Berbakti Kepada Orang Tua

Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Juliana Santy
 
 

fotoPara siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, mulai dari berbagai jenjang tingkatan sekolah beserta guru, menampilkan Drama Sutra Bakti Seorang Anak.

Segeralah berbakti, jangan ditunda semasa kita masih hidup
Setelah dewasa ingat berbakti dan jangan tinggalkan orang tua
Penyakit di tubuh ayah akibat bekerja keras demi anaknya
Kerisauan seorang ibu dikarenakan anaknya belum menjadi anak yang mandiri
(Sutra Bakti Seorang Anak)

 

 

 

 “Pendidikan akan Mewujudkan Impian dan Harapan” menjadi tema pada acara pendewasaan siswa-siswi  Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Mei  2012. Acara ini rutin diadakan setiap akhir tahun untuk siswa yang berada di tingkat akhir pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP hingga SMK. Pendewasaan ini juga merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan di sekolah cinta kasih Tzu Chi sebagai bentuk tanggung jawab dari para pendidik untuk membekali siswa siswi sebelum mereka melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.

Pada tanggal 15 Mei 2012, mereka mengikuti serangkaian kegiatan pendewasaan tersebut,  mulai dari pendidikan tertib berlalu lintas, budi pekerti, “stasiun” mulai dari stasiun pencitraan diri, berikrar, mengalang hati menggalang dana, keterampilan hingga stasiun memasak. Setiap stasiun memiliki makna masing-masing, seperti stasiun pencitraan diri yang mengajarkan anak-anak agar memiliki penampilan baik dan citra pribadi yang positif, penyuluhan tentang narkoba hingga persiapan dunia kerja.

foto  foto

Keterangan :

  • Sejak 3 bulan lalu, para siswa dan guru berlatih Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak sehingga pada saat penampilan tiba, 16 Mei 2012, mereka mementaskan dengan sangat baik dan menyentuh (kiri).
  • Sebanyak 226 siswa, semua guru dan staf terlibat dalam pementasan yang dilakukan pada acara kelulusan siswa-siswi di RSKB Cinta Kasih Tzu Chi (kanan).

Keesokan harinya, Rabu 16 Mei 2012 merupakan puncak kegiatan pendewasaan bagi siswa-siswi tersebut. Tahun ini berbeda dengan pendewasaan tahun sebelumnya karena disertai dengan penampilan drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak yang dimainkan oleh 226 siswa SD, SMP, SMA, dan SMK, serta seluruh guru dan staff sekolah yang berjumlah lebih dari 100 orang. Hampir 4 bulan sudah mereka berlatih drama ini dengan dibimbing oleh beberapa relawan Tzu Chi.

Penampilan ini bukan hanya sekedar pementasan saja, karena penampilan ini bertujuan untuk mengingatkan para siswa-siswi tentang pentingnya berbakti kepada orang tua serta menerapkan sikap berbakti dalam kehidupan mereka. Harus kita akui saat ini nilai-nilai penghormatan kepada orang tua semakin terkikis, dengan perkembangan jaman banyak sekali kita temui orang tua yang kesepian ditengah kesibukan anaknya.

Master Cheng Yen berkata bahwa tubuh kita adalah pemberian orang tua. Saat mengandung, ibu mengalami penderitaan yang besar. Demikian pula saat melahirkan kita. Kita harus tahu bahwa saat akan melahirkan, ibu kita merasakan rasa sakit yang luar biasa. Setelah melahirkan kita, orang tua harus membesarkan kita dengan penuh kesulitan. Jadi, setiap orang harus mengetahui bahwa kehidupan kita berasal dari orang tua kita. Karenanya, kita harus berterima kasih kepada mereka. Inilah pendidikan mendasar yang harus diperhatikan oleh setiap orang. Segala kebajikan manusia bermula dari sikap bakti. Jadi, berbakti adalah  pangkal dari segala kebajikan. Ini adalah prinsip dasar sebagai manusia.

foto  foto

Keterangan :

  •  Jeniffer (kanan) saat sharing pengalaman yang ia rasakan saat bersekolah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi (kiri).
  •  Jennifer berjanji ingin membahagiakan sang mama yang telah merawatnya dengan penuh kasih sayang (kanan).

Saat drama ini ditampilkan, terlihat banyak orang tua menyaksikan dengan rasa haru, begitu juga dengan salah satu siswi SMA Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Jennifer.  Di tengah aktivitas belajarnya, ia juga menyempatkan diri untuk bergabung dalam komunitas Tzu Shao. Kegiatan tersebut memberikan pengalaman yang berharga baginya, “Hal yang paling berkesan ketika saya masuk Tzu Shao itu ketika hari ibu, pada saat hari ibu itu saya membasuh kaki ibu saya, itu pertama kali saya melakukan  hal itu,” ucapnya. “Saya tahu saya sering salah sama mama, sering berbohong, membuat ia sedih, tapi saya berharap bisa memberikan yang terbaik untuk mama,” ucapnya dengan penuh rasa haru. 

Sang Mama, Riana To, pun merasakan perubahan dalam diri Jennifer sejak ia mengenyam pendidikan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini, “Jeniffer sangat berubah. Sekarang dia lebih sederhana dan lebih perhatian ke saya. Dulu dia sering pulangnya kadang sampai sore nggak ada kabar, tapi sekarang dia berbeda sekali. Begini saya suka,” tuturnya.  Setelah mengetahui pentingnya berbakti, Jennifer pun berjanji akan mencoba melakukan yang terbaik untuk Mama dan ingin membahagiakan sang Mama.

Semoga apa yang ditampilkan siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini dapat menumbuhkan kesadaran setiap anak-anak lainnya bahwa Kasih sayang dan pengorbanan orang tua sama di seluruh dunia. Dalam menemani pertumbuhan anaknya mereka rela mengorbankan kecantikan mereka. Tak peduli berapa pun lamanya, mereka selalu rela berkorban. Mereka rela menanggung seluruh penderitaan dengan tanpa penyesalan dan tanpa keluhan, mengasihi, melindungi, membesarkan, dan menjaga kita agar kita hidup bahagia.

  
 

Artikel Terkait

Merasa dihargai

Merasa dihargai

03 Maret 2014 Menurutnya semenjak Manado dilanda banjir bandang, banyak organisasi yang memberikan bantuan. Tapi semua itu berbeda dengan cara Tzu Chi memberikan bantuan. “Yang membuat Tzu Chi berbeda adalah, yayasan ini dalam memberikan bantuan turun langsung ke lapangan.
Suara Kasih: Meringankan Penderitaan Korban Bencana

Suara Kasih: Meringankan Penderitaan Korban Bencana

12 Desember 2012 Kemarin, kita membagikan bantuan kepada 561 keluarga. Relawan yang ikut membantu berjumlah 164 orang. Kami memanfaatkan kesempatan itu untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Kami juga berdoa semoga mulai sekarang dunia bisa terbebas dari bencana.
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-131: Sebuah Kehormatan Dapat Membantu Sesama Melalui Kegiatan Kemanusiaan

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-131: Sebuah Kehormatan Dapat Membantu Sesama Melalui Kegiatan Kemanusiaan

28 Juni 2022

Bagi Ipda Irwan, menjadi seorang koordinator pada Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-131 merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan karena ia bisa membantu sesama. “Di sini banyak warga saya, banyak masyarakat dari daerah saya, yang saya bisa membantu," ujarnya.

Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -