Berbuat baik dan Melatih Diri

Jurnalis : Wismina (Tzu Chi Pekanbaru) , Fotografer : Toni, Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru)


Melalui tayangan foto kegiatan diharapkan para calon relawan dapat lebih memahami misi  Tzu Chi.

Hari libur bagi sebagian besar orang adalah hari untuk bersantai. Namun, hari libur (18 April 2014) dimanfaatkan oleh 36 bodhisatwa untuk hadir di Kantor Tzu Chi Pekanbaru melakukan sosialisasi calon relawan baru. Acara yang berlangsung selama lebih kurang dua jam tersebut bertujuan untuk memperkenalkan Tzu Chi dan menggalang hati lebih  banyak bodhisatwa yang diharapkan nantinya bisa menambah barisan relawan Tzu Chi.

Sebelum disuguhkan materi,  Meibin mengajak calon relawan baru untuk bersama-sama menyanyikan lagu Xing Fu De Lian (Wajah Bahagia) untuk membuat suasana lebih hidup. Dengan diawali materi pengenalan  arti kata Tzu Chi, kemudian dilanjutkan dengan jalinan jodoh Master Cheng Yen mendirikan Tzu Chi serta empat misi utama delapan jejak langkah Tzu Chi. Semua ini merupakan hal yang harus diketahui oleh seorang insan Tzu Chi. “Menurut saya, Tzu Chi bukanlah  tempat kumpulan orang–orang baik, tapi merupakan tempat orang-orang yang ingin berubah menjadi lebih baik. Pintu Tzu Chi tidak pernah menfilter  hanya orang baik yang boleh masuk ke Tzu Chi, tapi siapapun boleh masuk ke Tzu Chi. Seperti di Taiwan, ada juga relawan yang dulunya pengguna narkoba, tapi setelah bergabung di Tzu Chi,  berubah menjadi baik.  Di Tzu Chi, kita tidak saja menolong orang, tapi sesungguhnya kita juga menolong diri kita sendiri dengan membuat diri kita berubah menjadi lebih baik” demikian penjelasan Wismina  tentang Tzu Chi sebagai wadah pembinaan diri.

 Abun, relawan Tzu Chi kemudian juga membagikan pengalamannya selama menjalani misi amal, dimana jalinan jodoh Abun dengan Tzu Chi melalui kegiatan misi amal. Sharing Abun mengenai ada Gan En Hu (Penerima Bantuan) yang awalnya dibantu oleh Tzu Chi hingga Gan En Hu pun ikut terbangkitkan cinta kasihnya untuk ikut bersumbangsih. ”Tidak hanya memberi bantuan secara materi tetapi juga membimbing dan membangkitkan welas asih dengan ikut membantu orang lain sesuai kemampuannya,” Abun menjelaskan. “Setelah melihat penderitaan, maka akan timbul rasa bersyukur dan menghargai berkah yang dimiliki, mengubah kebiasaan jelek serta meningkatkan kebijaksanaan dengan menggunakan jiwa dan raga ini untuk melakukan kebajikan agar bermanfaat dan menginspirasi orang lain” tambah Abun  tentang tujuan misi amal.


Abun berbagi pengalaman dalam menjalankan misi amal serta tujuan dari misi amal.


Para calon relawan sedang mengisi form relawan setelah mendapatkan penjelasan dan pengenalan tentang Tzu Chi.

Para calon relawan baru kemudian diajak untuk bermain satu permainan, yakni permainan mengangkat celengan dengan satu jari telunjuk yang dipandu oleh Elisah. Awalnya masing-masing calon relawan diminta untuk mengangkat celengan dengan  satu jari telunjuk seorang diri. Karena tidak bisa, Elisah kemudian meminta  mencoba dengan dua orang bersama-sama mengangkat celengan dengan masing-masing satu jari telunjuk, ternyata mulai bisa terangkat celengannya, setelah itu kemudian setiap  relawan yang duduk di meja yang sama mengangkat celengan dan masing-masing hanya perlu menggunakan satu jarinya. “Master pernah berkata, Master ibarat seekor kerbau tua yang sedang menarik pedati penuh muatan. Jika masing-masing dari kita bisa bantu dengan satu jari telunjuk saja untuk membantu mendorong keretanya, beban sang kerbau akan menjadi lebih ringan, sekecil apapun sumbangsih yang kita bisa berikan, jika kita bisa bersatu hati bekerja sama, kita sudah bisa membantu Master menjalankan misi-misi  Master. Jangan tunggu lagi, apa yang bisa kita kerjakan saat ini” demikian Elisah memberikan penjelasan tentang inti  permainan.

Selain itu, para calon relawan juga disampaikan bahwa saat mengikuti kegiatan harus bervegetarian dan tidak merokok, dimana dengan bervegetarian berarti menghargai jiwa dan tidak merokok berarti  mencintai bumi.

Beras di dunia tidak akan habis dimakan oleh satu orang, pekerjaan di dunia juga tidak akan bisa diselesaikan oleh satu orang, dibutuhkan lebih banyak uluran tangan untuk melakukan pekerjaan dunia. Semoga benih-benih yang telah disemai  akan bertunas dan mengakar dengan kuat.


Artikel Terkait

Bersumbangsih Sebagai Relawan Tzu Chi

Bersumbangsih Sebagai Relawan Tzu Chi

04 April 2017

Tzu Chi Batam mengadakan sebuah sosialisasi relawan yang dihadiri oleh 44 orang relawan baru. Di sana relawan menjelaskan tentang keindahan budaya humanis Tzu Chi merupakan karakter setiap relawan dalam pelatihan diri dan beberapa sharing lain.

Sosialisasi Relawan Baru di Tzu Chi Batam

Sosialisasi Relawan Baru di Tzu Chi Batam

01 April 2022

Untuk pertama kalinya di tahun 2022, Tzu Chi Batam mengadakan sosialisasi relawan baru secara offline pada Minggu, 27 Maret 2022 di Aula Jing Si Batam. Kegiatan ini diikuti oleh 104 peserta dan relawan.

Sosialisasi Relawan Baru di He Qi Pusat

Sosialisasi Relawan Baru di He Qi Pusat

06 September 2023

Untuk pertama kalinya sosialisasi relawan baru diadakan oleh relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat di Depo Pelestarian Lingkungan Pangeran Jayakarta pada, Sabtu 2 September 2023. Sebanyak 22 peserta mengikuti kegiatan ini.

Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya; kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -