Berbagi Kasih dan Berbagi Berkah
Jurnalis : Leo Samuel Salim (Tzu Chi Bali), Fotografer : Hesti, Leo (Tzu Chi Bali)
|
| ||
Dikarenakan sebagian besar calon pendonor adalah pendonor rutin yang mendonorkan darahnya setiap tiga bulan sekali, suasana selama berlangsungnya kegiatan sudah seperti keluarga besar. Calon pendonor dan relawan berbaur mulai dari penataan ruangan dan saling membantu agar semuanya berjalan lancar. Satu per satu calon pendonor berdatangan dan menunggu gilirannya untuk didata dan kemudian diperiksa tekanan darah serta Hb-nya. Semua calon pendonor yang telah lulus dalam pemeriksaan tekanan darah dan Hb-nya maka dipersilahkan untuk mendonorkan darahnya. “Ini adalah yang pertama,” kata Yunus, salah seorang pendonor yang juga merupakan teman dari salah satu relawan yang pada hari itu bertekad untuk berbagi kasih dan berkahnya kepada sesama. Yunus juga mengatakan bahwa dirinya ingin sekali berbuat sesuatu yang berguna dan dapat menolong orang lain. Dengan adanya ajakan dari temannya tersebut maka kesempatan ini tidaklah disia-siakannya.
Keterangan :
Selama berlangsungnya kegiatan donor darah, relawan pun mengunakan kesempatan yang ada untuk berbincang-bincang kepada tamu-tamu yang datang ke lokasi. Relawan menceritakan tentang Tzu Chi beserta misi-misinya serta apa saja yang telah dilakukan oleh Tzu Chi di Bali khususnya. Banyak yang tertarik dan bertanya-tanya kembali mengenai Tzu Chi dan relawanpun dengan senang hati menjelaskannya. Relawan juga bercerita bahwa kali ini, relawan Tzu Chi di 30-an negara menggalang dana untuk membantu saudara-saudara kita di Filipina. Mendengar apa yang dilakukan oleh Tzu Chi di Filipina, satu persatu mewujudkan kasihnya dengan berdana. Relawan Tzu Chi Bali dengan memegang kotak dana memberikan hormat 90 derajat kepada semua orang yang bersumbangsih untuk Filipina. Kita mungkin merasa Philipina itu jauh dari Bali tetapi kita harus sadar akan berkah yang kita miliki. Hidup di tempat yang damai dan tidak tertimpa bencana adalah berkah. Master Cheng Yen mengatakan kita hendaknya selalu bersyukur akan berkah yang dimilikinya. Dengan mampu bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur akan berkah tersebut. Pada kegiatan kali ini, kita semua dapat merasakan bahwa memiliki kesehatan yang baik adalah sebuah berkah. Ada beberapa calon pendonor yang tidak dapat mendonorkan darahnya dikarenakan tekanan darahnya yang kurang baik atau Hb-nya yang tidak sesuai dengan standar. “Memang betul ya, untuk melakukan kebaikan itu, tidaklah mudah,” kata Dewi yang tidak lulus dalam tes Hb. Tetapi dirinya tidak berkecil hati, dirinya mengatakan mungkin kali ini tidaklah berjodoh tetapi masih ada kesempatan untuk berbagi dengan saudara kita di Filipina. | |||
Artikel Terkait
Suara Kasih: Berbagi Melalui Celengan Beras
27 Juni 2012 Salah seorang dari mereka berkata bahwa dia bisa makan lebih sedikit saat makan. Dia berkata pada istrinya, “Keluarga kita terdiri atas 4 orang, setiap kali akan memasak, kita bisa menyisihkan segenggam beras.” Setelah beras dimasukkan ke dalam panci, dia akan mengambil satu genggam dari panci dan menaruhnya kembali di sebuah guci plastik.Menjalin Kekompakan Melalui Lomba Memasak
21 November 2022Relawan Tzu Chi Pekanbaru Komunitas Hu Ai Selatan mengadakan gathering. Dalam acara ini, sebanyak 33 orang relawan ikut berpartisipasi dalam lomba memasak makanan vegetarian.