Berbagi Cinta Kasih Kepada Opa Oma

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Utara), Fotografer : Suyanti Samad, Susanto Widjaja, Robby Lulianto (HeQi Utara)

fotoPada tanggal 4 Maret 2012, Hu Ai Sunter kembali mengadakan pengobatan gratis kepada Opa Oma di Pademangan Barat.

Bersyukur kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita
kata perenungan Master Cheng Yen

 

 

 

 

 

Pada tanggal 4 Maret 2012, Hu Ai Sunter kembali mengadakan pengobatan gratis kepada Opa Oma di Pademangan Barat. Beberapa hari ini, Jakarta Utara selalu diguyur hujan. Seperti pagi ini  langit biru sudah ditutupi awan hitam, namun hal itu tidak mengurung niat para relawan berbagi cinta kasih kepada para opa oma. Sebanyak 291 opa oma mendapat bantuan pengobatan.

Pada pukul 07.00 pagi, ditemani hujan gerimis, saya sudah tiba di Sekolah SDN 07/08 Pademangan Barat. Saya berkeliling, menata ulang susunan bangku untuk opa-oma, berkunjung ke ruang dokter dan suster untuk merapikan ruangan.

Hujan gerimis mulai reda, opa-oma mulai berdatangan, mereka dituntun relawan untuk mengukur berat badan dan membantu mengisi data opa-oma. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 WIB, saya bersama relawan menghibur opa-oma lewat lagu ‘Satu Keluarga’,  bernyanyi dan shou yu  bersama, “Opa-oma sudah capek belum, kita istirahat sambil tunggu dokter.  Ada yang mau minum, ambil air minum di sini ya,” kata saya kepada opa-oma. Sekitar pukul 09.20 WIB, hujan kembali turun dan di gerbang sekolah masih terlihat opa oma datang membawa payung. Hal ini membuat para relawan ikut turun dan dengan penuh cinta kasih memayungi opa-oma saat mengukur berat badan, mengisi data opa oma, dan mengantar opa oma di ruang tunggu.

“Bagi saya, selama kegiatan itu untuk kepentingan sosial amal kemasyarakatan, dan kesehatan, saya akan tanggapi secara positif,” kata pak Santosa yang merupakan ketua RW setempat. “Adanya kegiatan ini diharapkan ada evaluasi, yaitu pertama dari bentuk peran dan pemahaman masyarakat, kedua setelah ditangani oleh Tzu Chi. Bahwa yang sudah ditangani itu bisa dideteksi ulang artinya efeknya seperti apa dan bila perlu penanganan secara berlanjut diharapkan bisa dibantu,” tambah pak Sentosa.

Dokter Budianto menjelaskan bahwa hari ini lebih spesial menangani pasien manula. Penyakit mereka tidak jauh dari usia lanjut seperti hipertensi (darah tinggi), kencing manis, arthritis (sakit sendi), Ispa (infeksi saluran pernafasan), batuk pilek, penyakit gatal-gatal atau jamur, kelainan pada syaraf akibat jatuh, kelainan pada mata (katarak), kolestrol, dan asam urat. Ada beberapa manula yang kegemukan (obesitas), ini akan memperburuk penyakit mereka. Bila mereka bisa mengontrol berat badan, maka mereka akan terhindari dari darah tinggi, kencing manis, stroke dan jantung.

foto   foto

Keterangan :

  • Dokter TIMA (Tzu Chi International Medical Association) membantu para pasien yang sedang berobat (kiri).
  • Para relawan menemani pasien yang datang berobat di baksos kesehatan ini (kanan).

Penyebab lain adalah pola pikir yang keliru, pola makan yang tidak sehat, kurang aktivitas olahraga ringan tanpa beban. Olahraga dapat melancarkan jalan darah. Jalan darah bisa lancar dengan cara bergerak anggota badannya tanpa beban. Leher juga harus digerakkan agar aliran darah ke otak bisa lancar, sehingga dapat terhindar dari kepikunan yang lebih awal. Banyak orangtua cepat pikun setelah ia pensiun, yang relatif tidak menggunakan otak, kegiatan yang monoton, dan pelan-pelan otak akan mengalami fungsi yang makin mundur, cepat lupa.

Semua penyakit ini berasal dari makanan. Di baksos ini, saya perlu memberikan penjelasan pada para manula agar menjaga makanan, jaga kesehatan, dan berolahraga. Biasanya orang awam mengobati penyakit saat ia sakit, setelah sembuh ia tidak peduli di hari selanjutnya. Justru ini adalah masa genting, harus dipantau dan ia harus selalu melakukan medical check up. Hal ini bila dibiarkan terlalu lama akan menjadi sesuatu yang berbahaya terhadap kondisinya, sehingga penyakitnya akan bertambah banyak.

Sebelumnya harus diberikan penjelasan bagaimana menjaga kondisi tubuhnya, menjaga pola makan, bila terserang penyakit bagaimana pertolongan pertama, cara menjaga agar penyakitnya tidak menjadi terlalu parah. “Kita para dokter juga perlu memantau, mengevaluasi, dan melihat kondisi tubuhnya, memberikan semangat bahwa ada penyakit yang sulit untuk dijelaskan, kasus penyakitnya tidak dapat diobati, tetapi dapat dikontrol. Jadi kondisinya dapat dikontrol, penyakitnya tidak timbul lebih parah, dan sebaliknya. Kondisi ini perlu dijelaskan kepada pasien, agar ia mengerti,” jelas dr. Luman yang merupakan dokter umum spesialis nutrisi makanan.

Penyakit manula itu adalah akumulasi dari segala penyakit masa mudanya. Kita harus menjaga dan mengontrolnya. Jangan sampai saat seseorang sudah tua dan mengindap penyakit, anaknya tidak menjaganya, dan ia akan merasakan suatu beban. Sebaliknya, bila seseorang sudah tua dan tidak berpenyakitan, minimal orang itu masih bisa menjaga kondisi badannya sendiri. Dari awal kita harus memeriksa dan mengontrol penyakit mereka, memberikan motivasi supaya tidak menjadi suatu beban bagi anak cucunya kelak.

Suatu ketika orang tua akan berperilaku seperti anak-anak, saatnya kita berpikir bagaimana ia merawat kita waktu bayi hingga beranjak dewasa. Saat ini kita harus bisa berbalas budi, menghormati dan mengerti mereka.

  
 

Artikel Terkait

Menghimpun Koin-Koin Cinta Kasih

Menghimpun Koin-Koin Cinta Kasih

07 Maret 2017

Pada Sabtu, 04 Maret 2017, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengumpulkan celengan cinta kasih yang tersebar di beberapa wilayah di Tanjung Balai Karimun. Kali ini relawan menuju ke Sekolah Vidya Sasana.

Membiasakan Diri dari Sekarang

Membiasakan Diri dari Sekarang

25 Oktober 2011 Dalam sosialisasi pelestarian lingkungan tersebut juga ditayangkan Ceramah Master Cheng Yen. Master Cheng Yen menyampaikan begitu banyak bencana yang terjadi di bumi ini dikarenakan kesalahan manusia sendiri. Sudah waktunya manusia kembali berintrospeksi untuk dapat hidup hemat dan sederhana.
Menularkan Budaya Humanis

Menularkan Budaya Humanis

24 Desember 2013 Tinnie Tiolani (tengah) sedang menjawab berbagai pertanyaan seputar pendidikan humanis dari para peserta. Ia menjelaskan bahwa kunci sesungguhnya dalam mendidik adalah ketulusan hati.
Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -