Berbagi Kasih Lewat Butiran Beras Cinta Kasih

Jurnalis : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat), Fotografer : Beh Guat Ngo (He Qi Pusat)

Penyerahan beras 5 kg secara simbolis oleh para relawan dan Mayor Inf Riko Haries Wahindra, S.H. perwakilan dari Kostrad 1 kepada para penerima bantuan.

Aroma yang menyengat dan hamparan sampah terlihat menggunung di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Cipayung yang sudah berdiri sejak tahun 1983. TPA yang terletak di Jl. Pertanian Cipayungjaya No. 50, Cipayung, Depok ini beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 17.00.

Kamis, 16 Maret 2023 TPA Cipayung Depok menjadi ladang berkah komunitas relawan He Qi Pusat Xie Li Selatan yang bekerja sama dengan Kostrad 1 dengan berbagi kasih kepada para pemulung di sekitar TPA Cipayung. Sebanyak 14 relawan Tzu Chi sudah tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 untuk menyalurkan 100 karung beras yang isinya 5 kg per karung.

Para pemulung berbaris rapi menukarkan kupon mereka dengan paket beras.

Para relawan menyusun beras cinta kasih yang akan dibagikan kepada para pemulung.

"Kegiatan hari ini dalam rangka Bakti sosial HUT Kostrad ke 62 yang jatuh tanggal 6 Maret 2023, kami mengajak Yayasan Buddha Tzu Chi untuk bersama berbagi beras untuk para pemulung. Kita memilih pemulung karena mereka hidup serba kekurangan, kita berharap bisa sedikit meringankan beban hidup mereka," Jelas Mayor Inf Riko Haries Wahindra, S.H. perwakilan dari Kostrad 1.

Sehari sebelumnya para pemulung yang akan menerima beras telah dibagikan kupon untuk ditukarkan dengan beras 5 kg. Salah satu yang menerima kupon adalah Apin (50) yang tinggal di sekitar TPA Cipayung dan telah menekuni profesi pemulung sejak tahun 1999. "Saya mulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00, sehari dapat sekitar 100 ribu (rupiah). Lumayan dapat menafkahi 3 orang anak saya. Bantuan beras ini sangat bermanfaat bagi keluarga saya, semoga panjang ke depannya jalinan dengan Tzu Chi," harapnya setelah menerima paket beras cinta kasih dari relawan.

Lilis Koniati menyerahkan bantuan beras ke salah satu pemulung.

Relawan menunjukkan rasa syukurnya karena mendapat kesempatan untuk berbuat kebajikan.

Panas terik matahari tidak menyurutkan semangat relawan menghampiri pemulung yang sedang memulung di lokasi. "Sangat bermanfaat karena ini saya baru pertama kali lihat pembuangan sampah sebanyak ini. Ke depannya kita harus giatkan daur ulang, bawa air minum sendiri, kantong belanja sendiri, karena lihat sendiri sampah sebanyak ini, semakin saya yakin pelestarian lingkungan sangat penting dijalankan," kata Lilis Koniati, salah satu relawan.

Pembagian beras cinta kasih diakhiri dengan rasa sukacita dan tanpa lelah, karena para relawan menjalaninya dengan memegang semangat, tekad dan selalu mengingat Kata Perenungan Master Cheng Yen, yaitu, "Cinta kasih bukan hanya di dalam hati, juga harus ditunjukkan dalam tindakan nyata".

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Tzu Chi Dukung Program Penurunan Stunting di Legok, Tangerang

Tzu Chi Dukung Program Penurunan Stunting di Legok, Tangerang

02 Desember 2022

Tzu Chi Indonesia mendukung TNI AD dalam Program Penurunan Stunting dan Bakti Sosial dengan memberikan 2000 paket beras bagi masyarakat kurang mampu di Desa Serdang Wetan, Legok, Tangerang. 

Bantuan 1.520 Paket Beras dan Masker di Kamal Muara

Bantuan 1.520 Paket Beras dan Masker di Kamal Muara

08 Maret 2022

Dalam rangka Bakti Sosial Imlek Nasional 2022, Tzu Chi Membagikan 1.520 paket beras dan masker untuk warga RW 01 dan RW 04, Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Bersyukur atas Bantuan Beras dan Masker

Bersyukur atas Bantuan Beras dan Masker

08 Maret 2021

Kholifah (48) tampak semringah sepulang dari mengambil bantuan beras dan masker di Kantor Sekretariat RW 01, Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Tak hanya Kholifah, para tetangganya di pemukiman padat penduduk di RW 01 ini juga bersyukur dengan bantuan beras dan masker dari Tzu Chi Indonesia. Ada 500 paket yang dibagikan pada Jumat 5 Maret 2021 ini, masing-masing terdiri dari 10 kilogram beras dan 20 pcs masker.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -