Berbagi Cinta Kasih Kepada Warga 13 dan 14 Ilir
Jurnalis : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang)Tzu
Chi Palembang mengadakan Bazar Sembako Murah yang bertempat di SD Negri 42 Jl.
Ali Gatmir, 13 Ilir Palembang bagi warga di dua kelurahan yakni 13 Ilir dan 14
Ilir.
Pada tahun ini di bulan Juni, seluruh umat Islam di dunia akan merayakan Hari kemenangan yakni Idul Fitri. Ini merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa yang telah mereka jalani selama satu bulan dengan menundukkan hawa nafsu duniawi dan memperdalam ibadah agar lebih mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.
Dengan momentum ini, pada Minggu, 10 Juni 2018, Tzu Chi Palembang mengadakan Bazar Sembako Murah bertempat di SD Negri 42 Jl. Ali Gatmir, 13 Ilir Palembang. Sebelumnya relawan melakukan survey terlebih dulu pada 3 Juni 2018 dengan tujuan pemberian kupon ini tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan dan merata di dua kelurahan yakni 13 Ilir dan 14 Ilir.
Acara
yang digelar pada Minggu, 10 Juni 2018 ini berlangsung pada pukul 09.00-12.30
WIB. Dalam bazar ini warga membeli sembako dengan harga ekonomis yakni Rp
50.000, dan mendapatkan Beras 3 kg, Gula 1 Kg, Minyak 1 Liter, Kecap manis,
Kecap Asin, Sirup, Biskuit dan Mie 5 bungkus.
Acara ini berlangsung pada pukul 09.00-12.30 WIB. Dalam bazar ini warga membeli sembako dengan harga ekonomis yakni Rp 50.000, mereka mendapatkan Beras 3 kg, Gula 1 Kg, Minyak 1 Liter, Kecap manis, Kecap Asin, Sirup, Biskuit dan Mie 5 bungkus. Ada sebanyak 1.100 paket yang disiapkan. Masyarakat dihimbau untuk membawa kantong sendiri demi menjaga pelestarian lingkungan. Mengapa harus bayar, kenapa tidak gratis? banyak warga yang bertanya sehingga relawan menjelaskan bahwa dengan membayar sembako murah ini, warga juga bersumbangsih di Misi Amal dengan membantu sesama. Dana yang didapat pun akan dialokasikan kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga secara tidak langsung warga dapat memenuhi kebutuhan mereka sekaligus beramal di bulan puasa.
“Senang nian (bahagia sekali) ado sembako murah ini, sangat membantu apalagi untuk warga yang kurang mampu, apalagi Tzu Chi ini turun langsung ke rumah–rumah buat survey warga yang benar – benar butuh tanpa pandang bulu. Pokoknyo aku dukung semua kegiatan Tzu Chi dan periksa kesehatannya sangat membantu kami di sini buat berobat gratis dan cek kondisi badan karena bulan puasa ini banyak penyakitnya,” kata Efendi, salah seorang warga.
Di sini
juga dijual baju layak pakai yang masih bagus, yang sebelumnya sudah dipilah
oleh para relawan.
Sistem
kupon diterapkan agar lebih mempermudah alokasi sembako.
Dalam kegiatan ini, Relawan juga menjual baju layak pakai dan bagus yang disumbangkan oleh donatur ke Tzu Chi. Harga dijual berkisar Rp 10.000, Rp 20.000 per 2 potong atau 3 potong baju. Bagi warga yang ingin membeli tapi terkendala dana, relawan memberikan secara gratis. Seperti yang diungkapkan Ibu Siti Roqayah.
“Tzu Chi jual bajunya bagus–bagus, saya sampai beli banyak buat cucu untuk lebaran. Karena kalau mau beli di pasar itu mahal, nah kebetulan ada baju murah jadi ketolong nian. Terus sembako murah nih jugo ngebantu nian (sangat membantu), sekarang apa– apa mahal, apalagi bulan puasa ini beras, gula, minyak nih mahal nian dak sanggup belinya. Untungnya Tzu Chi ado sembako murah jadi ketolong nian,” tuturnya.
Berdana Waktu
Bapak
Efendi merupakan warga yang sangat mendukung kegiatan Tzu Chi.
Sebanyak 61 relawan bersumbangsih dalam kegiatan ini. Salah satunya Boman yang merupakan salah satu donatur dan relawan kembang yang sudah lama tidak ikut kegiatan Tzu Chi, kini dapat ikut serta lagi.
“Setelah melakukan kegiatan ini yang saya rasakan suatu kebahagiaan tersendiri di dalam diri. Untuk berdana uang saya rasa tidak begitu sulit, yang sulit adalah berdana waktu dan tenaga karena kebanyakan kita masih terikat dengan kegiatan sehari-hari dan kesibukan lainnya. Tapi manusia mudah lupa untuk melakukan kebajikan jika dalam kondisi aman. Itulah yang juga mungkin terjadi dengan saya untuk konsisten berbuat kebaikan sungguh perlu kekuatan dan keyakinan sendiri. Makanya saya mencoba untuk jalankan dan sampai saat ini Yayasan Buddha Tzu Chi salah satu organisasi yang cocok dengan saya,” ujar Boman.
Boman
merasakan suatu kebahagian tersendiri dapat bersumbangsih waktu dan tenaga dalam
kegiatan ini.
Warga
mengantre dengan rapi.
Bersumbangsih tanpa pamrih merupakan berkah termulia. Ketika berbuat baik janganlah mengharapkan adanya timbal balik, karena ketika hal itu tidak terjadi akan ada luka di hati. Seperti kata Perenungan Master Chen Yen, “Lakukan perbuatan baik yang pantas dilakukan dengan sepenuh hati, tidak perlu menghitung berapa banyak perbuatan yang telah dilakukan.”