Berbagi Kebahagiaan dengan Penerima Bantuan
Jurnalis : Antoni Adikrisna (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Dokumentasi tim 3 in 1 Xie Li Kalimantan TengahTzu Chi Sinarmas melakukan kunjungan kasih kepada salah satu pasien penerima bantuan Tzu Chi. Dengan berbekal sembako dan kebutuhan pokok lainnya, relawan mengunjungi kediaman Jong Bung di Desa Nehas Liah Bing, Samarinda, Kalimantan Timur.
“Jika memberi bantuan materi kepada Gan En Hu, tentu akan habis dalam sesaat. Namun apabila kita memberikan mereka berkah, tentunya itu akan lebih abadi.” -Kata Perenungan Master Cheng Yen-Pagi 3 November 2015 nampak begitu cerah. Tzu Chi Sinarmas (Region Kalimantan Timur) memanfaatkan waktu yang segar tersebut untuk melakukan kunjungan kasih kepada salah satu pasien penerima bantuan Tzu Chi. Dengan berbekal sembako dan kebutuhan pokok lainnya, relawan dengan mantap menuju rumah Jong Bung di Desa Nehas Liah Bing, Samarinda, Kalimantan Timur.
Satu tahun yang lalu tepatnya pada 23 November 2014, Jong menjalani operasi katarak pada baksos kesehatan Tzu Chi yang dilakukan di RS. Siaga Ramania, Samarinda. Saat akan menjalani operasi, pemeriksaan dokter menyatakan bahwa Jong harus terlebih dahulu menjalani pengobatan pada penyakit epilepsinya.
Jong kemudian menjalani pengobatan epilepsi selama 2 bulan dan melanjutkannya dengan melakukan operasi pada kataraknya. Seminggu setelah melakukan operasi, relawan Tzu Chi datang mengunjungi Jong. Saat kunjungan kasih tersebut pihak keluarga sangat berterima kasih kepada Tzu Chi.
Ia menuturkan bahwa matanya terkadang masih terasa perih, dengan penuh kesabaran dan cinta kasih para relawan memberikan semangat bahwa hal itu biasa dialami oleh pasien pascaoperasi. Setelah berjalan beberapa bulan, relawan mendapatkan kabar bahwa kondisi mata Jong mengalami infeksi, setelah diperiksakan ke puskesmas, akhirnya relawan berkoordinasi dan kembali memberikan bantuan pengobatan.
Secara berkala relawan datang mengunjungi Jong Bung untuk berbagi cinta kasih.
Pada 14 Juli 2015, dua hari menjelang Hari Raya Idul Fitri, relawan Tzu Chi mengantarkan Jong untuk melakukan pemeriksaan ke RS. Siaga Ramania, Samarinda. Setibanya di sana, Jong melakukan perawatan kurang lebih 16 hari dan dilakukan terapi. Dari hasil diagnosa dokter mata dan dokter syaraf didapati bahwa Jong mengalami ulkus kornea (luka terbuka pada lapisan kornea yang paling luar) pada mata kiri, hipertensi okuli (kerusakan serabut saraf optik) pada mata kanan dan kirinya, dan epilepsi terkontrol.
Setelah dirawat 16 hari di rumah sakit, dokter menyarankan Jong bisa kembali pulang karena kondisi yang telah membaik walaupun penglihatannya tidak bisa kembali normal akibat sakit yang dideritanya.
Tekad Cinta Kasih
Tanggal 3 November 2015, para relawan Xie Li Kalimantan Timur melakukan kunjungan kasih untuk melihat kondisi terakhir Jong Bung.
Pagi itu pukul 09.40 WITA sampailah para relawan ke rumah Jong dengan mengendarai sepeda motor. Para relawan disambut hangat oleh istri dari Bapak Jong. “Aduh bapak tidak ada di rumah Pak Sigit, sudah 2 hari ini dibawa ke rumah anaknya karena kondisinya kurang baik dan bicaranya sedikit ngelantur,” ujar istrinya.
Istri Jong kemudian membawa relawan menuju rumah sang anak yang tidak jauh dari rumahnya. Hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk mencapai rumah anaknya tersebut. Sesampainya di rumah anaknya, relawan disambut oleh menantu perempuan dari Jong dan cucunya.
Di kamarnya, Jong tengah tertidur. Ia bangun saat mendengar relawan datang menjenguknya. Hampir lima menit Jong menangis dan memeluk relawan. Pelukan tersebut terasa sebagai obat kesedihan baginya.
Artikel Terkait
Tinggal di Atap Ruko, Anik Tetap Sepenuh Hati Merawat Eza
03 Oktober 2022Di atap sebuah ruko di Kalideres, Jakarta Barat – Mawan Bagus Santoso dan Anik Sugiati tinggal bersama dua anaknya: Lia Aviana dan Ravel Eza Pranata yang menderita radang otak. Ketika berkunjung ke sana, relawan disambut dengan hangat dan ekspresi bahagia.