Berbuat untuk Kemanusiaan

Jurnalis : Eddy Rizal (He Qi Timur), Fotografer : Eddy Rizal (He Qi Timur)
 
 

foto Di awal acara, Suster Goreti mewakili Puteri Kasih memberikan kata sambutannya.

Berawal dari niat untuk berbuat sesuatu kepada kemanusiaan, relawan Xie Lie 3 Hu Ai Kelapa Gading, He Qi Timur mendapatkan informasi bahwa ada sebuah kegiatan sosial belajar-mengajar untuk anak-anak jalanan dan pemulung di bawah asuhan para suster Puteri Kasih yang dibantu oleh para relawan lainnya. Kegiatan tersebut berlangsung di Gang 24, di bawah jalan tol layang Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Memulai Penyuluhan
Hari Minggu, 19 Desember 2010, tepat pukul 09:00 WIB, bertempat di Kantor Kesusteran Puteri Kasih acara dimulai dengan kata sambutan dari Suster Goreti mewakili Suster Kepala Theresita yang sedang melakukan tugas kemanusiaan di Mentawai. Sambutan berikutnya diberikan oleh Johan K Shixiong mewakili Xie Lie 3 Hu Ai Kelapa Gading dan He Qi Timur. Sekitar pukul 09:10 WIB, Drg. Linda dibantu oleh Drg. Wiwik dari TIMA Indonesia memulai penyuluhan gigi kepada anak-anak jalanan dan para pemulung.

Dengan cara yang komunikatif kedua dokter gigi tersebut membawakan penyuluhan. Alhasil anak-anak dan para pemulung mendengarkan dengan penuh perhatian. Saat beberapa pertanyaan dilontarkan Drg. Linda, mereka dengan spontan dan lucu menjawab pertanyaan yang diberikan. Jawaban yang langsung keluar dari hati dan dunia mereka yang memang masih sangat polos. Ini sungguh menggugah perasaan para orang dewasa saat melihat keceriaan anak-anak dan pemulung ini.

Mereka dapat mengekspresikan kebahagiaan dan keceriaan bersama dengan para relawan Tzu Chi dan juga para relawan mahasiswa dari LPPM yang berkampus di Patung Tugu Tani, Cikini, Jakara Pusat. Kehadiran mahasiswa LPPM dalam penyuluhan ini juga terjadi secara spontan. Saat survei pertama di kesusteran Puteri Kasih, mereka dengan spontan menyatakan niat mereka untuk membantu rencana penyuluhan gigi kepada Desi Shijie, Ketua Hu Ai Kelapa Gading. Mereka dengan tulus menyampaikan kesanggupan mereka untuk membantu kegiatan tersebut. Desi Shijie mengatakan, “Saya sangat terharu akan spontanitas anak-anak dari LPPM ini, mereka terdiri anak-anak muda yang lintas agama, bisa bersatu berkomitmen untuk melayani kelompok yang termarginalkan akibat pembangunan.”

foto    foto

Keterangan :

  • Drg. Linda dengan menggunakan media boneka memberikan penyuluhan kepada anak-anak jalanan bagaimana cara membersihkan gigi yang benar. (kiri)
  • Agar anak makin mengerti, Drg. Linda meminta beberapa anak untuk maju ke depan dan memperagakan cara menyikat gigi yang benar. (kanan)

Sumbangsih Banyak Pihak
Dengan gayanya yang khas Drg. Linda menjelaskan seluk beluk gigi kepada anak-anak jalanan dan para pemulung bak menceritakan dongeng menggunakan boneka yang dimainkan di jari tangannya. Hal itu makin menambah ketertarikan anak-anak ini untuk mendengarkan penjelasan dari dokter gigi ini. Drg. Linda juga tidak lupa membawa contoh geraham gigi besar dan sikat besar serta menjelaskan bagaimana cara menyikat gigi yang baik.
Drg. Linda juga tidak segan-segan memanggil beberapa anak untuk maju ke depan dan memperagakan bagaimana cara menyikat gigi yang baik. Bagi yang berani tampil ke muka dan memperagakannya dengan benar, mereka diberi hadiah. Karena itu, suasana pun menjadi semakin akrab di antara anak-anak dengan sang dokter.

Agar berjalan efektif Drg. Linda membatasi jumlah anak di setiap sesi penyuluhan. Paling banyak 75 anak saja. Di hari Minggu itu, dari 190 anak yang hadir acara penyuluhan kemudian dibagi menjadi 3 sesi yang sudah diatur oleh para suster dan relawan. Meski mereka berlatar sebagai anak-anak jalanan dan pemulung, namun kerapian dan keteraturan mereka harus diberi jempol. Harus diakui mereka sangat disiplin dan semua itu berkat didikan yang diberikan oleh para suster dan relawan-relawan lain yang dengan sabar mengajar mereka.

foto  foto

Keterangan :

  • Di saat relawan mengajukan pertanyaan, secara spontan anak-anak mengacungkan tangan pertanda mereka bisa menjawab pertanyaan yang diberikan relawan. (kiri)
  • Para relawan dari LPPM juga tak kalah asyik membawakan lagu yang isinya mengajak anak-anak ini untuk rajin menyikat gigi. (kanan)

Satu Keluarga Besar
Kalau sering dikatakan anak-anak jalanan sulit diatur karena mereka sehari-harinya telah terbiasa berada di jalanan, namun kesan tersebut tidak ada di sini. Anak-anak jalanan yang diasuh oleh para suster Puteri Kasih layak dipuji. Acungan jempol juga harus kita berikan kepada para relawan muda, baik dari Tzu Chi maupun para mahasiswa dari LPPM khususnya Indri Shijie, Maria Shijie, dan khususnya Lili Shijie yang sudah begitu banyak merasakan asam garam dunia pendidikan karena berprofesi sebagai guru. 

Kaum muda dari Tzu Chi dengan mudah dapat berbaur dan berimprovisasi dengan teman-teman baru mereka dari LPPM. Dalam membawakan acara pun begitu baik padahal mereka baru saja bertemu beberapa jam yang lalu. Suasana yang tercipta pun begitu meriah dan menarik bagi anak-anak jalanan dan para pemulung ini yang pada hakikatnya yang dibutuhkan mereka adalah uluran tangan kasih sayang dan perhatian dari sesama.

Di akhir acara, peragaan isyarat tangan Satu Keluarga yang diikuti oleh seluruh hadirin menjadi penutup kegiatan penyuluhan. Suasana saat itu begitu khas dan syahdu. Gerak isyarat tangan juga diiringi oleh alat-alat musik yang dibawakan oleh anak-anak muda yang tinggal di sekitar daerah sana. Dengan bermodalkan sebuah gitar dan drum panjang (banggo) yang biasa digunakan para pengamen dan sering kita jumpai dimainkan di atas bus kota di seluruh Jakarta, peragaan isyarat tangan dimainkan. Iringan gitar dan hentakan-hentakan banggo membuat lagu Satu Keluarga menjadi betul-betul bernuansa khas Indonesia. Anak-anak begitu mahir memainkan alat-alat musik tersebut dengan irama yang pas untuk lagu Satu Keluarga. Hal itu seakan menyiratkan, “Kita betul-betul satu keluarga yang mempunyai empati terhadap kaum yang termarginalkan di muka bumi ini.”
  
 

Artikel Terkait

Pentas yang Melampaui Keterbatasan

Pentas yang Melampaui Keterbatasan

09 Mei 2017

Menyambut HUT-nya yang ke-10, DAAI TV Indonesia bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengundang China Disabled people’s Performing Art Troupe (CDPPAT) untuk melangsungkan pementasan bertajuk "My Dream", berbagi semangat berjuang melampaui keterbatasan.

Mengingat Kembali Bakti Kepada Orang Tua

Mengingat Kembali Bakti Kepada Orang Tua

09 Februari 2017
Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar menggelar Pemberkatan Akhir Tahun di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar, kegiatan ini menghadirkan 164 peserta yang terdiri dari 100 tamu undangan dan 64 relawan.
Bersama-sama Menjalankan Misi Kemanusiaan Tzu Chi

Bersama-sama Menjalankan Misi Kemanusiaan Tzu Chi

30 November 2018

Para karyawan PT Gistex Textile Division melakukan penuangan celengan SMAT, kemarin, Kamis 29 November 2018. Sebanyak 44 celengan berhasil terhimpun pada acara tersebut.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -