Februari 2016, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi dari komunitas He Qi Timur mengadakan pembagian bantuan kepada para Gan En Hu (sebutan penerima bantuan) di Depo Pelestarian Lingkungan Kelapa Gading, Pegangsaan Dua, Jakarta Utara.
Para penerima bantuan Tzu Chi memilah barang daur ulang sebelum gathering dengan para relawan He Qi Timur.
Pemberian bantuan yang rutin dilakukan pada minggu pertama setiap bulannya ini dihadiri oleh 60 penerima bantuan dan 20 orang relawan. Kegiatan ini dimulai dengan membersihkan Aula Depo Pelestarian Lingkungan Kelapa Gading dan memilah barang daur ulang oleh para gan en hu. Acara kemudian dilanjutkan dengan gathering bersama para relawan yang dilanjutkan dengan pembagian bantuan.
Kartini, koordinator acara ini sedang memberikan penjelasan kepada parapenerima bantuan mengenai bantuan yang akan didapat.
Menurut Kartini, relawan yang menjadi koordinator dari kegiatan ini, bantuan kepada para gan en hu ini disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. “Bentuk bantuannya berupa biaya hidup, pengobatan, pemberian pampers dan susu, serta bantuan anak asuh yang dibagikan kepada 60 orang gan en hu,” ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama, relawan lainnya, Deng Ai Mei dan Johan juga memberikan pengarahan kepada para gan en hu tentang poin-poin pelestarian lingkungan. Deng Ai Mei juga mengungkapkan bahwa tujuan pengarahan ini agar para penerima bantuan dapat lebih mengenal Tzu Chi. “Kita harus kembali menjelaskan visi dan misi Tzu Chi supaya mereka lebih mengenal Tzu Chi itu apa. Jadi bukan hanya sekedar menerima bantuan saja,” tambahnya.
Deng Ai Mei Shigu memberikan pengarahan kepada para penerima bantuan tentang poin-poin pelestarian lingkungan di Aula Depo Pelestarian Lingkungan, Kelapa Gading.
Para penerima bantuan Tzu Chi merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Seperti yang diungkapkan oleh Teddy (53), penerima bantuan asal Bidara Cina, Kampung Melayu. “Saya merasa bersyukur dan berterima kasih kepada Tzu Chi dengan bantuan biaya hidup dan bantuan biaya operasi mata,” ujarnya. Sebelumnya, ia menderita gangguan penglihatan dan kemudian mengajukan bantuan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Hal serupa juga diungkapkan Samiati (50). Samiati sudah setahun mengikuti kegiatan pemberian bantuan ini untuk membantu kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan. “Bantuan ini mengurangi beban, apalagi keseharian saya hanya buruh cuci,” ungkapnya.
Teddy (53), penerima bantuan asal Bidara Cina, Kampung Melayu, yang menderita gangguan penglihatan merasa bersyukur dengan adanya bantuan yang dia dapat dari Tzu Chi.
Tujuan pemberian bantuan kepada para penerima bantuan ini bukan semata-mata untuk membantu kesulitan hidup saja, tapi juga untuk memotivasi agar para penerima bantuan bisa lebih maju dan berkembang. Sehingga, nantinya, para penerima bantuan ini juga bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Seperti yang diungkapkan Deng Ai Mei, “Para penerima bantuan seperti anak asuh yang sudah berhenti menerima donasi dan bisa bekerja sendiri banyak yang ikut memberikan donasi ke sini dari hasil jeri payah mereka. Itu sebuah kebanggaan bagi kami para relawan bisa memperpanjang tangan Master Cheng Yen,” tutupnya.