Berbagi Kebahagiaan Melampaui Keterbatasan

Jurnalis : Jesslyn (Tzu Chi Tangerang), Fotografer : Chandra (Tzu Chi Tangerang)
Tzu Ching dari Tzu Chi Tangerang sedang mengajak salah satu anak dari Panti Sayap Ibu untuk bernyanyi. Minggu, (29/05/16).

Minggu, 29 Mei 2016, Tzu Ching beserta relawan Tzu Chi Tangerang melakukan kunjungan kasih ke Panti Sayap Ibu di Bintaro. Kegiatan ini bertemakan Zuo Zhong Xue, Xue Zhong Jue, Jue Zhong Wu yang artinya dalam melakukan kita belajar, dalam belajar kita merasakan dan dalam merasakan kita tersadarkan. Kunjungan ini diikuti olah 38 orang. Panti Sayap Ibu dihuni sekitar 36 anak mulai dari usia 4 - 22 tahun dengan keadaan Disabilitas, Hidrocepalus, Autism, Kaku Saraf, dan Down Syndrome. Karena berbagai keterbatasan, hanya  21 anak yang bisa diajak bermain bersama dalam kunjungan ini dan sisanya terbaring di tempat tidur.

Saat rombongan tiba di lokasi, ada pelatihan khusus untuk beberapa anak panti dan juga pengasuh panti. Kegiatan ini pun hanya diikuti 10 anak yang dapat diajak bermain, namun  hal tersebut tidak mengurangi rasa antusias Tzu Ching beserta relawan Tzu Chi Tangerang untuk menghibur mereka.

Anak-anak dari Panti sayap Ibu di Bintaro bermain Ular Naga bersama rombongan kunjungan Tzu Ching dan relawan Tzu Chi Tangerang.

Setelah perwakilan dari pengurus Panti Sayap Ibu memberikan kata sambutan dan menjelaskan sejarah berdirinya tempat tersebut, tiba waktunya anak – anak untuk makan buah.  Tzu Ching dan relawan Tzu Chi Tangerang pun turut ikut serta memberikan anak – anak buah dan jus yang sudah disediakan. Kegiatan lalu dilanjutkan dengan kreativitas anak – anak Panti Sayap Ibu untuk menghibur rombongan Tzu Ching dan relawan Tzu Chi Tangerang dengan menampilkan kemampuan mereka dalam bernyanyi.

Setelah anak-anak selesai bernyanyi, giliran Tzu Ching dan relawan Tzu Chi Tangerang yang menghibur mereka dengan menari Shouyu bersama. Anak – anak Panti Sayap Ibu terlihat sangat senang dan mencoba  mengikuti gerakan Shouyu. Kegiatan lain yang dilakukan dalam kunjungan ini adalah bermain ular naga, dan terakhir pemberian hadiah berupa alat tulis dan buku gambar kepada semua anak. Mereka pun terlihat bersemangat untuk mencoba menulis dan menggambar.  

Beberapa orang dari Tzu Ching dan relawan Tzu Chi Tangerang diajak untuk berkeliling panti untuk melihat keadaan anak yang menderita Hidrocepalus dan Down Syndrome, melihat suasana ruangan belajar, melihat hasil kerajinan tangan dan susu kedelai yang mereka buat, dan juga melihat tanaman organik yang ditanam anak – anak di Panti Sayap Ibu. Semua hasil kerajinan dan susu kedelai yang dibuat oleh anak-anak Panti Sayap Ibu dapat dibeli dengan harga yang terjangkau. Rombongan Tzu Ching Tangerang pun merasa salut, walaupun mereka memiliki keterbatasan tetapi dapat mengerjakan kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

Anak – anak Panti Sayap Ibu siap untuk diajak bermain bersama rombongan Tzu Ching dan relawan Tzu Chi Tangerang. 

Kegiatan dan waktu kunjungan rombongan Tzu Ching Tangerang pun telah berakhir, wajah para relawan dan Tzu Ching terlihat senang karena dapat menghibur anak- anak panti dengan baik. Beberapa dari relawan berbagi cerita tentang perasaan mereka dimana mereka sangat senang dapat memiliki kesempatan untuk menghibur serta berbagi kebahagiaan yang mereka miliki kepada anak-anak di Panti Sayap Ibu. 



Artikel Terkait

Semarak Cinta Kasih di Rumah Sakit Baru

Semarak Cinta Kasih di Rumah Sakit Baru

03 November 2014 Antusiasme pengunjung  cukup  tinggi, sebab bazar ini  bukan bazar vegetarian biasa yang rutin diadakan setiap tahunnya. Bazar tahun ini sebuah upaya untuk menggalang dana bagi pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia.
Kebahagiaan Dari Membantu Sesama

Kebahagiaan Dari Membantu Sesama

17 November 2015
Minggu, 8 November 2015, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan training misi amal untuk menanamkan semangat dan filosofi Master Cheng Yen dalam membagikan bantuan.
Suara Kasih : Misi Amal dan Kesehatan Tzu Chi

Suara Kasih : Misi Amal dan Kesehatan Tzu Chi

08 Desember 2010
Melihat sejarah Tzu Chi, semua hal terjadi karena adanya jalinan jodoh. Saat melihat dan merasakan penderitaan orang lain, kita pun bertekad untuk menolong mereka. Saya sering berpikir bahwa orang-orang yang menderita yang telah menginspirasi kita untuk berjalan di jalan Bodhisatwa.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -