Berbagi Hal Baik Melalui Tzu Chi

Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Hesti (Tzu Chi Bali)

Relawan Tzu Chi menjelaskan visi dan misi Tzu Chi kepada peserta sosialisai Tzu Chi agar dapat mengenal lebih jauh mengenai Tzu Chi.

Master Cheng Yen mengatakan bahwa pada dasarnya sifat manusia adalah baik namun karena tiga racun batin (keserakahan, kebencian, kebodohan) maka muncullah beraneka ragam bencana dunia yang disebabkan oleh manusia. Sudah selayaknya manusia dapat kembali ke titik awal dimana semua manusia adalah baik. Salah satu cara yang ditempuh oleh Tzu Chi adalah pengembangan relawan komunitas yang merupakan salah satu misi jejak langkah Tzu Chi yang terus digalakkan di seluruh dunia. Master Cheng Yen berharap dengan semakin banyak yang mengenal Tzu Chi maka batin manusia dapat tersucikan, masyarakat damai, dan sejahtera serta dunia bebas dari bencana.

Pada tanggal 16 Agustus 2015, Tzu Chi Bali mengadakan sosialisasi Tzu Chi kepada calon relawan yang hendak bergabung di dalam deretan Bodhisatwa (relawan). Relawan Tzu Chi Bali juga turut hadir mendampingi calon relawan dan menggunakan kesempatan ini untuk menyegarkan kembali ingatan mereka akan visi dan misi Tzu Chi agar semangat untuk bersumbangsih menghimpun berkah dan kebijaksanaan dapat terjaga dengan baik. Dalam salah satu video ceramahnya, Master Cheng Yen menggambarkan bagaimana relawan Tzu Chi terus bersumbangsih di dalam masyarakat dengan menjunjung tinggi rasa syukur (gan en), saling menghormati (zhun zhong), dan kasih sayang (ai). Para relawan Tzu Chi yang dikatakan sebagai Bodhisatwa dunia ini selalu berusaha keras bersumbangsih di kala terjadi bencana di dunia dengan tidak memandang suku, agama, ras, dan latar belakang. Dengan menggunakan empati dan kebijaksanaan, bantuan dapat diberikan dengan tepat dan terarah.

Dokter Feiliciana bercerita mengenai jodohnya dengan Tzu Chi.

Dalam acara sosialisasi tersebut, hadir salah seorang anggota TIMA (Tzu Chi International Medical Assosiation) Indonesia, Dokter Feiliciana yang tengah menjalankan koas di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar. Di sini ia berbagi pengalamannya selama bergabung dengan Tzu Chi, terutama di TIMA. “Perkenalan saya dengan Tzu Chi adalah saat diajak oleh Dokter Ruth di kegiatan donor darah 2012 dan tersentuh oleh senyuman dan kelemahlembutan para relawan layaknya keluarga sendiri,” ujarnya. Tidak lama kemudian, dirinya mengikuti baksos kesehatan pada saat bencana banjir yang melanda Jakarta pada tahun yang sama. Sebuah kesan mendalam yang terus teringat hingga saat ini adalah sebuah senyuman bahagia dan penuh rasa syukur dari seorang anak kecil yang diobatinya. Ia mengatakan bahwa itulah kebahagiaan didapatnya di kala bersumbangsih meringankan penderitaan orang lain.

Di bulan November 2014, dr. Feiliciana merasa sangat beruntung dapat bergabung di dalam TIMA. “Meski orang tua saya berada di Jakarta, namun saat saya berada di Hualien saya merasa seperti pulang ke rumah sendiri,” ceritanya sewaktu mengikuti Camp TIMA saat itu. Sebuah pengalaman yang sangat mendalam sehingga dirinya memantapkan langkahnya di Tzu Chi dan berharap selama di Bali dapat bersumbangsih kepada masyarakat. Diharapkan dengan diadakannya sosialisasi pengenalan Tzu Chi ini, semakin banyak relawan yang dapat bersumbangsih menggarap ladang berkah serta dapat membina diri di dalam masyarakat. Kemudian dapat menjadi seorang manusia yang sesungguhnya dengan kembali ke sifat manusia yang awalnya adalah baik.


Artikel Terkait

Sosialisasi Tzu Ching Pertama di Bali

Sosialisasi Tzu Ching Pertama di Bali

12 Juni 2014 Untuk mencairkan ketegangan dan mengenal satu sama lain, kami bermain game dan secara bergantian mereka sharing mengenai kesan mereka setelah mengikuti sosialisasi Tzu Ching. Sri Hera Yanti adalah anak asuh Tzu Chi tahun 2010 yang sekarang tengah mengenyam pendidikan di salah satu Universitas di Bali.
Bersumbangsih ke Tzu Chi Lewat SPBU Panghegar

Bersumbangsih ke Tzu Chi Lewat SPBU Panghegar

16 November 2017

Relawan Tzu Chi Bandung berinteraksi dengan pengendara mobil yang sedang mengisi bahan bakar di SPBU Panghegar, Bandung. Hari itu mereka secara tidak langsung turut bersumbangsih ke Tzu Chi melalui program Jumat Berbagi yang diadakan oleh PT. Panghegar Mitra Abadi.

Berbagi Hal Baik Melalui Tzu Chi

Berbagi Hal Baik Melalui Tzu Chi

24 Agustus 2015 Pada tanggal 16 Agustus 2015, Tzu Chi Bali mengadakan sosialisasi Tzu Chi kepada calon relawan baru. Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat menambah barisan relawan Tzu Chi yang bisa semakin menebar cinta kasih.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -