Berbagi Kasih untuk Lansia di Desa Muara Pantun

Jurnalis : Hani Juwita (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Cornelia Yessi (Tzu Chi Sinar Mas)

Para relawan Tzu Chi menyerahkan bantuan sembako untuk mendukung kebutuhan sehari-hari para lansia.

"Cinta kasih tidak cukup hanya didalam hati saja, tetapi harus diwujudkan dalam perilaku.”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Pagi itu suasana Desa Muara Pantun di Kalimantan Timur dipenuhi rasa haru dan kebahagiaan yang mendalam. Lima lansia di desa tersebut mendapatkan kunjungan istimewa dari para relawan Xie Li Kalimantan Timur 2 dari Unit Jak Luay Mill, (23/8/2024). Kunjungan kasih ini bertujuan memberikan perhatian, dukungan, dan kebahagiaan kepada para lansia yang seringkali merasa kesepian dan terabaikan.

Dari awal kedatangan relawan, senyuman cerah terpancar dari wajah para lansia. Mereka menyambut dengan penuh rasa syukur dan bahagia. Para relawan dengan penuh kasih berbincang-bincang, mendengarkan cerita masa lalu yang penuh kenangan dari para lansia, sambil memberi bingkisan berisi kebutuhan pokok makanan bergizi. Tak hanya itu, para relawan juga memberikan dukungan moral dan semangat, memastika para lansia merasakan kasih sayang yang tulus.

Di antara lima lansia yang dikunjungi, ada Ibu Samsiah, seorang nenek yang bercerita tentang kehidupannya yang terasa sunyi. Kunjungan relawan ini menjadi obat rindu bagi hatinya yang kesepian dan membuatnya bersyukur atas hal itu. "Saya merasa sangat bahagia dan terharu. Mendapatkan perhatian dan kunjungan dari ibu-ibu semua, membuat saya merasa tidak sendirian, Terima kasih Tzu Chi," ujar Ibu Samsiah dengan mata berkaca-kaca.

Kunjungan kasih ini menjadi obat bagi para lansia yang kesepian.

Kunjungan kasih ini bukan hanya memberi kebahagiaan bagi para lansia, tetapi juga bagi para relawan. Mereka mendapatkan pelajaran berharga tentang arti kepedulian, cinta kasih, serta menumbuhkan semangat berbakti kepada orang tua di usia senja. Seperti yang disampaikan Cornelia Yessi. "Melihat senyuman mereka membuat hati saya terasa hangat. Saya belajar bahwa kebahagiaan sejati bukan tentang materi, tapi tentang bagaimana kita bisa saling peduli dan berbagi kasih sayang," ucapnya haru.

Desa Muara Pantun hari itu menjadi saksi dari kehangatan dan kepedulian yang tulus antar manusia. Kegiatan ini meninggalkan jejak yang mendalam, baik bagi para lansia maupun para relawan. Mereka berharap kunjungan seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin, karena cinta kasih adalah obat paling mujarab untuk mengusir kesepian.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Berbagi Kasih di Tahun Baru Imlek

Berbagi Kasih di Tahun Baru Imlek

03 Maret 2015 Pada Tahun Baru Imlek yang kali ini jatuh pada 19 Februari 2015, nampaknya tidak semua warga Tionghoa dapat merayakan bersama keluarganya. Seperti yang dialami oleh opa dan oma di Panti Werdha Yayasan Kasih Mulia Sejahtera, Bogor.
Kunjungan Kasih yang Paling Berkesan

Kunjungan Kasih yang Paling Berkesan

13 Juni 2024

Jhonnes (57) tak kuasa membendung air matanya saat Josua (18) sang anak membasuh kakinya. Bait puisi tentang pengorbanan sang ayah yang dibacakan relawan Tzu Chi juga membuat Josua tersedu-sedan.

Anakku Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang

Anakku Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang

04 Oktober 2023

Merawat anak yang mengalami Autissubtype PDD-NOS tentu perlu perjuangan, kesabaran, dan selalu bersyukur atas titipan yang diberikan Tuhan. Seperti yang dialami dan dirasakan oleh Novyanna.

Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -