Berbahagia Bersama Ama dan Akong

Jurnalis : Eureka Gotami (Tzu Shao Medan), Fotografer : Donny Huang (Tzu Shao Medan), Sherly (Tzu Ching Medan)

doc tzu chi

Anak-anak Tzu Shao mengunjungi Panti Jompo Taman Bodhi Asri Binjai Medan dalam rangka perayaan Waisak.

Bulan mei merupakan bulan yang istimewa, karena pada bulan ini Yayasan Buddha Tzu Chi merayakan Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi sedunia. Pada awal Mei, tepatnya 1 Mei 2017, anak-anak kelas budi pekerti Tzu shao men mengunjungi Panti Jompo Taman Bodhi Asri Binjai Medan, Sumatera Utara dalam rangka perayaan waisak, dan untuk memberikan kesempatan para ama dan akong melakukan Yi Fo.

Tepat pukul 8 pagi, 112 relawan, dan para orangtua sudah berkumpul di Jing Si books and Café, Kompleks Jati Junction, untuk bersama-sama berangkat menuju panti jompo Taman Bodhi Asri. Setelah satu jam perjalanan menggunakan bus, Tzu Shao men pun tiba di panti yang dihuni oleh 83 orang lansia ini.

Menunggu kedatangan anak-anak Tzu Shao, para ama akong ternyata sudah duduk di aula Bodhi Asri. Beberapa juga sedang diantar menuju aula. Saat tiba, anak-anak pun langsung membantu mengajak mereka ke tempat duduk masing-masing. Terlihat beberapa dari mereka asyik berbincang bersama ama akong.  

Acara pun dimulai dengan prosesi “pembersihan diri” melalui Yi Fo; yaitu prosesi pemandian Buddha Rupang yang bertujuan untuk membersihkan hati, batin dan jiwa. Dengan persiapan pelita, air dan bunga, prosesi dimulai oleh tim Tzu Shao secara tertib. Prosesi ini kemudian diikuti oleh ama dan akong, lalu semua orang yang hadir. Dengan ini, acara utama Waisak pun selesai.

Anak-anak bersama ama dan akong yang tinggal di panti melakukan prosesi “pembersihan diri” melalui Yi Fo; yaitu prosesi pemandian Buddha Rupang yang bertujuan untuk membersihkan hati, batin dan jiwa.


Anak-anak juga turut bergembira merayakan ulang tahun para ama dan akong.

Sesudahnya, anak-anak Tzu Shao menghibur ama akong dengan beberapa aktifitas yang telah disiapkan. Salah satunya, perayaan ulang tahun ama dan akong yang berulang tahun di bulan Mei dan bulan bulan di dekatnya. Ama akong pun tersenyum saat semua orang bersama-sama menyanyikan lagu ulang tahun dan bertepuk tangan. Senyuman ama akong membuat anak-anak Tzu Shao  dan relawan bahagia.

“Perasaan shigu senang karena bisa merayakan ultah bersama akong ama,” kata relawan Yenny Waty yang kebetulan baru saja merayakan ulang tahunnya satu hari sebelumnya.

Setelah perayaan ulang tahun, anak-anak mementaskan shou yu (isyarat tangan) yang diiringi lagu ‘ren shin in zhen hao’, yang artinya bertemu dengan anda sungguh membahagikan. Oma dan opa juga tak kalah dan ikut bertepuk tangan bersama para relawan dan Tzu Shao.

Setelah pembagian bingkisan berupa handuk, sisir, dan keperluan sehari- hari, anak-anak dan para relawan berdoa. Acara kemudian berlanjut dengan makan makanan vegetarian bersama ama akong. Selagi makan siang, seorang ama menghibur semua orang dengan menyanyikan lagu lama. Ia terlihat sangat bahagia saat semua orang bertepuk tangan.

Cathy yang sudah tiga tahun menjadi anggota Tzu Shao, mengaku sangat senang dapat bertemu kambali dengan para ama dan akong yang sudah Ia temui tahun lalu. Melihat ama akong, membuat Cathy bersedih mengingat kakeknya yang baru beberapa bulan yang lalu meninggal.

“Saya sempat sedih karena ingat akong yang baru beberapa bulan meninggal.” ulas Cathy yang beberapa saat lalu mengusap air matanya. “Kok tega ya mereka mengirim para ama dan akong ke sini,” katanya dengan nada kecewa.

Waktu pun menunjukkan pukul 11.00 WIB. Beberapa jam bersama para ama dan akong menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi anak-anak. Anak-anak berpamitan pulang dan berterima kasih kepada ama akong yang kemudian dibalas dengan lambaian tangan mereka.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -