Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan Kasih Mandiri
Jurnalis : Then Jan Mie (He Qi Selatan), Fotografer : Suyanti, Niko Kumala, Nasandi (He Qi Selatan)Keceriaan bersama saat relawan Tzu Chi merayakan ulang tahun sekaligus Natal bersama dengan anak-anak panti.
Senangnya pagi itu, Minggu, 21 Desember 2014, kami para relawan Tzu Chi dari He Qi Selatan kembali hadir untuk memberi perhatian kepada anak-anak Panti Asuhan Kasih Mandiri Bersinar yang berlokasi di Jalan Bambu Kuning, No. 27, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pada saat para relawan Tzu Chi melangkah masuk ke halaman panti, terdengar kabar kalau di panti telah bertambah 3 penghuni baru. Mereka adalah 3 bayi perempuan, yaitu Mawar, Chayani, dan Voni. Mereka berumur antara 2 dan 3 bulan. Balita-balita yang masih begitu kecil, begitu lucu, dan menggemaskan sedang tertidur pulas saat insan Tzu Chi datang.
Ternyata anak panti di sini hebat-hebat. Mereka sejak awal sudah diajarkan untuk bertanggung jawab dan saling menjaga sesama. Para bayi dan Balita ini dijaga secara bergantian oleh kakak-kakaknya yang telah beranjak dewasa. Salah satunya adalah Siska, penghuni panti yang kini bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit Jakarta Selatan.
"Bisa, karena sudah terbiasa. Sejak SMA kami sudah terbiasa menjaga adik-adik yang lebih kecil, seperti memberi mereka susu, mengganti popok, dan lainnya,” ungkap Siska, “saat pulang ke panti, meskipun lelah sehabis kerja atau kuliah, dan memiliki masalah di luar sana, namun saat melihat mereka, kami merasa terhibur dan bisa melupakan masalah kami, bahkan kami tidak merasa kesulitan walaupun para bayi ini sering terbangun dan menanggis saat tengah malam.”
“Melihat cinta kasih di antara mereka, walaupun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, tapi mereka tidak kehilangan semangat untuk terus maju dengan kondisi mereka saat ini adalah suatu hal yang mengharukan,” kata Suyanti Shijie, salah satu relawan yang ikut dalam kunjungan kasih ini.
Relawan Tzu Chi yang hadir terlihat begitu antusias dan langsung bercengkrama dengan anak-anak. Berbagai kegiatan pun telah disiapkan, seperti merayakan ulang tahun anak-anak yang berulang tahun di bulan Desember, lomba isyarat tangan Satu Keluarga, dan juga games untuk menghibur mereka, sekaligus merayakan Natal bersama. Berbagai macam hadiah telah disiapkan untuk anak-anak yang ikut lomba, bersamaan dengan adanya momen Natal, relawan meberikan bingkisan berupa buku kepada anak-anak panti. Senyuman kebahagiaan pun tampak saat mereka menerima bingkisan itu.
Febuany Shijie
mengajarkan anak-anak tetap bersyukur
dan saling mengalah.
Untuk para remaja diadakan lomba isyarat tangan Satu Keluarga dan games menyusun kata perenungan Master Cheng Yen. Dari lomba isyarat tangan mereka terlihat tidak begitu hafal, tetapi mereka tetap memeragakannya dengan penuh semangat. Dipilih 4 kata perenungan yang ditulis di beberapa potongan kertas, lalu potongan-potongan kertas di pisah secara acak untuk kemudian disusun kembali oleh mereka sehingga menjadi kata perenungan yang tepat. Ada pun kata perenungan yang di pilih adalah: "Berkerut dan tersenyum keduanya adalah ekspresi, mengapa tidak memilih tersenyum saja?", "Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit dari kegagalan", "Jangan meremehkan diri sendiri, karena setiap orang memiliki kemampuan yang tak terbatas", dan "Sertakan aku dalam perbuatan baik, jangan libatkan aku dalam perbuatan jahat". Di antara 4 kata perenungan tersebut, yang paling mereka sukai adalah "Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit dari kegagalan", hal ini untuk mengingatkan mereka bahwa walaupun suatu saat mereka mengalami kegagalan, mereka harus bisa bangkit kembali.
kekompakan saat menyusun potongan-potongan kertas yang berisi kata perenungan.
Melati Shijie, selaku koordinator kegiatan berharap dengan kunjungan para relawan Tzu Chi ini bisa memberikan semangat dan motivasi kepada anak-anak penghuni panti. “Agar anak-anak di panti tidak patah semangat walaupun mengalami kesulitan dan merasa senang dengan adanya perhatian dari relawan,” ujarnya. Untuk menumbuhkan rasa syukur, mereka pun diajak untuk menonton video Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) dimana terdapat para penerima bantuan dari berbagai latar belakang yang juga menderita berbagai penyakit serta keterbatasan fisik. Tujuan menonton video ini adalah untuk mengajarkan bahwa meskipun memiliki keterbatasan harus selalu bersyukur dan bisa bersumbangsih kepada orang lain yang lebih membutuhkan bantuan. Menjelang penghujung acara para relawan Tzu Chi dan anak-anak panti pun bersama-sama menyanyikan lagu Selamat Natal dan berfoto bersama.