Berbakti Kepada Orang Tua dan Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Amir Tan, Vinson Teoderic, Lili Hermanto (Tzu Chi Medan)

Doa bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah menggema diseluruh aula gedung. Semoga masyarakat hidup aman dan damai, semoga batin manusia tersucikan, dan dunia terhindar dari bencana.

Bulan tujuh penanggalan lunar adalah bulan penuh suka cita, bulan penuh syukur, dan berkah, juga merupakan bulan untuk berterima kasih dan bulan bakti kepada orang tua. Tetapi ini bukan berarti hanya berbakti kepada orang tua ketika bulan tujuh saja, tetapi harus dilakukan setiap saat. Seperti kata Master Cheng Yen, “Ada dua hal yang tidak dapat ditunda dalam kehidupan yaitu berbakti pada orang tua dan melakukan kebajikan.”

Kita juga harus senantiasa mengamalkan sila dan tulus bervegetaris untuk melindungi kehidupan semua makhluk. Dibulan tujuh ini para anggota Sangha menjalankan masa Vassa selama jangka waktu, melakukan pembinaan diri dan mendapatkan pencerahan, dengan sendirinya menjadi bulan sukacita bagi sang Buddha dan bulan penuh berkah bagi masyarakat.

Pewarisan dharma melalui Genderang dan Genta dari insan Tzu Chi untuk mewariskan silsilah ajaran Jingsi ditampilkan dalam performa Crayon kehidupan.

Hari Minggu, tanggal 11 Agustus 2024, Tzu Chi Medan mengadakan kegiatan Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah di Gedung STBA - PIA, Lingkungan XI, Lorong XII, No.17, Glugur Kota, Medan, Sumatera Utara. Kegiatan ini diikuti oleh 600 orang, yang terdiri dari relawan, donatur, masyarakat umum, dan tamu undangan lainnya.

Acara dibuka dengan memberi penghormatan kepada para Buddha. Kemudian relawan Membawa pelita, buah dan, bunga memasuki ruangan acara untuk melakukan prosesi persembahan. Semoga pelita hati, buah kebajikan, dan semerbak harumnya bunga dipenuhi keberuntungan dan keberkahan.

Penampilan Isyarat tangan berjudul Gui Yang Du (Lukisan Anak Kambing Berlutut), mengingatkan kita akan jasa kedua orang tua.

Selain doa bersama, para hadirin juga menghayati penampilan israyat tangan (shou yu) yang dilakukan relawan. Ada penampilan Pewarisan dharma melalui Genderang dan Genta dari insan Tzu Chi, untuk mewariskan silsilah ajaran Jingsi ditampilkan dalam performa Crayon kehidupan.

Ada juga penampilan isyarat tangan berjudul Gui Yang Du (Lukisan Anak Kambing Berlutut), yang bermakna anak kambing berlutut sambil memejamkan mata, mengenang budi saat menerima susu, menghormat membungkuk diri dengan posisi kedua kaki berlutut. Adalah sifat alami anak kambing mengandung kebenaran. Kita memiliki jiwa kebijaksanaan, seharusnya bisa menjunjung tinggi sikap berbakti dan  membalas budi luhur orang tua, menghormati orang tua seperti menghormati Buddha.

Setelah mengikuti kegiatan Doa Bersama, relawan menyediakan makanan dan minuman untuk para peserta. Ada stan nasi Cha Sio, nasi tim, nasi sayur, nasi lemak, nasi urap, nasi andaliman, dan aneka makanan lainnya.

Bervegetaris Itu Sehat
Master Cheng Yen selalu mengimbau insan Tzu Chi untuk bervegetaris, dan terus mensosialisasikan pola hidup vegetaris di masyarakat. Hal inilah yang membuat insan Tzu Chi Medan juga terus menggalakan Vegetarian. Salah satu kegiatan yang dilakukan di Bulan Tujuh Penuh Berkah ini adalah Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Utuh. Dari segi kesehatan sudah terbukti nyata bahwa pola makan vegetaris (vegan) sangat bermanfaat bagi kesehatan, seperti dapat mengurangi resiko kanker, penyakit jantung coroner, diabetes, obesitas dan lainnya. Pola makan vegetaris juga menjadi salah upaya kita dalam melindungi bumi ini.

Untuk mengajak masyarakat bervegetaris di Bulan Tujuh Penuh Berkah ini relawan juga mengadakan Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati. Salah satu yang ikut berpartisipasi adalah Siswanto Tam.

Salah satu peserta yang mengikuti program ini adalah Siswanto Tam. “Program ini cukup baik dan penuh tantangan. Saya harus memperhatikan pola makan dan menghadapi godaan sosial diluar saat menghadiri jamuan makan siang atau malam ketika bersama klien,untuk mendapat hasil yang maksimal,” ungkapnya.

Karena banyak pantangan makanan yang tidak dapat dikonsumsi, Siswanto membawa bekal makanan sehat yang telah dikemas dalam kotak makanan yang ramah lingkungan ke tempat jamuan. Di minggu pertama juga Siswanto menghadapi perubahan energi karena tubuhnya perlu waktu untuk penyesuaian dengan pola makan diet vegan nabati ini. “Selain baik untuk kesehatan, diet vegan dapat menumbuhkan welas asih bagi semua makhluk. Di program ini saya juga berhasil menurunkan berat badan saya 4 kg,” kata Siswanto, menceritakan pengalamannya menjalani Program Tantangan 21 Hari Diet Vegan Nabati Utuh.

Selesai kebaktian, para undangan dan masyarakat umum disuguhkan aneka ragam makanan vegetaris dan minuman. Ada stan nasi lemak, nasi urap, nasi sayur, nasi tim, nasi andaliman, nasi chasio serta aneka minuman. Makanan ini disediakan oleh relawan dan ramai dikunjungi. Salah satunya adalah stand nasi Chasio. Ada 175 boks nasi chasio yang disediakan.

Nuraina, relawan Tzu Chi Medan yang menyiapkan nasi Chasio. “semoga semakin banyak yang tertarik untuk menjalani pola hidup vegetaris,” kata Nuraina.

“Kita tidak menyangka kalau peminat nasi chasio begitu banyak. Kita merasa sangat senang melihat minat para tamu untuk menikmati makanan vegetaris. Tujuan kita ikut bazar makanan vegetarian ini adalah mensosialisasikan ke pengunjung bahwa kita bisa menikmati cita rasa makanan non vegetaris tanpa harus melukai makhluk lain. Harapan saya semoga semakin banyak orang tertarik untuk bervegetaris,“ kata Nuraina, relawan Tzu Chi Medan.

Berkomitmen untuk Hidup Sehat dan Melakukan Kebajikan
Rahmi Dwi Anjani S.K.M, Sekretaris Direksi RSU Royal Prima Marelan Medan yang hadir merasa terharu dan bertekad untuk belajar bervegetaris  yang baik untuk kesehatan. “Saya mencoba menikmati makanan vegetaris yang disediakan relawan, rasanya enak. Dari kegiatan ini saya benar-benar tertarik untuk mencoba bervegetaris,” kata Rahmi.

Perwakilan dari RSU Royal Prima Marelan, Rahmi Dwi Anjani S.K.M merasa terharu dengan acara ini. Ia juga berniat untuk mencoba bervegetaris.

Steven Tjan, salah satu donatur Tzu Chi merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Acara ini semakin menumbuhkan kesadarannya untuk lebih berbakti kepada orang tua.

Sementara Steven Tjan, salah satu donatur Tzu Chi yang juga mengikuti kegiatan doa bersama ini merasa tergerak untuk lebih berbakti dan melindungi bumi. “Yang paling di hati saya itu pas saya melihat ada isyarat tangan tentang bakti kepada orang tua. Budi orang tua kita tiada duanya dan tidak tergantikan,“ kata Steven.

Tan Kim Hong, relawan Tzu Chi yang menjadi kordinator kegiatan ini mengungkapkan bahwa acara doa bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah ini bertujuan untuk meluruskan pandangan yang benar di masyarakat. “Di Tzu Chi bulan tujuh adalah bulan penuh berkah dan sukacita. Giat berbuat kebajikan dan menciptakan berkah,” kata Tan Kim Hong, “setelah acara selesai kita juga menyediakan makanan vegetaris, salah satu cara untuk mensosialisasikan pola hidup sehat dan ramah lingkungan di masyarakat.”

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Welas Asih Master Cheng Yen dalam Xiang Ji Fan

Welas Asih Master Cheng Yen dalam Xiang Ji Fan

12 Agustus 2014 Gudang bantuan bencana yang dimaksud adalah sebagai gudang Xiang Ji Fan (Nasi Jing Si), yang lahir dari kebijaksanaan Master Cheng Yen. Ide awal ini bermula saat seorang nenek di Taiwan mendapatkan bantuan beras Tzu Chi, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk memasaknya.
Bulan Penuh Berkah: Meresapi Makna Bulan 7 Imlek

Bulan Penuh Berkah: Meresapi Makna Bulan 7 Imlek

26 Agustus 2013 Bulan 7 Imlek dipercaya sebagian orang Tionghoa sebagai bulan hantu dimana roh-roh yang telah meninggal keluar untuk menemui keluarga dan menerima persembahan. Namun sebenarnya, bulan 7 Imlek merupakan bulan penuh sukacita, bulan berbakti dan bulan penuh berkah.
Menjadi Duta Sehat: Tubuh Sehat, Batin Bahagia, Bumi Terjaga

Menjadi Duta Sehat: Tubuh Sehat, Batin Bahagia, Bumi Terjaga

02 September 2024

Serangkaian perayaan Bulan Tujuh Penuh Berkah dengan tajuk utama "Bersama Kita, Menjadi Duta Sehat" digelar oleh relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Pluit, menyebarkan pesan kasih dan pengertian kepada 50 relawan yang hadir.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -