Irawati Muljadi selaku pembawa acara sekaligus penanggung jawab kegiatan membuka kelas Budi Pekerti sesuai jadwal.
“Ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini, berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.”
Kata Perenungan Master Cheng Yen
Masih dalam suasana tahun baru 2023, komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Barat 1 dan Barat 2 mengadakan kelas Budi Pekerti pada hari Minggu, 8 Januari 2023, yang bertempat di gedung Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat. Kegiatan yang merupakan salah satu wujud pelaksanaan misi pendidikan Tzu Chi ini dihadiri oleh 33 peserta dan 56 relawan. Mulai pukul 8 pagi hingga pukul 11:45 siang, para peserta mengikuti serangkaian kegiatan dalam rangka peringatan Hari Bakti.
Para peserta yang biasa disebut sebagai xiao pu sa (Bodhisattva cilik) yang didampingi oleh orang tua mereka duduk dengan tenang di kursi mereka masing-masing sesuai nomor urut kedatangan yang diberikan, lalu memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Para xiao pu sa diarahkan ke ruangan khusus untuk menerima materi pembelajaran, membuat kerajinan tangan, dan mempelajari isyarat tangan. Sedangkan orang tua berada di ruangan terpisah untuk mengikuti kegiatan parenting sharing.
Andrias Wijaya membawakan materi bertema parenting dengan judul “Menjadi Orang Tua yang Bijak dan Penuh Kasih”.
Dalam sesi parenting ini, Shixiong Andrias Wijaya yang berprofesi sebagai parenting counsellor mengajak para orang tua pada awal sesi untuk merenungkan. Renungan ini antara lain tentang seberapa kuat kita sebagai keluarga dalam menghadapi perubahan dinamika kehidupan dan apa dasar yang paling kokoh sebagai fondasi dalam hidup berkeluarga? Apa tujuan hidup keluarga? Apa saja yang sering tidak kita sadari?
Setelah merenungkan beberapa hal tersebut, orang tua diharapkan untuk menerapkan pola asuh positif yang menerapkan prinsip dan nilai cinta kasih yang tidak bersyarat. Dalam menjalani perannya, orang tua perlu menyembuhkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum mendampingi anaknya, karena keluarga yang sehat dimulai dengan orang tua yang sehat mental.
Dalam sesi tanya jawab, Shijie Ivana yang hadir sebagai orang tua menanyakan apa saja yang bisa dilakukan agar anak tidak mudah putus asa dalam menghadapi masalah? Menurut Shixiong Andrias, orang tua sebaiknya melakukan observasi agar bisa mengenal anak dengan lebih baik. Lalu menganalisis kekuatan dan kelemahan anak, kemudian melakukan intervensi dengan membangun struktur dan rutinitas di rumah, menyusun jadwal dan kegiatan lain secara bertahap untuk mendukung pembentukan sikap anak. Setelah itu, Shixiong Eddy, juga menyampaikan pandangannya dalam menjalankan perannya sebagai orang tua yang bijak dalam kehidupan nyata.
Seluruh peserta kelas Budi Pekerti membawakan pertunjukan isyarat tangan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukan isyarat tangan lagu “è½æˆ‘說è¬è¬ä½ ” yang berarti “Dengarkan Ucapan Terima Kasih Dariku” oleh seluruh peserta kelas Budi Pekerti, yang dipersembahkan untuk orang tua mereka. Meskipun mereka baru belajar sebentar, namun mereka tetap membawakannya dengan sungguh-sungguh. Setelah itu, seluruh hadirin menyaksikan beberapa video dengan tema bakti yang sangat menyentuh hati.
Selanjutnya, para xiao pu sa berlutut di hadapan orang tua masing-masing, menyerahkan kartu ucapan yang baru saja mereka buat dalam sesi kerajinan tangan. Selain itu, orang tua juga memberikan doa-doa yang baik yang sudah ditulis untuk anaknya. Anak memohon maaf kepada orang tua atas segala kesalahan yang telah dilakukan, dan orang tua juga memaafkan anaknya. Lalu, anak membasuh kaki orang tua dengan lembut, menggunakan baskom dan handuk yang sudah disiapkan. Prosesi yang sederhana ini mengandung makna yang sangat dalam, mengingatkan anak atas pengorbanan orang tuanya, makin mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
Siladhamo Mulyono, bersama sang putri, Atisha Xu Mulyono, membagikan kesannya tentang kegiatan Bakti dalam kelas Budi Pekerti.
Siladhamo Mulyono, papa dari Atisha Xu Mulyono, merasa sangat terkesan dengan kegiatan ini. Ia sangat terharu ketika menerima ucapan terima kasih dari Atisha untuk papa dan mama yang telah membesarkan Atisha, dan permohonan maaf dari Atisha kalau membuat papa dan mama marah. Sebagai orang tua, sudah seharus mau belajar dan siap untuk menerima kritik dari anak-anak kita yang polos, meskipun masih kecil.
Orang tua Aaron, Brandon, dan Michelle juga tampil ke depan untuk menyampaikan kesannya tentang kelas Budi Pekerti yang berbeda dengan pendidikan di sekolah, seperti prosesi basuh kaki yang diadakan hari ini. Di kelas ini, tidak hanya anak yang belajar, namun orang tua juga belajar.
Aaron, Brandon, dan Michelle hadir bersama orang tuanya.
Dari kegiatan dengan tema Bakti dalam kelas Budi Pekerti ini, para peserta diharapkan untuk memahami makna sejati dari berbakti, bahwa berbakti merupakan suatu berkat, juga dapat merenungkan sikap/perilaku terhadap orang tua, dan membiasakan diri berinisiatif dalam membantu orang tua.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan pemberian penghormatan kepada Master Cheng Yen. Peserta meninggalkan ruangan dengan tertib, dan menerima bekal vegetaris untuk makan siang.
Editor: Metta Wulandari