Berbagi Cinta Kasih dan Rasa Syukur
Jurnalis : Rahma Mandasari (Tzu Chi Medan), Fotografer : Pieter Chang, Lily Hermanto (Tzu Chi Medan)Relawan Tzu Chi dengan penuh sukacita membawakan beras seorang warga yang telah berusia lanjut. Ini merupakan ciri khas budaya humanis Tzu Chi, dimana tidak hanya sekadar memberi namun juga menghormati para penerima bantuan. |
| ||
Sebelum pembagian beras, para relawan Tzu Chi terlebih dahulu melakukan survei dan pembagian kupon beras pada hari-hari sebelumnya, sesuai dengan prinsip Tzu Chi dalam memberikan bantuan: “langsung dan tepat sasaran”. Sesuai dengan ajaran Master Cheng Yen, kegiatan ini juga menjadi ajang pelatihan diri para relawan. “Dengan menyaksikan penderitaan secara langsung, kita baru tahu betapa beruntungnya diri sendiri dan mau menghargai keberkahan kita.” Acara seremonial utama bakti sosial pembagian beras cinta kasih dengan motto “Menebar Cinta Kasih untuk Sesama” ini diadakan di Lapangan Gajah Mada Medan. Kegiatan berlangsung dengan tertib hingga berakhirnya kegiatan. Ketertiban ini tercipta berkat kerjasama yang baik antara relawan Tzu Chi dengan aparat kepolisian dan TNI yang bahu-membahu menciptakan suasana kondusif.
Keterangan :
Dalam kegiatan pembagian beras cinta kasih turut hadir pula Walikota Medan Drs. H. Rahudman Harahap, MM, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers, S.IP, Kapolda Sumut Irjen. Pol. Drs. Wisnu Amat Sastro, SH, serta beberapa tokoh masyarakat lainnya. Penyerahan beras cinta kasih secara simbolis dilakukan oleh Ketua Tzu Chi Medan, Mujianto beserta relawan Tzu Chi kepada Walikota, Pangdam dan Kapolda, untuk kemudian diserahkan kepada warga kurang mampu yang sudah mengantri dengan rapi sejak pagi. Dalam sambutannya,Walikota Medan Drs. H. Rahudman Harahap, MM menyatakan keikhlasan dari Yayasan Buddha Tzu Chi harus diapresiasi. Beliau juga berharap ada peningkatan ekonomi dari para warga penerima bantuan di masa yang akan datang. Warga merasa senang memperoleh bantuan beras cinta kasih dari Tzu Chi ini, salah satunya adalah Nenek Narti. “Nenek sangat bersyukur dikasih beras buat Lebaran, buat cucu dan anak nenek. Anak nenek tidak bisa cari makan (nafkah) lagi karena kakinya putus kena kecelakaan,” ungkap Nenek Narti. Melalui suratnya untuk masyarakat Indonesia, Master Cheng Yeng mengatakan, “Sumbangan beras ini akan habis pada saatnya, namun cinta kasih dan rasa syukur yang terkandung di dalamnya akan berlangsung sepanjang masa.” Petikan inilah yang memotivasi para relawan Tzu Chi untuk terus menebar cinta kasih tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, maupun golongan. | |||
Artikel Terkait
Mendapatkan Dharma Dari Sang Guru
07 Agustus 2014 Para insan Tzu Chi berturut menjadikan Xun Fa Xiang menjadi sebuah rutinitas dalam kehidupan mereka, insan Tzu Batam juga turut berpatisipasi dalam kegiatan Xun Fa Xiang.Posyandu Terpadu: Dukungan untuk Balita dan Ibu Hamil
20 Februari 2024Klinik Perdana Mill/Transport terlihat ramai dengan ibu hamil dan Balita yang melaksanakan Posyandu (13/02/24). Relawan membantu melayani pemeriksaan, imunisasi, dan pemberian vitamin A.