Berbagi di Bulan yang Penuh Berkah

Jurnalis : Triana Putri (He Qi Utara 2), Fotografer : Henny Hou, Linah, Triana P., (He Qi Utara 2)

Relawan Tzu Chi He Qi Utara 2, Tjan Nari mempersiapkan makanan vegetaris untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.


Perayaan bulan tujuh lunar bagi sebagian masyarakat Tionghoa adalah festival hantu kelaparan yang jatuh pada tanggal 15 bulan 7 Lunar yang juga dikenal sebagai bulan hantu. Namun bagi relawan Tzu Chi, Bulan Tujuh Lunar adalah bulan bakti, bulan kebajikan, dan bulan penuh berkah. Pada Bulan Tujuh Lunar ini, para relawan Tzu Chi semakin bertekad untuk menjalani pola hidup bervegetaris dan selalu berbagi kepada sesama.

Veggie Rice Box”, pembagian nasi kotak vegetaris yang merupakan kelanjutan program “Animal Lover” yang mendapat dukungan positif dari para relawan dan donatur. Pada tanggal 29 Agustus 2021, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 - Pluit Ai Xin membagikan 250 kotak nasi vegetaris yang lezat kepada masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 ini. Pembagian dilakukan oleh 13 relawan yang terbagi dalam 4 kelompok. Pembagian meliputi daerah flyover dan Stasiun Angke (70 kotak), Gedung panjang & Pekojan (30 kotak), Jl. Daan Mogot dan Taman Palem (50 kotak), Daerah Koramil 04 dan Pasar Timbul Cengkareng (100 kotak).

Relawan Tzu Chi He Qi Utara 2, Henny Hou mengisi nasi kotak yang akan dibagikan di empat wilayah.


Dalam persiapan pembagian nasi kotak ini, Tjan Nari melakukannya dengan maksimal. “Hari Sabtu saya belanja kebutuhan sayur dan lauknya, malam hari potong-potong sayur, tempe, dan bahan yang lain. Jam 3 pagi di hari Minggu, saya bangun tidur dan memasak semuanya jadi selesai tepat waktunya,” cerita Tjan Nari. “Senang sekali dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini. Walau badan capek tapi hati senang,” tambahnya.

Bukan hanya memasak, Tjan Nari pun turut serta dalam pembagian nasi kotak ini. Dalam setiap kesempatan, ia menghimbau kepada penerima nasi kotak untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker karena masih dalam kondisi pandemi.

Rini yang sedang mengandung anak keempat menerima nasi kotak vegetaris dengan rasa syukur.


Ketika berkeliling membagikan paket nasi kotak dan bertemu dengan seorang pemulung. Tjan Nari mengajaknya untuk berbincang mengenai kondisi pandemi ini dan keadaan si pemulung.

“Pekerjaan sehari-hari saya dan suami ya memulung. Suami membawa gerobak keliling. Saya hanya (bawa) karung ini. Saya sekarang lagi hamil anak keempat. Beberapa bulan yang lalu saya sempat ber KB (keluarga berencana), tapi karena kondisi pandemi dan kondisi keuangan yang serba kurang jadi saya tidak ke puskesmas lagi. Jadi saya hamil lagi,” jawab Rini. Melihat keadaan Rini, Tjan Nari pun mengingatkannya untuk kembali ikut KB sesuai dengan anjuran pemerintah.

Warno seorang pedagang kopi keliling selalu semangat mencari rejeki.


Selain Rini, ada Warno yang terus semangat mencari rezeki dengan berjualan kopi keliling. Ketika mendapatkan sekotak nasi dan dijelaskan bahwa nasi vegetaris yang didapatnya adalah makanan sehat, Warno pun mengerti.

Alhamdullillah, rezeki masih ada yang membeli kopi saya. Ini juga saya dapat rezeki makanan yang sehat hari ini. Iya saya tahu makanan vegetarian, makanan yang istilahnya tidak dari binatang itu kan,” ujar Warno.

Rasa Syukur Relawan
Mendapatkan kesempatan untuk berbuat baik selalu disyukuri oleh relawan Tzu Chi, Henny Hou bersama dengan papanya Hendra Hou berkeliling ke daerah Gedung Panjang dan Pekojan. Mayoritas masyarakat yang ditemuinya adalah pemulung, tukang sampah, tukang tambal ban, tukang jahit dan lain-lain. Banyak dari mereka mengeluh kesulitan cari uang karena kondisi pandemi. Namun ketika diberikan nasi kotak vegetarian, mereka semua sangat bersyukur dan menerimanya dengan senyuman. Hal inilah yang menjadi kebahagian bagi Henny Hou dan papanya, yang turut memasak makanan vegetarian untuk berpartisipasi dalam kegiatan bulan 7 penuh berkah ini.

Seorang acek (paman) yang hidup dari mengumpulkan kardus bekas menolak mendapatkan dua kotak nasi. Ia bersyukur bisa mendapatkan nasi hari itu.


Walaupun hidup berkekurangan namun jangan lupa untuk selalu bersyukur dan jangan bersikap serakah adalah sebuah pelajaran yang didapat dari seorang acek (paman) di Daerah Koramil 04 Cengkareng. Acek ini mengingatkan relawan untuk selalu merasa cukup. Acek ini hanya bekerja mengumpulkan karton dari warung-warung dengan harga Rp. 2.300,- /kg dan dijual kepada pengumpul dengan harga Rp. 2.800,-/kg. Ketika akan diberikan dua kotak nasi oleh relawan Tzu Chi, bapak itu hanya mengambil satu kotak dan merasa cukup.

Banyak cerita dalam hidup yang bisa kita rangkai dengan cerita yang baik atau cerita yang buruk. Tapi satu pelajaran yang pasti bahwa hal yang baik, lakukan saja.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Memaknai Bulan Tujuh Penuh Berkah

Memaknai Bulan Tujuh Penuh Berkah

08 Agustus 2018

Pada Minggu, 29 Juli 2018, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan sosialisasi Bulan Tujuh Penuh Berkah, kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Tanjung Balai Karimun untuk bervegetarian dan mengurangi penggunaan sampah plastik.


Bulan Berbakti dan Bervegetaris

Bulan Berbakti dan Bervegetaris

06 September 2018

Melakukan ritual di Bulan Tujuh Penuh Berkah bagi kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan (Tzu You Ban) merupakan hal baru. Kegiatan perdana ini dilakukan pada Minggu 2 September 2018 dan diikuti oleh 66 Bodhisatwa cilik dan 20 relawan Da Ai Mama (pendamping Bodhisatwa cilik).

Bersama-sama Mengubah Pandangan yang Keliru

Bersama-sama Mengubah Pandangan yang Keliru

19 September 2016

Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar Yayasan Buddha Tzu Chi Tebing Tinggi pada 28 Agustus 2016 berlangsung hikmat. Para tamu yang hadir diajak mengubah pandangan yang keliru tentang bulan Tujuh. Dengan mengubah pandangan tersebut, maka setiap hari adalah hari baik dan segala sesuatu akan berjalan dengan lancar.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -