Mengetahui ada informasi penuangan celengan bambu dari media sosial, Agnes tak melewatkan kesempat ini. Ia menuangkan celengan bambunya yang sudah penuh terisi, yang isi setiap hari untuk membantu sesama.
Era digitalisasi merupakan era atau zaman yang di dalamnya sudah memiliki kondisi perkembangan begitu maju hingga semua kegiatan penting bisa dilakukan secara digital, salah satunya dalam bertransaksi keuangan. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyambut hal ini dengan meluncurkan fitur baru dalam kemudahan bersumbangsih melalui celengan bambu dengan memakai fasilitas QRIS.
QRIS sendiri merupakan akronim dari Quick Response Code Indonesian Standard, yang merupakan penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Dengan menggunakan QR code transasksi menjadi lebih cepat, mudah, dan aman, seperti yang dilakukan dalam acara Penunangan Celengan Bambu di D’ foodcourt Supermall Karawaci pada Sabtu, 16 Desember 2023.
Relawan juga menjelaskan cara menggunakan QRIS dan bahwa melalui fasilitas ini maka berdonasi bisa dilakukan kapan saja, lebih cepat, mudah, dan aman. Dananya juga langsung masuk ke rekening Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan Tzu Chi Indonesia.
Niat baik relawan disambut hangat pemilik dan karyawan toko. Mereka turut mendukung kegiatan kemanusiaan Tzu Chi melalui celengan bambu Tzu Chi.
Sebanyak 12 relawan Tzu Chi Tangerang dengan didukung Sekretariat Tzu Chi Indonesia saling bahu membahu mensosialisasikan penggunaan QRIS ini kepada para donatur yang membawa celengan bambu maupun yang aktif menjemput celengan bambu di sejumlah toko di Super mall Karawaci Tangerang ini.
Lebih Mudah dan Cepat untuk Berdonasi
Salah satu pengunjung Supermall yang datang ke acara penungan celengan adalah Agnes Aprilia yang bertempat tinggal di U Residence Apartement. Agnes mengetahui berita penuangan celengan ini dari media sosial. “Saya sengaja datang ke acara ini. Saya sangat senang dapat membantu sedikit dari rezeki saya untuk orang-orang yang membutuhkan.” Agnes juga merasa senang ketika tahu Tzu Chi meluncurkan program berdonasi lewat QRIS, “Wah akan sangat membantu ya karena sekarang sudah zaman E-Wallet jadi semakin mudah berdonasi ya,” ungkapnya.
Jap Miauw Jung, relawan Tzu Chi Tangerang menempelkan stiker QRIS dan menjelaskan kepada Agnes bahwa kini juga bisa berdonasi melalui QRIS yang ada di celengan Tzu Chi. Dengan begitu maka berdonasi bisa dilakukan kapan saja dan langsung sampai dananya ke Yayasan Tzu Chi.
Yuniwati, relawan Tzu Chi Tangerang menjelaskan dan menempelkan stiker QRIS di salah satu toko.
Hal senada diamini Jap Miauw Jung, relawan Tzu Chi Tangerang yang menjadi koordinator acara ini. “ Dengan adanya sistem QRIS ini kita dapat bersumbangsih lewat barcode yang tertera di celengan bambu ini. Semoga dengan kemudahan ini makin banyak orang-orang yang tergerak hatinya. Seperti kata Master Cheng Yen, orang yang senang bersumbangsih, kondisi batinnya akan semakin kaya dan berlimpah,” kata Jap Miauw Jung.
Semangat mensosialisasikan program QRIS ini juga ditunjukkan relawan Tzu Chi, Yuniwati dan Yuliati. Mereka mendatangi satu persatu toko di Supermall Karawaci untuk melakukan penuangan celengan bambu sambil mensosialisasikan dan menempelkan stiker QRIS di celengan bambu yang sudah ada di toko-toko tersebut. “Kami mendatangi toko-toko di Mall ini dan sekaligus menempelkan serta mensosialisasikan program QRIS ini dengan harapan para pengunjung toko tersebut dapat bersumbangsih lewat aplikasi mereka,” ujar Yuniwati
Kata Perenungan Master Cheng Yen dan Buletin Tzu Chi juga diberikan kepada pemilik dan karyawan toko, serta pengunjung mal agar lebih mengenal Tzu Chi.
Dengan penuh semangat relawan menjelaskan tentang program QRIS ini kepada para pemilik dan karyawan toko, serta pengunjung mal.
Matahari semakin berlari ke peraduannya, namun semangat para relawan di Supermall ini tidaklah surut. Semakin banyak pengunjung datang, semakin para relawan bersemangat menyambut dan mensosialisasikan cara berdonasi yang baru (QRIS) melalui celengan bambu ini.
Editor: Hadi Pranoto