Berbagi Kisah Bahagia di Titik Pemilahan Daur Ulang

Jurnalis : Wanda Pratama (He Qi Barat 2), Fotografer : Wanda Pratama (He Qi Barat 2)


Relawan Tzu Chi Hu Ai Serpong berbahagia usai melakukan daur ulang bersama. Cunmeng (kiri) mengucapkan terima kasih kepada semua relawan yang telah hadir dan turut berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

Kegiatan Pelestarian Lingkungan Sabtu pagi, 3 Februari 2019 itu, seperti biasanya adalah kegiatan pelestarian lingkungan rutin yang diselenggarakan setiap Sabtu, pekan pertama oleh para relawan Tzu Chi Hu Ai Serpong. Namun pelestarian lingkungan yang dilaksanakan 3 hari menjelang Hari Raya Imlek itu ternyata tidak mengurangi antusias relawan untuk berpartisipasi di dalamnya. Bahkan total partisipan kegiatan daur ulang kali ini, sejumlah lebih dari 40 orang. Jumlah itu yang terbanyak semenjak kegiatan pelestarian lingkungan diadakan untuk pertama kalinya di Pasar Sinpasa pada April 2018.

Di antara para partisipan kegiatan pelestarian lingkungan ini ada 10 orang mahasiswa/mahasiswi Akademi Kesehatan Andalucia Gading Serpong, 5 orang pegawai internal security officer Summarecon Serpong, 5 orang petugas parkir dan security Mall Summarecon Serpong dari pihak vendor PT ISS, 21  orang relawan Tzu Chi, dan 3 orang masyarakat umum.


Selsiana Susana (tengah) bersama teman-temannya yang merupakan mahasiswi Akademi Keperawatan Andalucia ikut melakukan pemilahan sampah.

Setiap hari merupakan lembaran baru dalam hidup kita, setiap orang dan setiap hal yang ada di dalamnya merupakan kisah-kisah yang menarik”, agaknya merupakan kata perenungan yang pas untuk menggambarkan suasana kegiatan pelestarian lingkungan di Pasar Sinpasa Gading Serpong kali ini. Seperti Selsiana Susana, seorang mahasiswi Akademi Keperawatan Andalucia semester IV yang datang bersama 9 orang temannya. Mahasiswi asal Flores ini mengaku sudah cukup sering mengikuti berbagai kegiatan sosial Tzu Chi. Di antaranya adalah donor darah di Mal Summarecon Digital Serpong dan penggalangan dana untuk pembangunan 3.000 rumah untuk korban gempa Palu, Donggala dan Lombok.

Tak jauh berbeda dengan Selsiana, sebagai mahasiswi dari luar daerah yang tinggal di asrama bersama teman-teman kuliahnya, Santi mengaku menikmati memanfaatkan waktu luang di luar waktu perkuliahan dengan ikut terlibat dalam berbagai kegiatan Tzu Chi. Ia mengaku ingin menumbuhkan rasa empati dan kepedulian terhadap sesamanya. Hal ini sejalan dengan profesi perawat yang akan dijalaninya ketika lulus kelak.


Bapak Lauw Aludin dan Ibu Susanty T tak pernah absen melakukan pemilahan sampah. Ia berkomitmen untuk selalu ikut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan menjadi donator Tzu Chi.

Sementara itu Bapak Lauw Aludin mengatakan, “Ingin tetap hidup bermanfaat bagi orang lain meskipun sudah menikmati masa pensiun.” Pagi itu ia mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan bersama dengan istrinya, Ibu Susanty T. Pasangan suami-istri yang kini menikmati masa pensiun di rumahnya di Gading Serpong setelah lebih dari 30 tahun berdagang material bangunan di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sudah dua bulan terakhir mereka mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan di Pasar Sinpasa. Mereka pertama kali diajak turut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan oleh seorang teman komunitas senam Tai Chi pada awal Januari 2019. Sejak itulah Pak Lauw Aludin dan Ibu Susanty berkomitmen untuk selalu ikut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan dan bersedia menjadi donatur Tzu Chi.

Setiap kegiatan pelestarian lingkungan di Pasar Sinpasa Gading Serpong ini selalu diwarnai oleh suasana riang dan canda-tawa. Hal ini juga tak lepas dari keikutsertaan puluhan karyawan Summarecon Serpong bagian internal security yang telah selesai shift kerja.


Bapak Muhidin selalu membawa keceriaan tersendiri di setiap kegiatan yang ia ikuti.

Salah satu karyawan Summarecon Serpong yang paling humoris dan kerap dipanggil Pak Haji oleh sesama koleganya adalah Pak Muhidin. Julukan Pak Haji itu didapat karena ia kerap menjadi imam shalat ketika menjalankan ibadah shalat berjamaah bersama rekan-rekan sekantornya. Dan yang menarik adalah, Pak Muhidin ini adalah peserta yang tidak pernah absen semenjak kegiatan pelestarian lingkungan di Pasar Sinpasa ini dilaksanakan. Karyawan yang telah bergabung bersama Summarecon sejak 2007 ini mengatakan bahwa dengan ikut kegiatan pelestarian lingkungan inilah ia merasa dapat beramal dan melakukan kebajikan di tengah padatnya jadwal pekerjaan kantornya dari Senin hingga Sabtu. Ia juga menganggap kegiatan ini sebagai sarana refreshing.

Selain memilah barang daur ulang, kegiatan ini juga terasa lengkap karena di akhir kegiatan selalu ditutup dengan doa bersama untuk dunia yang bebas bencana. Mereka pun berharap semoga semakin hari, relawan pelestarian lingkungan semakin bertambah sehingga optimisme akan masa depan kelestarian alam bumi kita akan lebih baik.


Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Berita Internasional: Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan di Griya Jing Si

Berita Internasional: Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan di Griya Jing Si

19 Oktober 2021

Kebiasaan berhemat dan melestarikan lingkungan terjalin dalam kehidupan sehari-hari di Griya Jing Si. Sudah ada sejak pertama didirikan. Sumber daya sangat langka ketika Master Cheng Yen mendirikan tempat tinggal pertama di Hualien, Taiwan.

Menjaga Alam Melalui Green Point

Menjaga Alam Melalui Green Point

26 November 2021

Relawan Tzu Chi Hu Ai Petisah kembali mensosialisasikan Green Point (Titik pemilahan barang daur ulang) di tiga titik dalam satu lokasi, yaitu Central Park Zoo, Central Park Resort, dan Pabrik Pupuk PT. Galatta Lestarindo.

Merebaknya Virus Pelestarian Lingkungan Melalui Bank Sampah

Merebaknya Virus Pelestarian Lingkungan Melalui Bank Sampah

21 April 2016
Usai melakukan studi banding tentang pengelolaan sampah di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng pada 6 Februari 2016 lalu, Kompas Gramedia, Komunitas Salam Rancage, dan warga sekitar sepakat untuk membentuk Program Bank Sampah dengan konsep tabungan.
Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -