Rifandi, relawan Tzu Chi menemani seorang oma bernyanyi. Perhatian yang sederhana nyatanya bisa membawa kebahagiaan di hati para opa dan oma di panti jompo.
Festival Kue Bulan atau Mid-Autumn Festival merupakan perayaan tradisional masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Diadakan pada bulan purnama di bulan kedelapan kalender lunar, festival ini melambangkan persatuan dan kerukunan keluarga dengan kue bulan sebagai hidangan utama. Tradisi tersebut biasanya dirayakan dengan memakan kue bulan, menyalakan lentera, dan mengobrol bersama dengan keluarga.
Dalam rangka memperingati Festival Kue Bulan, Tzu Ching Medan merayakan festival kue bulan dengan opa dan oma di salah satu panti jompo Kota Medan. Acara ini diadakan pada hari Minggu, 29 September 2024 di Panti Jompo Guna Budi Bakti di Jalan KL. Yos Sudarso Km. 16 No. 14, Medan Labuhan, Sumatera Utara yang diikuti oleh 22 relawan kembang dan 21 relawan Tzu Ching dan Tzu Chi. Para relawan berharap melalui acara ini para opa dan oma dapat ikut merasakan kehangatan dan sukacita perayaan kue bulan yang diikuti oleh 63 opa dan oma.
Para oma ditemani beberapa relawan bernyanyi sambil menari menikmati sesi karaoke
Acara dimulai dengan perkenalan relawan muda-mudi Tzu Chi yang diwakili oleh Filbert, salah satu anggota Tzu Ching. “Mari bersenang-senang bersama,” ucap Filbert kepada opa dan oma. Mulai terlihat antusias bernyanyi ketika lagu-lagu mandarin lawas diputar mengiringi pembagian kue bulan kepada para opa dan oma yang telah hadir di dalam aula panti serta menyuapi opa dan oma untuk menikmati kue bulan tersebut. Selepas pembagian kue bulan, acara dilanjutkan dengan sesi karaoke oleh para relawan. Suasana meriah pun tak terbendung mengalir ke setiap sudut aula. Senyum dan tawa menghiasi wajah opa dan oma.
Relawan mengantarkan makan siang kepada para penghuni panti yang tidak leluasa untuk berjalan.
Setelah sesi karaoke, tiba jam makan siang. Makan siang dibagikan kepada opa dan oma yang bertempat di aula panti. Adapun beberapa relawan Tzu Ching Bersama relawan kembang berkunjung ke kamar opa dan oma sembari melihat keadaan mereka yang tidak leluasa pergi ke aula panti, mengajak mereka mengobrol sekaligus mengantarkan makan siang. Justine, seorang relawan Tzu Ching juga mengungkapkan rasa bahagia sekaligus sedih melihat keadaan di panti. “Sedih sekali melihat opa dan oma yang dititipkan oleh keluarga mereka di panti. Tapi pada saat melihat mereka ketawa dan ikut bernyanyi bersama senang banget rasanya, dan terharu,” ungkap Justine.
Sannia, seorang mahasiswa Universitas Prima Indonesia semester 5 yang baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Ching juga mengungkapkan kebahagiaan yang dia rasakan ketika berkunjung ke panti. “Saya merasa bahagia pada saat ketemu opa dan oma serta bisa melihat mereka senyum, nyanyi-nyanyi bareng bersama kita semua,” ujar Sannia.
Relawan Tzu Chi mengajak relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) untuk turut berbagi kebahagiaan dengan para opa dan oma. Harapannya bisa menginspirasi mereka untuk selalu berbakti kepada orang tua.
Mengingat ucapan Master Cheng Yen yang mengatakan, “Seseorang yang senang bersumbangsih, kondisi batinnya akan kaya berlimpah.” Ketulusan para relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) yang mengadakan acara ini sungguh luar biasa. Mereka dengan sigap menggarap ladang berkah bersama dengan menunjukkan komitmen yang tulus, mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran namun wajah mereka selalu terlihat ceria dan penuh kasih. Semoga para relawan muda-mudi ini terus termotivasi untuk melakukan kebajikan-kebajikan lainnya.
Editor: Hadi Pranoto