Berbagi Berkah Di Bulan Penuh Berkah
Jurnalis : Ciu Yen (He Qi Pusat), Fotografer : Ciu Yen (He Qi Pusat)Minggu 13 Juli 2014, He Qi Pusat mengadakan bazar murah di Pademangan, warga pademangan menyambut hal ini dengan gembira termasuk Nenek Simi (70).
Akhir-akhir ini awan mendung kerap kali menghiasi langit kota Jakarta, hujan yang turun mengguyur membasahi bumi pun tak terelakkan. Seperti perjalanan waktu, perubahan pada kehidupan manusia selalu terjadi dalam sekejap mata. Minggu 13 Juli 2014, bekas genangan air masih tampak di lapangan parkir Kantor Kecamatan Pademangan Barat pagi itu. Dalam rangka menyambut bulan ramadhan yang penuh berkah ini kembali relawan dari He Qi Pusat mengadakan serangkaian kegiatan diantaranya adalah dengan diadakannya bazar murah, kegiatan seperti ini bukanlah yang pertama kali. Biasanya kebutuhan bahan pokok disaat menjelang lebaran selalu naik, diharapkan melalui bazar murah ini sekiranya dapat sedikit membantu meringankan beban khususnya untuk warga binaan Tzu Chi di wilayah Pademangan.
Sejak pagi relawan telah datang untuk mempersiapkan segala sesuatunya, lapangan kecamatan kini dipenuhi oleh tenda berwarna biru yang tampak berdiri kokoh sejajar menjadi stand barang-barang yang akan dijual. Selain untuk mewujudkan kepedulian terhadap warga, melalui kesempatan ini diharapkan dapat terjalin interaksi yang harmonis antar sesama serta membangun karakter dan mengubah pandangan mereka agar tangan jangan selalu menengadah ke bawah. Sebab, bagaimana pun memberi adalah jauh lebih baik daripada menerima. Salah satu tujuan terpenting dalam bazar ini adalah untuk menyambut celengan bambu pulang kampung.
Sisa genangan air hujan kemarin masih terlihat jelas di lapangan parkir kantor Kecamatan Pademangan Barat pagi itu bukanlah merupakan kendala berarti dalam melaksanakan kegiatan.
Menghargai berkah dan menciptakan berkah
Diantara
warga yang hadir hari itu, tampak seorang wanita rambut yang memutih dan
kerutan yang menghias di wajah beliau menunjukkan bahwa kehidupan ini telah
dilaluinya cukup lama. Dialah nenek Ratinah (115), bertutur kepada saya
meskipun keadaan ia terbilang susah namun ia juga bersyukur bahwasannya masih
ada orang yang kondisinya lebih susah bila dibandingkan dengan dirinya, itulah
sebabnya setiap menerima bantuan ia tak ragu untuk membaginya lagi ke sesama
yang lebih membutuhkan. Tak hanya itu, setiap kali melihat anak yatim nenek
Ratinah pun tak segan-segan untuk mengundang mereka makan di rumahnya, “kalau
nenek lagi nggak masak ya nenek kasih
uang untuk beli makan,” tukasnya. Hal ini dilakukan karena ia memahami dan
dapat merasakan bagaimana rasanya ditinggal oleh orang tua karena ia pun
mengalami hal serupa. “Data nenek sudah ada di yayasan, jadi setiap kali ada
bagi beras nenek pasti juga menerimanya,” ungkap nenek Ratinah dengan mata
berkaca-kaca. Lihatlah, bagaimana beliau sungguh berlapang dada serta dapat
menerima dan dengan tabah menjalani kehidupan yang keras ini. Tubuhnya yang tua
dan renta tidak menjadi alasan baginya untuk terus meratapi kehidupan dengan
kesedihan melainkan tetap optimis menjalani kehidupan, dibalik tubuhnya yang
kecil itu sungguh terdapat jiwa yang luar biasa.
Kegiatan bazar murah yang diadakan He Qi Pusat bukanlah yang pertama kali. Dengan bazar ini, relawan berharap dapat sedikit membantu meringankan beban khususnya untuk warga binaan Tzu Chi di wilayah Pademangan mengingat harga kebutuhan sehari-hari telah merangkak naik.
Lain dengan kisah nenek Simi (70), warga dari Rt 03 Rw 014 ini merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi yang rumahnya masuk ke dalam program bedah rumah. “Terima kasih rumah rombeng uda bagus, uda ga banjir,” ungkapnya. Berkali-kali nenek Simi berucap terima kasih kepada relawan Tzu Chi dengan wajah gembira, wajahnya yang penuh dengan harapan dan kebahagiaan membuat orang-orang disekitanya pun dapat merasakan kegembiraan beliau.
Nenek Ratinah (115), Tubuhnya yang tua dan renta tidak menjadi alasan baginya untuk terus meratapi kehidupan dengan kesedihan melainkan tetap optimis menjalani kehidupan.
Keseluruhan kegiatan yang berlangsung dua hari ini berjalan cukup lancar meskipun dengan kondisi cuaca yang kurang mendukung, terhitung 2.186 paket telah terjual. “Meskipun cuaca buruk tapi tidak ada kekhawatiran,” ungkap Yopie Budianto shixiong selaku PIC kegiatan kali ini. Dengan pengalaman yang dimiliki segala kendala di lapangan pun dapat diselesaikan dengan baik, meskipun lelah tapi rasa senang terpancar dari wajah relawan. Kehidupan tidak akan sia-sia bila kita menggenggam dan memanfaatkan waktu dan ruang dengan baik, serta menghargai hubungan antarmanusia. Semoga dengan bersumbangsih tanpa pamrih dapat membangkitkan rasa terima kasih dan syukur dalam diri orang yang dibantu, sehingga jalinan jodoh baik ini dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dari setiap diri kita masing-masing.
Selain bazar, di sini juga disediakan stand celengan bambu yang ditujukan untuk warga yang ingin menuangkan celengannya.