Berbagi Waktu Untuk Opa dan Oma

Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)

foto
Seorang oma bernyanyi dengan sangat riang bersama para relawan Tzu Chi saat mengunjunginya.

Keseharian para relawan Tzu Chi tak bisa dilepaskan dari kesibukan pekerjaannya masing-masing. Namun, ditengah kesibukannya itu para relawan Tzu Chi senantiasa meluangkan waktunya untuk berbagi kasih dengan sesama. Seperti pada tanggal 20 Maret 2014, relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Wreda Senjarawi. Panti yang berlokasi di Jl. Jeruk No. 7, Bandung ini dihuni oleh 80 para lansia yang terdiri dari 23 opa dan 57 oma.

Melayani dan menghibur para opa dan oma merupakan tujuan dari kunjungan kasih ini. Sebagai pembuka dari kunjungan kasih ini, para relawan Tzu Chi mempersembahkan nyanyian isyarat tangan “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia Yang Bersih”. Setelah itu, relawan melayani opa dan oma seperti memijat, membagikan makanan, serta mencukur rambut dan janggut. Guna membuat suasana lebih meriah, para relawan Tzu Chi mengajak opa dan oma untuk bernyanyi bersama. Selain itu, para relawan Tzu Chi senantiasa berbincang-bincang dengan opa dan oma untuk sekedar menanyakan kabar, menjadi tempat curahan hati, ataupun memberikan motivasi hidup.

Kesan Pertama Mendapat Kunjungan Kasih
Kunjungan kasih bukanlah hal yang asing bagi opa dan oma di Panti Wreda Senjarawi. Hal tersebut mengingat karena seringnya para relawan Tzu Chi mengunjungi panti ini. Namun, lain halnya bagi opa Marthen Supit yang baru pertama kali berjumpa dengan relawan Tzu Chi. "Ya memang untuk saya ini pengalaman pertama, belum bercakap banyak soal ini, baru nyanyi-nyanyi. Saya merasa gembira bersama sodara-sodara yang dari tempat lain (relawan Tzu Chi-red) dan saudara-saudara suka berkunjung ke tempat kami dengan senang seperti ini,” kata opa asal Manado ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Oma di Panti Wreda Senjarawi ikut memperagakan gerakan nyanyian isyarat tangan "Satu Keluarga" yang dibawakan oleh para relawan (kiri).
  • Relawan Tzu Chi Bandung, Pepeng Kuswati, sedang memberikan semangat dan doa kepada oma yang terbaring sakit (kanan).

Kesan pertama berjumpa dengan relawan Tzu Chi telah menyentuh hati opa Marthen. Opa yang telah berusia 75 tahun ini berterima kasih atas perhatian yang ditunjukan oleh para relawan Tzu Chi. "Menurut saya ini bagus sekali bisa bertemu dan sodara-sodara datang berkunjung dengan kami dengan baik. Ya, saya sendiri merasa berterima kasih kepada sodara-sodara yang sudah berkunjung ke tempat kami, bisa bergaul bersama-sama di tempat kami dan saya merasa kunjungan itu adalah kunjungan yang baik sekali," ungkapnya.


Artikel Terkait

Pengobatan Antar Pulau

Pengobatan Antar Pulau

24 Desember 2009 Tzu Chi Kantor Penghubung Makasar tersebut akan melakukan survei kasus kepada 5 pasien. Mereka adalah Yoshua (2) yang menderita Athesia Ani Colostomy, Salomina Swabra (5) yang menderita Megalo Cornea, Edison Swabra (3 bulan) yang menderita kasus Hydrocephalus, Martha Rumera (1 tahun 2 bulan) yang menderita tumor di pangkal hidung, dan Pieter Mamoribo (2) yang di dalam otaknya terdapat peluru
Suara Kasih: Keindahan dalam Keharmonisan

Suara Kasih: Keindahan dalam Keharmonisan

18 Mei 2012 Upacara pemandian  Buddha Rupang  tahunan yang digelar di seluruh dunia sungguh  menampilkan pemandangan yang indah. Contohnya di Malaysia. Di seluruh wilayah Malaysia digelar upacara Waisak dengan sangat khidmat. Orang yang berpartisipasi sangat banyak dan sangat rapi.
Suara Kasih: Manfaat Mendengar Dharma

Suara Kasih: Manfaat Mendengar Dharma

13 Mei 2011
Karena itu, kita harus lebih mawas diri. Saat mendapat pujian ataupun disalahkan oleh orang lain, hati kita harus senantiasa tenang dan teguh. Dengan adanya keteguhan hati, barulah kita dapat melatih sila, samadhi, dan kebijaksanaan tanpa celah.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -