Berbagi Berkah Lewat Bazar Pakaian dan Takjil

Jurnalis : Ai Ly (Tzu Chi Tebing Tinggi) , Fotografer : Ai Ly (Tzu Chi Tebing Tinggi)

Para pengunjung tampak sangat antusias memilih pakaian yang mereka sukai, dengan penuh kegembiraan. Setiap pengunjung dilayani dengan ramah dan sabar oleh relawan Tzu Chi, menyambut datangnya hari Lebaran Idul Fitri. Suasana yang hangat dan penuh kebersamaan membuat mereka merasa nyaman dalam berbelanja, sekaligus beramal.

Masih di suasana bulan Ramadan 2025, Tzu Chi Siantar menciptakan momen penuh berkah, memupuk silaturahmi, dan meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah mempersiapkan diri untuk menyambut Idul Fitri. Mereka menggelar sebuah bazar pakaian bekas layak pakai, serta pembagian takjil untuk mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa dan akan berbuka.

Pukul 15.00 WIB, acara dimulai dengan suasana yang penuh semangat di Jalan Surabaya, tepat di simpang Jalan Merdeka. Namun, sejak pukul 14.00 WIB, 21 relawan Tzu Chi dan 8 relawan dari komunitas relawan Kembang sudah berkumpul dan bekerja keras. Dengan penuh kegotong-royongan, mereka memasang tenda, menata meja, dan menyusun pakaian dengan rapi. Ada yang menggantung pakaian dengan hati-hati, sementara sebagian lainnya dengan telaten menyusun pakaian di meja panjang atau di keranjang-keranjang baju.

Bapak Alimudin, yang dibantu oleh Mei Ling, dengan penuh semangat mencari dan memilih pakaian serta boneka untuk keluarganya. Ia merasa sangat senang bisa mendapatkan pakaian dengan harga terjangkau namun berkualitas bagus, sambil ikut beramal untuk membantu sesama di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Dengan semangat kebersamaan, tugas-tugas pun terbagi rata. Beberapa relawan dengan cekatan mengemas takjil ke dalam bungkusan, yang terdiri dari minuman segar, mi goreng vegetarian, dan kue-kue lezat seperti kue dadar inti, kue lobak, donat coklat, serta risol. Sebanyak 350 paket takjil telah disiapkan, tertata rapi dalam kotak kardus, siap dibagikan begitu bazar pakaian ditutup.

Sejak tenda Tzu Chi mulai didirikan, warga yang melintas di jalan langsung merasakan ada sesuatu yang istimewa. Mereka berhenti sejenak, penasaran, lalu mulai mendekat, ingin tahu kegiatan apa yang sedang berlangsung. Tak lama, kerumunan mulai terbentuk. Warga dengan wajah sumringah mulai memilih pakaian-pakaian yang tertata rapi. Sebagian pelintas baru juga tak mau ketinggalan, memarkirkan kendaraan mereka dan bergabung dalam keramaian. Suasana bazar menjadi hidup, dipenuhi tawa, kegembiraan, dan kehangatan. Relawan-relawan Tzu Chi dengan ramah melayani setiap pembeli, dan setiap orang yang datang pun merasa bahagia bisa mendapatkan pakaian berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.

Setelah bazar pakaian berakhir, relawan Tzu Chi mulai membagikan takjil dengan tertib kepada pengendara motor dan pejalan kaki yang melintas. Para relawan dengan rapi dan penuh semangat menyampaikan takjil sebagai berkah untuk berbuka puasa, memberikan kehangatan di tengah kesibukan Ramadan.

Tak hanya berbelanja, setiap pembeli juga mendapatkan takjil sebagai bentuk berbagi kebahagiaan. Bapak Alimudin, seorang warga dari Beringin, yang kebetulan melintas dan membeli pakaian, mengungkapkan kegembiraannya. “Melihat tenda itu, saya kira ada jual takjil. Alhamdulillah, rezeki saya meringankan langkah, ternyata ada jual pakaian. Walaupun pakaian second, kualitasnya malah lebih bagus daripada yang baru. Saya belanja 100 ribu, sekaligus beramal. Semoga berkah, murah rezeki, dan laris jualannya,” katanya dengan senyum lebar. Tidak hanya sekali, setelah berbelanja satu plastik besar pakaian, Pak Alimudin kembali lagi dan membeli tiga plastik besar lagi untuk keluarganya, bahkan turut membeli boneka.

Pukul 17.00 WIB, acara bazar mulai memasuki tahap akhir. Relawan-relawan kembali bekerja sama dengan penuh semangat. Mereka menyimpan pakaian ke dalam kontainer dan menata takjil dengan rapi di meja. Dengan barisan yang teratur, relawan-relawan Tzu Chi mulai membagikan takjil kepada pengendara yang lewat. Kebanyakan dari mereka adalah pengendara ojek online, yang dengan gembira menerima takjil tersebut sebagai berkah untuk berbuka puasa. Senyum mereka yang tulus menjadi hadiah terbaik bagi para relawan.

Tidak hanya berbagi takjil, relawan juga mengajak para penerima takjil untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan amal ini. Mereka diajak untuk memberikan sumbangan kecil sebagai bagian dari kebajikan, menunjukkan bahwa amal besar dimulai dari langkah kecil yang penuh keikhlasan.

Mei Ling ketua kegiatan bazar sangat gan en atas kesuksesan bazar ramadan ini. "Masyarakat yang sangat antusias dan bazarnya yang begitu ramai membuat saya sangat terharu. Semangat pesan cinta kasih Tzu Chi dalam berbagi tersampaikan," ungkap nya.

Mei Ling, PIC kegiatan bazar, dengan penuh haru mengungkapkan rasa syukurnya. “Melihat antusiasme masyarakat yang begitu besar dan bazar yang begitu ramai membuat saya sangat terharu. Semangat pesan cinta kasih Tzu Chi dalam berbagi benar-benar tersampaikan,” ujarnya. Ia berharap kegiatan seperti ini terus mendapat dukungan dari masyarakat. Selain dapat meringankan beban biaya persiapan lebaran, kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi saudara-saudara kita untuk berbuka puasa dengan penuh kebahagiaan, tanpa harus terburu-buru pulang ke rumah.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Bazar Cinta Kasih Tzu Chi

Bazar Cinta Kasih Tzu Chi

03 Desember 2014 Masih dalam rangkaian “Melindungi Bumi dengan Bervegetarian” Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya kembali mengadakan acara Bazar Cinta Kasih Tzu Chi pada Minggu (23/11).
Bazar Vegetarian:  Partisipasi Stan Luar Kota

Bazar Vegetarian: Partisipasi Stan Luar Kota

16 Juli 2013 Semua pendapatan dari Vegetarian Food Festival kali ini sepenuhnya disumbangkan untuk dana pembangunan Gedung Sekolah SMP dan SMA Tzu Chi School, PIK.
Bazar Cinta Kasih di Kota Batam

Bazar Cinta Kasih di Kota Batam

07 Agustus 2017

Tzu Chi Batam kembali menyelenggarakan Bazar Cinta Kasih di Kepri Mall, tepatnya pada 29–30 Juli 2017. Sebanyak 440 relawan ikut bersumbangsih dalam bazar ini. Dari pagi sampai malam, selama dua hari itu mereka bersumbangsih dengan sepenuh hati.

 

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -