Ibu Wiwin dan Lim Sui Khim melakukan sosialisasi tentang kegiatan pelestarian lingkungan kepada warga komplek Bhayangkara.
Pemilahan barang daur ulang di Tzu Chi Singkawang rutin digelar pada pekan ketiga, setiap bulannya. Di bulan November ini dilaksanakan bersama Komunitas Bank Sampah ‘Serumpun Asoka’ di Kelurahan Sungai Garam Hilir Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang.
Bertempat di Lapangan Komplek Bhayangkara Ria Sungai Garam Hilir, sejak pukul 06.30 WIB relawan Tzu Chi Singkawang bersama anggota komunitas Bank Sampah serta warga komplek berkumpul dengan membawa barang daur ulang mereka dari rumah. Acara diawali dengan senam pagi ‘Hu La La’ yang dipimpin Dony dan Merry, relawan dari Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Singkawang.
Keseruan dari senam pagi bersama.
Dhany Alqadri (baju putih) bersama warga turut memilah sampah daur ulang.
Setelah badan terasa hangat dan berkeringat, mereka istirahat sambil mencicipi makanan dan minuman ringan, sungguh terasa nikmat. Setelah cukup rehat, acara dilanjutkan dengan penjelasan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi oleh Bambang Mulyantono, relawan Tzu Chi.
“Ada persamaan dan sedikit perbedaan konsep kegiatan daur ulang sampah yang dilakukan oleh Bank Sampah dengan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Persamaannya, sama-sama mengajak warga peduli terhadap sampah dan menyadarkan bahwa sampah itu ada nilainya. Perbedaannya, nilai sampah setelah didaur ulang bisa disimpan dalam rupa uang atau ditabung pada Bank Sampah. Sedangkan pada Tzu Chi, hasil pemilahan sampah ‘disumbangkan’ sebagai tambahan dana kemanusiaan,”jelas Bambang.
Sungguhpun begitu, makna terpenting dalam kegiatan daur ulang, tambah Bambang adalah kesadaran untuk turut merawat bumi. Makanya, motto daur ulang sampah Tzu Chi adalah ‘Mengubah Sampah Menjadi Emas, Emas Menjadi Cinta Kasih, Cinta Kasih Laksana Air Jernih yang Mengelilingi Bumi.”
Semangat para relawan dan warga sesaat sebelum memilah barang daur ulang.
Pemilahan barang daur ulang berlangsung penuh tawa.
Tibalah saatnya pemilahan sampah. Tigapuluh orang lebih bergabung antara relawan dan sukarelawan bekerja bersama dengan penuh sukacita. “Kami belum pernah memilah sampah sebanyak ini dengan jumlah orang sebanyak ini. Benar-benar mendapat banyak ilmu kami hari ini.” Ujar Ibu Uray Zulfia, bendahara Bank Sampah ‘Serumpun Asoka’.
“Kami merasa ikhlas dan senang hati mengikuti kegiatan ini, mulai sosialisasi sekaligus menyebar undangan dari rumah ke rumah, mengajak warga menyumbang sampah lalu bersama-sama memilih dan memilah.” Tutur Ibu Wiwin Yuliana Ketua Bank Sampah ‘Serumpun Asoka’ di sela-sela kegiatan pilah sampah pada Minggu, 17 November 2024.
Tas dari sampah kemasan sachet karya anggota Bank Sampah Serumpun Asoka.
Dhany Alqadri, Lurah Sungai Garam Hilir, turut memilah sampah bersama istri, mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang kali ini menggandeng Bank Sampah ‘Serumpun Asoka’ di wilayah kelurahannya. Pada 10 November lalu bersama Komunitas Peduli Saling Berbagi yang juga berada di kelurahannya melakukan kegiatan sosial memberi bingkisan kepada keluarga veteran.
“Semoga jodoh baik ini bisa diteruskan untuk kegiatan kemanusiaan lainnya yang lebih berjangkauan luas lagi. Di setiap kelurahan ada satuan tugas Pekerja Sosial Masyarakat (PSM). Semoga dengan kolaborasi seperti kami bisa belajar banyak dengan Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai suatu lembaga kemanusiaan berskala internasional.” Harap Lurah Sungai Garam Hilir.
Editor: Khusnul Khotimah