Berbagi Kasih di Panti Werdha Budi Mulia 3
Jurnalis : Suyanti Samad 謝宛萍 (慮倓) (He Qi Pusat), Fotografer : Rosaline L, Fanny KW (He Qi Pusat)Dalam kunjungan kasih ini, para relawan Tzu Chi memberikan perhatian dengan menggunting rambut, menggunting kuku, dan menghibur para penghuni Panti Werdha Budi Mulia 3, Ciracas, Jakarta Timur.
Minggu pagi, 21 Februari 2016, relawan Tzu Chi komunitas Xie Li PGC (Pusat Grosir Cililitan) yang tahun 2016 ini baru bergabung dalam keluarga besar He Qi Pusat, kembali mengadakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali berupa kunjungan kasih ke panti werdha. Dalam kunjungan kasih ini, insan Tzu Chi memberikan pengobatan gratis yang dilakukan oleh 7 orang dokter, dibantu oleh 3 orang apoteker yang tergabung dalam Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia.
Panti Werdha Budi Mulia 3 Ciracas yang berlokasi di Jalan Raya Ciracas, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur ini dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Sub Dinas Sosial dan menampung para oma dan opa yang hidup di jalanan. Saat ini terdapat 91 nenek dan 76 kakek dengan umur rata-rata di atas 60 tahun. Para nenek ini tinggal di ruang Mawar, Melati, dan Anggrek, sedangkan para kakek berada ruang Garuda dan Cendrawasih.
Sebanyak 28 relawan Tzu Chi yang berkunjung melayani para penghuni menggunting rambut mereka, menggunting kuku, mencukur kumis para kakek, menyuapi makan dan minun, serta membagikan pakaian baru. Relawan Tzu Chi juga menghibur para nenek dan kakek dengan beberapa lagu.
Dengan berbeda bahasa, dengan senyuman manis, Like Hermansyah (kiri) menyuapi seorang nenek yang tidak mau makan dan tidak mau berobat karena uangnya hilang.
Suryani menemani dan menghibur Nenek Yati. Baginya kegiatan ini, membuatnya lebih bersyukur atas semua yang telah ia miliki saat ini.
Jodoh Terajut Kembali
Setiap manusia mempunyai hati welas asih untuk membantu sesama yang membutuhkan. Relawan mengadakan kunjungan kasih di panti ini enam tahun silam yang digawangi oleh Ming Ming bersama Ng Soei Hwa dalam menjalankan Misi Amal Tzu Chi. Setelah bertahun-tahun lamanya, kini jodoh baik relawan Tzu Chi dan para penghuni panti terjalin kembali.
“Sudah hampir 6 tahun, saya bersama relawan komunitas PGC melakukan jalinan jodoh dengan para penghuni Panti Werdha Budi Mulia 3. Mereka ini adalah hasil razia dari Satpol PP dari masing-masing wilayah Pemda setempat. Sejak Ming Ming Shijie tidak tinggal di wilayah Jakarta Timur, oleh Ng Soei Hwa memberikan kepercayaan tongkat estafet ini kepada saya,” kisah Hemming Suryanto, koordinator kegiatan. “Para nenek dan kakek yang tinggal di panti ini terdiri dari berbagai macam karakter, sebagian besar dari mereka sudah pikun (lupa ingatan) dan ada beberapa dari mereka yang masih ingat masa lalunya,” tambahnya.
Menurut Hemming, layaknya sebuah keluarga besar yang tinggal di sebuah rumah besar dengan berbagai macam karakter tentu berpengaruh pada kehidupan mereka yang terkadang diwarnai dengan sebuah pertengkaran. Namun demikian, kekeluargaan selalu terlihat. Para penghuni panti ini mengisi hari-hari mereka dengan bersantai di taman (halaman depan) panti dan menikmati segarnya udara setiap hari. “Selain kunjungan dari relawan Tzu Chi dan bantuan langsung dari Dinas Sosial (Dinsos), Panti Werdha Budi Mulia 3 ini juga mendapat perhatian dan bantuan dari yayasan sosial lainnya yang masih peduli dengan penghuni panti ini,” ujar Hemming.
Dokter Djap Hadi melakukan pemeriksaan kesehatan para penghuni panti dengan mengunjungi kamar mereka satu per satu.
Sementara itu, Like Hermansyah, Ketua He Qi Pusat mengatakan, “Saya tidak tahu nama dan usia oma tadi. Ia berbicara dengan bahasa daerahnya, sangat susah untuk dimengerti. Oma itu terus berujar kalau ia tidak mau makan, tidak mau berobat, uangnya hilang. Salah satu relawan membantu mengantar oma ini ke tempat duduk, menenangkannya. Saat itu dengan perbedaan bahasa, dengan senyuman manis, saya menemani, mendengar, dan menyuapi oma tersebut. Tingkah laku mereka seperti anak kecil, yang haus dengan belaian kasih sayang sepasang tangan seorang ibu.”
Hal yang sama juga dirasakan oleh Suryani, relawan Tzu Chi Komunitas Jembatan Lima. “Tadi saya menemani Nenek Yati, ia bercerita kalau dulunya ia bisa urut badan. Ada juga Nenek Aisiah yang lebih banyak diam. Kadang mereka ngomongnya berulang-ulang gitu,” ucapnya. Ia baru pertama kali mengikuti kegiatan kunjungan kasih ke Panti Werdha ini. “Saat mengunjungi dan melihat kehidupan para penghuni panti, perasaan saya sangat mensyukuri atas semua yang telah saya miliki. Melalui kegiatan ini, memberi arti tentang apa yang bisa kita berikan kepada oma opa. Biarpun itu hanya sebuah senyuman, mereka akan merasa begitu bahagia dan mereka merasakan telah diperhatikan,” papar Suryani. “Saya juga sangat tersentuh saat melihat mereka bahagia, kita akan merasa lebih berbahagia lagi,” imbuhnya.
Saat insan Tzu Chi memberikan perhatian dan penghiburan kepada para penghuni panti, di saat itu juga dokter Djap Hadi melakukan kunjungan ke masing-masing kamar para penghuni panti. Tim medis memberikan pengobatan fisik seperti mengobati luka, memeriksa kondisi kesehatan mereka, dan juga mendengar keluh kesah dari para kakek dan nenek ini.
Dengan berbaur dan bersosialisasi dalam kehidupan masyarakat dan melakukan tindakan nyata, barulah kita dapat mengenal kehidupan yang sesungguhnya. Melalui kegiatan ini, seharusnya lebih berbakti kepada orang tua, tidak hanya dengan mematuhi mereka, tetapi kita juga harus selalu bersikap riang, lemah lembut, dan membahagiakan mereka.
Artikel Terkait
Berbagi Dengan Sukacita
02 Mei 2016Relawan mengadakan kegiatan kunjungan kasih kepada enam penerima bantuan pada 21 April 2016. Selain memberikan pendampingan dan penghiburan, relawan juga memberikan paket telur.