Berbagi Ruang Kebaikan Bersama Universitas Darussalam Gontor

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A
Mahasiswi Fakultas Ushuluddin, Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) Ponorogo, Jawa Timur melihat salah satu kegiatan yang dilakukan relawan saat berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan dari mahasiswi Fakultas Ushuluddin, Prodi Studi Agama-Agama, Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) Ponorogo, Jawa Timur pada Selasa, 12 November 2024. Rombongan yang berjumlah 38 ini berkunjung ke Tzu Chi Center untuk mengikuti tur Aula Jing Si sekaligus mempelajari sejarah serta praktik kebaikan yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Kunjungan dari UNIDA Gontor ini merupakan studi pengayaan lapangan yaitu kegiatan akademik berbasis riset. Dengan tujuan agar para mahasiswa mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian dalam konteks agama Buddha bisa teraplikasikan dalam kegiatan sosial.

“Kita menyadari bahwa dalam konsep agama-agama yang beragam ada titik pisah dan ada titik temu. Dan di sini ada satu hal yang bisa dijadikan kaca perbandingan bagi mahasiswa kami bahwa berbuat welas asih itu tidak pernah melihat ada batasan-batasan tertentu dimana kita berbuat baik kepada sesama serta menyebarkan cinta kasih. Ini inspirasi yang mungkin sifatnya tadi, kaca perbandingan sebagai muslim yang melihat ajaran Buddhis yang diserukan oleh Master Cheng Yen,” jelas Abdullah Muslich Rizal Maulana, S.Fil.I., M.A, dosen Prodi Studi Agama-Agama Universitas Darussalam Gontor.

Penyerahan cinderamata dari UNIDA Gontor kepada Tzu Chi Indonesia yang diterima oleh relawan Tzu Chi.

Selain keliling Aula Jing Si, para mahasiswi UNIDA Gontor juga diajak berkunjung ke salah satu studio DAAI TV Indonesia.

Setelah ramah tamah, perkenalan, serta pertukaran cinderamata mahasiswi Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor bersama 2 dosen pembimbing diajak untuk berkeliling Aula Jing Si Tzu Chi Center. Dipandu oleh dua relawan, rombongan dibagi menjadi dua kelompok untuk melihat studio DAAI TV, exhibition hall di lantai 1, Fu Hui Ting di lantai 2, Guo Yi Ting (auditorium Internasional) di lantai 3, Jiang Jing Tang (Auditorium Pembabaran Sutra) di lantai 4, serta melihat replika rumah Master Cheng Yen.

Marwan Yaumal Akbar, staf Divisi Eksternal Tzu Chi Indonesia yang mendampingi kunjungan juga menyambut positif maksud dan tujuan kedatangan rombongan dari UNIDA Gontor ke Tzu Chi. “Sangat positif ya, karena mereka jauh-jauh dari Jawa Timur langsung ke Jakarta untuk tahu dan belajar Tzu Chi itu apa. Apalagi para mahasiswa-mahasiswa ini jurusannya Ushuluddin (lintas perbandingan agama), jadi biar bisa belajar hal-hal baru, bukan hanya mereka tahu Tzu Chi, tapi kita juga tahu mereka,” jelasnya.

Lebih lanjut Marwan juga menambahkan bahwa dengan kunjungan-kunjungan ke Tzu Chi dapat menumbuhkan serta membuka ruang-ruang diskusi yang inklusif ke depannya.  “Kita berharap tidak hanya dari UNIDA Gontor yang berkunjung, kita juga berharap dari universitas-universitas lain ikut berkolaborasi yang positif dengan Tzu Chi. Kita juga sangat terbuka dengan kunjungan dari berbagai organisasi lintas agama, organisasi pendidikan untuk datang ke Tzu Chi belajar bersama,” ungkap Marwan di sela-sela pendampingan kunjungan.

Marwan Yaumal Akbar, staf Divisi Eksternal Tzu Chi Indonesia memberikan penjelasan tentang sejarah Tzu Chi di Indonesia kepada Abdullah Muslich Rizal Maulana, S.Fil.I., M.A, dosen Prodi Studi Agama-Agama Universitas Darussalam Gontor.

Di ruang exhibition hall, para mahasiswi melihat-lihat produk Jing Si serta buku-buku karangan Master Cheng Yen.

Salah satu mahasiswi Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor yang mendapatkan pengalaman baru dalam kunjungan ini adalah Aqila Farah Salsabila. Ini kali pertamanya Aqila berkunjung dan mengenal Tzu Chi. “Setelah kami mengetahui apa tujuan dari pendirian yayasan ini sangat luar biasa. Karena di Tzu Chi ini sangat mengajarkan bagaimana rasa cinta kasih antar sesama, tidak memandang suku, ras, agama, dan lain sebagainya,” kata Aqila.

Banyak hal yang Aqila perhatikan saat berkeliling Aula Jing Si bersama teman-temannya. Mulai dari melihat sejarah jejak cinta kasih Tzu Chi di Indonesia hingga kontribusi dalam membantu masyarakat luas dalam berbagai bidang seperti pelestarian lingkungan. “Tadi kami melihat ada pengumpulan dan pengelolaan sampah daur ulang. Selain untuk menjaga lingkungan namun hasil dari pengumpulan sampah daur ulang itu nantinya juga akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk sumbangan dan donasi. Banyak sekali pengajaran-pengajaran tentang kehidupan sosial yang sangat menginspirasi di Tzu Chi,” jelasnya.

Aqila Farah Salsabila, salah satu mahasiswi UNIDA Gontor yang mendapat banyak pengetahuan serta inspirasi baru setelah berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Sesi kunjungan pun diakhiri dengan sharing dari para mahasiswi Fakultas Ushuluddin UNIDA Gontor. Beberapa dari mereka pun mengungkapkan pengalaman setelah berkeliling Aula Jing Si. “Alhamdulillah, dengan kunjungan ini kami sangat berterima kasih dengan ilmu pengetahuan yang dibagikan mulai dari kultur, sosialisasi ke masyarakat. Jadi disini kami lebih mempelajari arti-arti kehidupan. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dari kami mahasiswi Universitas Darussalam Gontor, Xie Xie,” sharing dari Nakhwa Hasanatul Aulia, yang diikuti dengan sorak dan tepuk tangan para peserta kunjungan.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kepedulian Itu Ada di Dalam Hati

Kepedulian Itu Ada di Dalam Hati

06 Mei 2015 Charity Group Metro yang beranggotakan ibu-ibu yang berprofesi sebagai pedagang di Pusat Grosir Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat memberikan donasi untuk para korban gempa Nepal melalui Tzu Chi.
Pelatihan Relawan Abu Putih : Tur Aula Jing Si, Dhamma Tanpa Suara

Pelatihan Relawan Abu Putih : Tur Aula Jing Si, Dhamma Tanpa Suara

07 September 2015 Aula Jing Si sebagai rumah insan Tzu Chi dan merupakan tempat pembabaran dharma tanpa suara, merupakan tonggak penting dalam sejarah perjalanan Tzu Chi. Oleh karena itu pada hari Minggu, 30 Agustus 2015, Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara kembali menjadi saksi perjalanan para Boddhisatwa melalui pelatihan relawan abu putih keempat untuk tahun 2015, yang diselenggarakan oleh He Qi (Komunitas Jakarta) Pusat.
Prinsip Tzu Chi Jadi Bekal Bagi SDM PT Summarecon Agung

Prinsip Tzu Chi Jadi Bekal Bagi SDM PT Summarecon Agung

09 Oktober 2024

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan dari karyawan PT Summarecon Agung Tbk. Keduanya berbagi prinsip sebagai bekal dalam bekerja profesional dengan tetap mengedepankan nilai dan budaya perusahaan.

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -