Berbagi Kasih Di Hari Ibu
Jurnalis : Noorizkha (He Qi Barat), Fotografer : Halim, Hendrik W(He Qi Barat)
|
| ||
Minggu, 26 Mei 2013 suasana di aula lantai 2 Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat terlihat meriah. Sejak pukul 06.30 WIB para relawan telah berkumpul guna menyiapkan meja dan kursi untuk acara kunjungan kasih pasien kasus. Kegiatan kali ini mengambil tema tentang "Hari Ibu" yang diperingati secara internasional di bulan Mei. Tepat pukul 08.30 WIB acara dibuka oleh sapaan dari Junet Shixiong dan Joliana Shijie kemudian Nila Shijie dan kawan - kawan mengisi acara dengan pertunjukan isyarat tangan "Shi Shang Zhi You Mama Hao". Untuk menciptakan suasana penuh syukur atas kehadiran ibu, ditampilkan foto - foto kilas balik kunjungan kasih pasien pada hari Ibu tahun sebelumnya dimana relawan membasuh kaki ibunya sebagai wujud bakti anak kepada ibu dan sharing Suherman Shixiong mengenai pengalamannya membasuh kaki ibunya. Joliana Shijie juga sempat menceritakan pengalamannya mencuci kaki Ibu tahun lalu. Menurutnya dengan mencuci kaki ibu, dapat menghilangkan ego, sifat keras hati serta belajar untuk memaafkan. Untuk itu, Joliana Shijie merasa beruntung ikut dalam barisan Tzu Chi sehingga mendapat kesempatan untuk mencuci kaki ibunya.
Keterangan :
Setelah sharing, acara dilanjutkan dengan prosesi mencuci kaki ibu oleh relawan yang telah mengajak ibunya datang. Kali ini Elly Wijaya Shijie mendapat kejutan dengan kedatangan anak, menantu serta cucunya untuk ikut melakukan prosesi cuci kaki. Alhasil, Elly Wijaya Shijie tak kuasa menahan tangis melihat kedatangan keluarganya. Sebanyak 9 ibu mengikuti prosesi cuci kaki. Dengan iringan puisi dan lagu "Gui Yang Tu" para peserta prosesi maupun peserta yang melihat menitikan air mata, tak terkecuali tim 3in1 (tim dokumentasi) yang mengabadikan moment tersebut dalam bentuk foto dan video. Bagaimana tidak, para peserta tentunya bahagia masih mendapat kesempatan untuk berbakti kepada ibu yang telah melahirkan dan merawatnya dengan susah payah. Dengan lembut peserta membasuh wajah ibu mereka dan memeluknya dengan penuh penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan dan rasa syukur atas kehadiran ibu. Setelah suasana tenang, peserta kemudian melakukan sharing, ada peserta yang mengaku kurang dekat dengan ibunya namun melalui kegiatan ini ia bisa mendapat kesempatan untuk menunjukan baktinya, ada pula peserta yang merasa luar biasa bahagia karena mendapat kesempatan untuk mencuci kaki ibunya. Salah satu peserta prosesi, Alex Purnama Shixiong bahkan menangis tak kuasa menahan haru saat sharing dan hanya dapat mengucapkan kata terima kasih.
Keterangan :
Setelah sharing, peserta kemudian berangkat menuju rumah pasien sesuai dengan tim yang telah ditentukan. Ada 9 pasien yang dikunjungi pada kesempatan kali ini. Setelah mengunjungi pasien dan makan siang, pukul 13.00 WIB masing - masing tim melakukan sharing mengenai pasien kasus yang dikunjungi. Salah satu tim, yakni tim 1 melakukan kunjungan istimewa karena bukan ke rumah pasien namun ke rumah Sui Lan Shigu salah satu relawan senior yang terkena sakit getah bening di paru-parunya. Sui Lan Shigu mendapat kesempatan untuk dicuci kakinya oleh anak-anaknya dan merasa sangat berterima kasih atas perhatian relawan lain karena telah mengunjunginya. Menurut Elly Wijaya Shijie sebagai mentor tim 1, sebagai relawan tentu harus saling memperhatikan tidak hanya memperhatikan pasien saja. Tepat pukul 14.00 WIB, acara selesai dan ditutup dengan doa dan penghormatan kepada Master. Bersikap hormat, menjaga, dan merawat orang tua juga merupakan cara untuk berbakti dan mencintainya. Dengan mencuci kaki ibu menunjukan bahwa kita menghormatinya. Sosok ibu begitu mulia dan luar biasa hingga wajar saja ada istilah surga berada di telapak kaki ibu. Untuk itu, Master Cheng Yen pernah berpesan bahwa "Ada 2 hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan yakni berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan" | |||
Artikel Terkait
Bersumbangsih dengan Menfaatkan Sistem Informasi
04 Oktober 2021Tzu Chi Batam menerapkan Sistem Informasi Vaksinasi untuk mengurangi waktu tunggu, menghindari kesalahan penulisan dan mengurangi potensi timbulnya kerumunan peserta.
Tibalah Hari yang Dinanti-nanti
30 Maret 2023Kegembiraan tengah menyelimuti hati para guru dan murid-murid Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam. Tak lama lagi gedung madrasah mereka akan segera dibangun oleh Tzu Chi Indonesia.