Berbagi Ilmu dengan Tzu Chi

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari

Awal Pekan di bulan Februari, sebanyak 30 peserta yang tergabung dalam organisasi luar negeri bernama Global Institute for Tommorrow (GIFT), melakukan kunjungan ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Setelah menerima kunjungan dari Wakil Gubernur Jakarta pada pekan lalu, Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat kembali menerima tamu pada Selasa, 2 Februari 2015. Tamu tersebut datang dari organisasi luar negeri bernama Global Institute for Tommorrow (GIFT). Sebanyak 30 peserta yang tergabung di kunjungan ini, terdiri dari 5 orang anggota GIFT dan 25 orang yang merupakan para petinggi dari PT. BASF, perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman.

GIFT sendiri merupakan sebuah institusi atau lembaga pemikir independen yang berbasis di Hongkong. Selama ini mereka telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan di berbagai negara untuk menjalankan program-program yang menyoroti isu-isu global dan pembangunan ekonomi masyarakat. Pada kesempatan tersebut, GIFT bekerja sama dengan BASF untuk mewujudkan proyek perumahan yang terjangkau. “Sebelumnya kami sudah berkonsultasi dengan arsitek dan dia memberikan berbagai model yang berbeda menganai rusunawa di Jakarta,” ujar Eric Stryson, Managing Director GIFT. “Dia kemudian merekomendasikan kami untuk berkunjung ke Perumahan Tzu Chi ini,” tambahnya memberikan alasan pemilihan Tzu Chi sebagai tujuan kunjungannya.

Dalam kunjungan mereka diberikan penjelasan mengenai latar belakang pembangunan Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

Kunjungan berdurasi kurang lebih 3 jam tersebut diisi dengan berbagai penjelasan mengenai bagaimana Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi bisa dibangun dan bertahan selama lebih dari 10 tahun ini. “Kuncinya bukan hanya terletak di hardware, namun juga software mereka,” ujar Hong Tjhin, CEO DAAI TV dalam sesi tanya jawab. Hardware yang dimaksud Hong Tjin adalah bangunan, fasilitas, dan segala hal yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dari warga. Sedangkan software adalah pendidikan mental dan budi pekerti yang diberikan kepada warga. “Maka dari itu, kami juga membangun sekolah dan pelayanan kesehatan untuk mereka dalam satu kompleks perumahan. Tujuannya untuk mendidik mereka, agar software mereka bisa meningkat,” jelasnya. “Itulah yang membedakan warga di sini dengan di tempat lain,” tambah Hong Tjin.

Niat untuk Membantu Sesama

Selain mendengarkan penjelasan, peserta juga diajak untuk berkeliling perumahan untuk melihat berbagai fasilitas yang tersedia dalam kompleks. Saputra Judiwidjaja, salah satu Senior Manager PT. BASF asal Indonesia mengungkapkan bahwa ia tidak menyangka dengan apa yang telah Tzu Chi lakukan di Indonesia, terutama dalam pembangunan perumahan. “Ini membuat saya terharu dan bersimpati dengan Tzu Chi,” ucapnya.

Eric Stryson, Managing Director GIFT (baju biru) mengungkapkan terima kasih kepada Tzu Chi yang telah membagi ilmu dalam mewujudkan perumahan yang terjangkau.

Hal senada juga diungkapkan oleh Eric Stryson. “Saya sangat terkesan dengan Tzu Chi. Saya tahu Tzu Chi di luar negeri, saya tahu apa yang mereka lakukakan, tapi saya tidak menyangka bahwa mereka juga melakukan hal-hal yang luar biasa di Indonesia,” ujarnya. Ia merasa bahwa setelah berkeliling kompleks, ia lebih memahami bagaimana kondisi warga yang sekarang telah mampu mandiri. “Saya melihat bahwa mereka (Tzu Chi) memfokuskan diri untuk memberikan perhatian dan kesempatan kepada warga sehingga menjadi mandiri,” ujarnya. Ia menilai apa yang dilakukan Tzu Chi sangat baik mulai dari perawatan warga hingga perawatan fasilitas yang sudah berumur lebih dari 10 tahun.

 “Satu hal yang sekarang menjadi pikiran saya adalah, bagaimana semua sistem ini bisa ditiru?” ungkapnya. Ia menyadari bahwa mewujudkan proyek perumahan yang terjangkau bukanlah hal yang mudah, namun ia tetap berharap bahwa semua dapat terlaksana demi peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Artikel Terkait

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -