Berbagi Keceriaan di SD Dinamika

Jurnalis : Tendy Prasetyo (Tzu Ching), Fotografer : Handy (Tzu Ching)
 
 

fotoSabtu 21 April 2012, Tzu Ching melakukan kunjungan kasih ke SD Dinamika, Bantar Gebang, Bekasi.

Sabtu, 21 April 2012 saat waktu menunjukkan Pukul enam pagi, para Bodhisatwa muda telah berkumpul di halaman RSKB Cinta Kasih Tzu Chi. Para relawan muda-mudi yang tergabung dari Tzu Ching dan beberapa teman-teman baru yang berasal dari berbagai universitas di Jakarta ini berkumpul untuk melakukan kegiatan kunjungan kasih. Kunjungan kasih adalah salah satu kegiatan Tzu Chi dimana para relawan berkunjung untuk memberikan perhatian dan dukungan moral kepada mereka yang membutuhkan.

 

 

Lokasi kunjungan kasih kali ini bertempat di SD Dinamika, Bantar Gebang, Bekasi. Daerah tersebut merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) wilayah Jakarta. Tujuan diadakannya kunjungan kasih ke SD Dinamika ini adalah untuk menyadarkan kita semua akan nilai dari sebuah kehidupan, serta mengajarkan kita semua untuk lebih bersyukur lagi dengan kehidupan yang kita miliki sekarang ini.

Selain itu kami para relawan juga menjalankan misi pendidikan Tzu Chi dengan memberikan penyuluhan tentang kebersihan. Walaupun mereka tinggal di daerah yang dipenuhi dengan sampah tapi ada hal-hal yang bisa mereka lakukan agar mereka tetap sehat dan juga memberi mereka dukungan moral bahwa masih ada orang yang peduli dengan keadaan mereka.

Kegiatan dimulai dengan membagi relawan-relawan menjadi enam kelompok, pembagian kelompok ini disesuaikan dengan banyaknya kelas yang ada di Sekolah tersebut. Masing-masing kelompok terdiri dari 9 hingga 17 orang. Para relawan yang ada pada kegiatan kali ini cukup banyak, sehingga harus menggunakan dua bus untuk mengantarkan ke tempat tujuan.
Selama perjalanan ke Bantar Gebang, para panitia dari tim acara melakukan briefing kepada para relawan yang lain tentang apa saja yang akan dilakukan di sana serta melakukan latihan shou yu agar saat sampai di sana para relawan bisa memeragakan shou yu (isyarat tangan) dengan baik kepada anak-anak. Perjalanan menuju TPA Bantar Gebang kurang lebih memakan waktu dua jam dari Jakarta. Sesampainya di sana, para relawan sudah disambut oleh gunung-gunung sampah yang tinggi dan aroma yang menyengat dari tumpukan sampah-sampah yang sudah menggunung tersebut.

foto    foto

Keterangan :

  • Pada saat perjalanan di dalam bus, panitia acara memberikan arahan kepada para peserta mengenai TPA Bantar Gebang dan SD Dinamika (kiri).
  • Kegiatan menghibur anak-anak SD Dinamika ini diikuti sebanyak 73 orang yang terdiri dari 33 Tzu Ching dan 40 relawan baru (kanan).

Siang hari itu, matahari bersinar cukup terik, dan angin yang berhembus membawa aroma yang tidak sedap. Maklum, sekolah tersebut berlokasi di dalam area TPA Bantar Gebang. Sekolah ini terdiri dari 6 ruang kelas dan 1 lab komputer di atas tanah seluas 180 meter persegi. Para siswanya tidak semuanya menggenakan seragam merah putih. Ada beberapa yang menggunakan pakaian seadanya, berkaos oblong, celana olahraga, dan bahkan ada beberapa dari mereka yang seragamnya tidak sesuai dengan seragam hari itu. Kebanyakan dari mereka adalah anak pemulung yang ada disekitar TPA Bantar Gebang. Meski mereka tinggal di daerah yang bisa dibilang tidak memiliki lingkungan hidup yang baik, anak-anak tersebut seolah tanpa beban.

Sesampainya kita di sana, ternyata sudah ada beberapa Shigu dan Shibo yang sudah membantu murid-murid di SD Dinamika. Di halaman Sekolah, kami pun mengatur barisan sesuai dengan kelompoknya masing-masing, setelah itu para anak-anak yang sebelumnya sudah berkumpul di halaman sekolah itu kami ajak untuk berinteraksi dengan bermain games tepuk tangan, setelah itu kami melanjutkan dengan bermain games konsentrasi dimana anak-anak akan diberikan aba-aba harus menyentuh bagian tubuh mereka dari perintah yang akan diberikan oleh pemimpin permainan dan pemimpin games akan menyentuh bagian tubuhnya yang berbeda dari apa yang ia ucapkan, sehingga diperlukan konsentrasi untuk memainkan games ini. Setelah itu kami memainkan games goyang pinggul, dimana anak-anak harus menggoyangkan pinggul mereka ke kiri, kanan, depan dan belakang sesuai dengan kata kunci yang akan diucapkan oleh pemimpin permainan.

Sembari anak-anak keluar kelas dan memainkan games yang ada, para relawan membersihkan seluruh ruang kelas, koridor serta halaman sekolah dibantu dengan Shigu, Shibo, serta beberapa murid. Setelah ruang kelas selesai dibersihkan maka anak-anak kembali masuk ke ruang kelas mereka dengan harapan bahwa dengan ruang kelas yang telah dibersihkan tersebut mereka bisa belajar dengan lebih semangat lagi.

foto   foto

Keterangan :

  • Melalui kunjungan ini diharapkan anak-anak dapat menerapkan kebiasaan baik yang diajarkan oleh kakak-kakak Tzu Ching (kiri).
  • Usai melakukan kunjungan kasih, para relawan baru ini pun mengikuti sosialisasi pengenalan Tzu Chi (kanan).

Para murid masuk ke kelas masing-masing dipimpin oleh para ketua kelompok dari relawan. Setelah masuk ke dalam kelas kami saling berkenalan dengan para anak-anak tersebut. Setelah selesai berkenalan, acara yang pertama adalah memberikan sosialisasi kebersihan kepada para murid-murid tentang bagaimana cara mencuci tangan yang baik.

Setelah acara penyuluhan cuci tangan acara dilanjutkan dengan sesi berkreasi dengan celengan bambu. Murid-murid kelas 1 sampai kelas 3 mendapatkan celengan yang sudah jadi sehingga tinggal dan mereka hanya perlu menghias celengan tersebut, sedangkan yang lainnya mendapatkan celengan yang masi belum jadi, sehingga mereka harus membuatnya dari awal sampai tahap untuk menghias. Setelah selesai dengan membuat kreasi celengan bambu acara selanjutnya adalah berlatih shou yu yang akan diajarkan oleh para relawan muda-mudi Tzu Ching. Setelah selesai dengan shou yu maka acara kunjungan kasih pun sampai di penghujungnya, tak lupa acara ditutup dengan doa bersama dan pembagian souvenir kepada anak-anak SD Dinamika.

Selesai melakukan kunjungan kasih, kami pun beranjak kembali ke RSKB Cinta Kasih Tzu Chi untuk melakukan sharing dan sosialisasi. Saat sharing di ruang aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, ada dua sharing yang menarik dari kunjungan kasih kali ini. Sharing yang pertama datang dari seorang mahasiswi yang bernama Yerisa yang bertanya “Mengapa kedatangan saya menjadi penting, apakah sepenting itu kehadiran saya disini?” Dan jawabannya adalah lebih dari sekedar penting, sangat penting karena dengan kehadiran para Bodhisatwa yang berhati mulia ini, dunia ini masih dapat terjaga sampai sekarang, karena kasih cinta yang kita berikan kepada orang lain pasti akan berbuah baik dan pasti cinta kasih yang kita berikan saat ini kelak bisa diteruskan oleh mereka.

  
 

Artikel Terkait

Kamp yang Membuka Hati

Kamp yang Membuka Hati

19 Agustus 2009 Matahari belum tampak di langit ketika puluhan anak muda berkaus biru muda dan bercelana putih berkumpul di halaman Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat. Sabtu, 15 Agustus 2009 itu adalah hari pertama diselenggarakannya Tzu Ching Camp IV. Acara ini dilangsungkan sejak 15–17 Agustus 2009.
Kasih untuk Warga Teluk Naga

Kasih untuk Warga Teluk Naga

21 Maret 2017

Pada tanggal 18 Maret 2017, relawan Tzu Chi Tangerang dan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat bersama-sama membagikan kupon pembagian paket cinta kasih di Desa Muara dan Desa Lemo yang terletak di Kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Di daerah ini sebagian besar masyarakatnya memiliki perekonomian kurang mampu. Sebagian besar masyarakat Desa Muara bekerja sebagai nelayan, sementara di Desa Lemo rata-rata bertani. 

Senantiasa Mendampingi Keluarga Penerima Bantuan Implan Koklea

Senantiasa Mendampingi Keluarga Penerima Bantuan Implan Koklea

01 Maret 2023

Puisi berjudul Terima Kasihku dibacakan dengan lantang oleh Noel (9) dalam gathering penerima bantuan implan koklea di Tzu Chi Center, PIK (25/2/2023). Puisi tersebut merupakan ungkapan syukur keluarga Noel atas bantuan alat implan koklea dari Tzu Chi.

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -