Berbakti Pada Ibu di Waisak Tzu Chi

Jurnalis : Iea Hong (He Qi Utara), Fotografer : Iea Hong (He Qi Utara)


Relawan mendampingi nenek Hartati pada saat prosesi pemandian rupang Buddha.

Wajah Nenek Hartati diliputi senyuman, walau kini umurnya telah mencapai 88 tahun, dengan kondisi pergerakannya sudah tidak leluasa lagi, tapi di umurnya yang telah lanjut nenek Hartati masih bisa mengikuti acara waisak yang di adakan oleh Tzu Chi di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, pada hari Minggu 11 Mei 2014.

Setiap tahun Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan peringatan hari Waisak yang sekaligus memperingati hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia. Momen ini akhirnya dimanfaatkan oleh anak-anak nenek Hartati untuk menunjukkan bakti pada Mama yang tercinta. Melalui momon, mereka bisa merayakan hari Ibu dan menunjukkan betapa sayangnya pada mama.

Putrinya, dr.Anawati, datang dari Tanjungpinang untuk menemani ibunya mengikuti perayaan Waisak.

“Mama merupakan sosok yang sangat luar biasa, sosok yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata” ungkap dr. Anawati, salah-satu anak dari nenek Hartati yang berprofesi sebagai dokter umum di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Demi untuk bisa menemani Mama dan merayakan hari ibu bersama Mama, dr. Anawati harus terbang dari Tanjung Pinang ke Jakarta. Walaupun badannya terasa lelah, tapi melihat acara yang begitu meriah dan khidmat, suasana hati dr. Anawati diliputi perasaan penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Kali ini merupakan pertama kalinya ia mengikuti acara perayaan waisak Tzu Chi Indonesia.

Nenek Hartati datang ditemani tiga anak dan menantunya.

Setelah menunggu giliran cukup lama, akhirnya Nenek Hartati mendapatkan giliran untuk melakukan prosesi pemandian rupang Buddha. Dengan lembut seorang relawan menghampiri Nenek Hartati dan membantu mendorong kursi roda yang diduduki oleh Nenek Hartati dan diikuti oleh anak-anak serta cucunya di belakang.

Setibanya di depan Rupang Buddha, Nenek Hartati dengan dibantu oleh relawan mencelupkan tangannya pada air suci sebagai tanda pemandian rupang Buddha, dan di akhiri dengan mengambil sebuah kembang. Setiap tahapan diikuti dengan penuh kebahagiaan, kebahagiaan yang tercermin jelas di wajahnya yang penuh senyuman.  Begitu juga dengan anak-anak dan cucu-cucu Hartati, melihat kebahagiaan nenek Hartati, mereka juga diliputi kebahagiaan. Acara Waisak kali ini, telah menjadi suatu kenangan indah pada diri nenek Hartati dan anak cucunya.


Artikel Terkait

Waisak 2558: Siaran Live Program DAAI TV

Waisak 2558: Siaran Live Program DAAI TV

13 Mei 2014 Tahun ini insan Tzu Chi indonesia kembali merayakan hari raya Waisak, yang  dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2014. Namun ada yang berbeda pada perayan Waisak di Tzu Chi Jakarta tahun ini.
Hari Tzu Chi di Santa Rosa

Hari Tzu Chi di Santa Rosa

28 Mei 2014
Untuk pertama kalinya relawan Tzu Chi menyelenggarakan perayaan hari Waisak di wilayah Distrik Manhattan yang sibuk dan ramai. Lokasinya berada di Jalan Howard yang bertetangga dengan China Town, New York, juga berada di depan Kantor Penghubung Tzu Chi Manhatan, dan di persimpangan antara Jalan Broadway dengan kawasan perbelanjaan mewah di Soho.
Sungguh Hati Berlatih Prosesi Waisak

Sungguh Hati Berlatih Prosesi Waisak

19 Mei 2014 Bagaimana kita juga bisa berbuat lebih banyak kebaikan bagi sesama yang masih membutuhkan uluran tangan-tangan, sehingga semakin banyak hati manusia tersucikan, cinta kasih yang tersebar mampu menghapus dunia dari segala bencana.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -