Berbagi Kasih Dalam Perbedaan

Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Eka Suci R, Taufan (Tzu Chi Surabaya)

doc tzu chi indonesia

Relawan Tzu Ching Surabaya membagikan sepatu, paket makanan, dan paket alat tulis untuk anak-anak panti saat kunjungan kasih pada 24 Desember 2017.

Bagi umat kristiani di seluruh dunia, perayaan Natal adalah waktu paling membahagiakan sebagai hari raya keagamaan yang istimewa karena mereka percaya hari itu sebagai tanda kelahiran Yesus Kristus. Pada tanggal 24 Desember 2017, Muda Mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Surabaya mengadakan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Putra Immanuel yang terletak di Jl. Gatotan, Surabaya. Kurang lebih 35 anak mengikuti rangkaian acara dengan antusias dan sukacita. Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur dan berbagi cinta kasih di bulan Natal yang damai bersama dengan anak-anak di panti tersebut.

Acara yang dimulai pukul 10.10 WIB ini diawali dengan perkenalan anak-anak panti kemudian dilanjutkan dengan perkenalan seluruh relawan yang membantu berjalannya acara tersebut. Tak lupa relawan memutar video kilas balik Tzu Chi untuk memperkenalkan dan memberi pengetahuan tentang kegiatan yang dilakukan relawan Tzu Chi Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan senam otak yang dipimpin oleh pembawa acara, kemudian dilanjutkan dengan berbagai permainan dari relawan. Pembawa acara pun menjelaskan peraturan serta tata cara permainan. Permainan pertama adalah Estafet Lingkaran api dengan media sarung sebagai perumpamaan lingkaran api, anak-anak dibagi menjadi 2 tim baris berhadapan, para relawan berada di tengah anak-anak untuk membantu jalannya permainan. Mula-mula anak-anak dan relawan bergandengan tangan lalu sarung dimasukkan ke badan masing-masing tanpa melepas gandengan, tim yang menyelesaikan estafet paling lambat kemudian akan berlomba menyanyikan lagu gereja di depan dan kemudian mendapatkan hadiah.

doc tzu chi indonesia

Relawan Tzu Ching merayakan Natal bersama lebih kurang 35 anak-anak di Panti Asuhan Putra Immanuel yang terletak di Jl. Gatotan, Surabaya.

doc tzu chi indonesia

Anak-anak panti diajak untuk bermain bersama permainan naik perahu di mana mereka harus berebut menginjak koran saat lagu diberhentikan oleh pembawa acara.

Permainan kedua adalah Kereta Santa Claus, anak-anak dan relawan berpegangan bahu dan berjalan seperti ular dengan iringan lagu Happy Ya Ya Ya. Kemudian dilanjutkan dengan permainan naik perahu di mana mereka harus berebut menginjak koran saat lagu diberhentikan oleh pembawa acara. Relawan akan mengarahkan koran dilipat dan diinjak kembali sampai berukuran kecil. Tim yang bisa bertahan menginjak koran dalam hitungan 20 detik itulah yang bisa mengikuti permainan selanjutnya.

Anak-anak panti sangat senang dan bersemangat mengikuti jalannya acara siang itu. Anak panti yang didominasi oleh pelajar yang duduk di bangku SD dan SMP ini sangat senang dengan penghiburan dan permainan yang dibawakan oleh relawan Tzu Chi.

Permainan selanjutnya adalah Rally Kertas, pemenang dari permainan selanjutnya memukul rematan kertas sampai dengan garis finish. Permainan diakhiri dengan menyanyi bersama dan pemenang ditentukan oleh tepuk tangan terbanyak. Setelah itu pembawa acara mengumpulkan relawan dan 7 anak panti yang berulang tahun di bulan Desember dan memberikannya birthday sureprise sederhana.

doc tzu chi indonesia

Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan yang diadakan oleh relawan Tzu Ching Surabaya.

doc tzu chi indonesia

Dalam kunjungan kasih kali ini, relawan juga merayakan ulang tahun 7 anak panti yang berulang tahun di bulan Desember dan memberikannya birthday sureprise sederhana.

Pukul 12.00 WIB, acara dilanjutkan dengan makan snack dan minum es bersama, kemudian relawan Tzu Ching membagikan sepatu, paket makanan, dan paket alat tulis untuk anak-anak panti dan ditutup dengan foto bersama.

Purwanto selaku penanggung jawab acara menuturkan bahwa acara kunjungan kasih ini memang sengaja diadakan di panti asuhan. “Karena stok barang sumbangan yang berada di kantor yayasan seperti makanan ringan masih banyak, sandal juga akan cepat rusak, kebetulan dapat ijin jadi saya segera mengadakan acara hari ini. Kita sudah jarang membuat acara terutama muda-mudi Tzu Chi,” ujar Purwanto.

Relawan yang hadir pun lintas agama. “Dalam moment Natal kita berkumpul bersama merayakan perayaan Natal dengan anak-anak di panti. Dan di bulan Desember banyak yang berulang tahun,” pungkas Purwanto.

Kegiatan itu tidak berakhir begitu saja, setelah kunjungan kasih para relawan membuat forum evaluasi lalu ditutup dengan sharing relawan muda yang baru pertama kali ikut kegiatan Tzu Chi. Tujuannya antara lain adalah berbagi kebahagiaan dan cinta kasih dari acara hari itu, selain itu untuk mengenal lebih akrab dengan relawan baru bergabung. Meski berbeda-beda agama tetapi perayaan Natal sangat mengesankan. Seperti dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Dengan memperbesar rasa toleransi, berkah yang kita peroleh akan semakin besar pula” relawan Tzu Ching sangat bersukacita.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Memberi Perhatian Kepada Para Lansia

Memberi Perhatian Kepada Para Lansia

20 Juni 2019

Tujuh orang relawan Tzu Chi Sinar Mas, Xie Li Kalimantan Selatan 2 pada tanggal 25 Mei 2019 melakukan kegiatan kunjungan kasih ke  desa-desa di sekitar Perkebunan Sungai Magalau di wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Semangat Berbagi, Tidak Hanya Milik Orang yang Berlimpah Materi

Semangat Berbagi, Tidak Hanya Milik Orang yang Berlimpah Materi

02 Oktober 2015 Sejumlah 14 orang insan Tzu Chi komunitas Kebon Jeruk 1 dan Kebon Jeruk 3, Jakarta barat, melakukan kunjungan ke Panti Jompo Wisma Sahabat Baru di Kepa Duri, Jakarta Barat.
Menyatukan Keping-Keping Kehidupan

Menyatukan Keping-Keping Kehidupan

12 Agustus 2019
Kehidupan bagai keping-keping puzzle yang terkadang porak poranda tanpa gambaran yang nyata. Namun ketika keping-keping itu disatukan akan terbentuk gambar indah dan sempurna. Itulah salah satu pelajaran yang dipetik dari Kunjungan Kasih yang dilakukan oleh insan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat 2 pada Minggu, 4 Agustus 2019. 
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -