Berdana Melalui Donor Darah

Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari (He Qi Utara)
 
 

fotoPara relawan memberi perhatian dan semangat kepada para donor dengan membetulkan selimut penutup kaki. Relawan juga mengajak para donor berbincang-bincang untuk membuat mereka merasa nyaman.

 “Perbuatan baik harus diwujudkan dalam tindakan nyata, kebijaksanaan yang tumbuh dari perbuatan baik ini baru benar-benar bermanfaat dalam kehidupan.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

Pagi 10 September 2011, dimulai pada jam 8, segenap relawan menyambut kedatangan petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dengan senyum dan keramahan. Begitu tiba, para petugas PMI ini  dengan sigap segera memulai mempersiapkan peralatan. Kasur dirapikan, kantung darah kosong dibuka, dan antrian pengecekan hb pun terlihat sibuk. Di antaranya ialah Suwandy dan Lydia, 2 orang dari 71 donor lainnya yang mengantri untuk menyumbangkan 350 cc darahnya.

Kepedulian untuk Berbagi
Datang jauh dari negeri tetangga, Lydia menyempatkan waktu wisatanya untuk berbuat kebajikan. Selama 18 tahun lamanya, Lydia, yang kelahiran Indonesia telah tinggal di Malaysia dan  menyandang status Permanent Residence di negeri Jiran tersebut. Shelly Shijie, sahabat Lydia yang juga merupakan relawan Tzu Chi menginformasikan adanya kegiatan donor darah ini pada Lydia. “Sebenarnya hari ini ada reuni bersama, tetapi karena saya jadi relawan kegiatan donor darah, ya saya nggak bisa ikut. Begitu mendengar adanya kegiatan ini, Lydia langsung menanyakan info donor darah ke saya,” ujar Shelly. Lydia pun bersemangat untuk mendonorkan darahnya agar dapat bermanfaat bagi kehidupan orang lain. Lydia mengikuti kegiatan donor darah pertama kali pada tahun 1980-an, dan hal inilah yang membangkitkan jiwa sosialnya. Kepindahannya ke Malaysia tidak menghentikan langkahnya dalam menyebarkan cinta kasih. Dengan konsisten dan teguh, Lydia membantu para tunanetra untuk dapat menambah ilmunya di perpustakaan. “Kepedulian. Itulah yang membawa saya untuk melakukan hal-hal ini. Dulu, teman saya pernah operasi, pendarahan dan perlu banyak sekali darah sebanyak 38 kantong. Inilah yang membuat saya lebih tergerak,” ujar Lydia.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum melakukan donor darah, para donor dicek kesehatannya terlebih dahulu agar darah yang diambil bisa bermanfaat bagi orang lain dan juga tidak membahayakan kesehatan donor itu sendiri.(kiri)
  • Para donor mendonorkan darah mereka dengan tujuan agar dapat digunakan untuk menyelamatkan jiwa orang lain.(kanan)

Lebih Berbahagia
Perkenalan Suwandy dan Adenan Shixiong merupakan jalinan jodoh yang terjalin pada saat Suwandy mengikuti kegiatan sosialisasi relawan Tzu Chi. Dari sebuah pesan di Blackberry-nya, Suwandy mengetahui jika di Jing Si Books and Cafe Pluit akan diadakan kegiatan donor darah. Setelah mengetahui info tersebut, Suwandy pun datang untuk menyumbangkan darah dan berharap darahnya dapat menyelamatkan kehidupan seseorang.

foto  foto

Keterangan :

  • Para donor juga diperiksa tekanan darahnya sebelum mendonor. Hal ini juga untuk melindungi kesehatan para donor. (kiri)
  • Jika dilakukan secara rutin (3 bulan sekali), donor darah juga dapat membuat tubuh kita menjadi lebih sehat dan bugar. (kanan)

“Saya merasa lebih bergunalah menjadi seorang manusia untuk membantu sesama sejak ikut kegiatan Tzu Chi. Memang belum sering, tapi saya sudah menyukai kegiatannya. Inti dari donor darah adalah berdana. Saya mendanakan apa saja yang saya bisa berikan; materi, tenaga dan salah satunya darah juga,” ujarnya. Kebahagiaan pun menghampirinya ketika bercerita lebih dalam mengenai manfaat yang dirasakan. “Manfaat secara langsung yang dapat saya rasakan memang lebih bahagia karena bisa membantu orang lain,” ungkapnya.

Suwandy turut bersyukur bahwa masih banyak orang yang masih peduli dan memiliki keinginan untuk menyumbangkan darahnya. “Dengan kerelaan kita mengikuti kegiatan ini dan menjadi donor. Kita memiliki kesempatan untuk membantu orang-orang yang mungkin saat ini sangat memerlukan darah kita untuk bertahan hidup. Beberapa kali saya pun sering mendapat pesan-pesan singkat melalui sms bahwa dibutuhkan darah golongan O, A, AB atau B, dan sayangnya saat ada pesan singkat itu, saya belum berjodoh karena masalah waktu dan kecocokan darah, maka saya sebisa mungkin bersumbangsih jika mendapat kesempatan,” ujarnya. Rasa syukur datang ketika melihat beberapa calon donor lain yang gagal karena masalah di jumlah hemoglobin atau pun tekanan darah. “Saya bersyukur, karena pada saat pemeriksaan awal, saya bisa lolos dan menjadi donor,” kata Suwandy.

  
 

Artikel Terkait

Berbakti di Bulan Waisak

Berbakti di Bulan Waisak

11 Juni 2019

Disambut pagi yang cerah anak-anak Tzu Shao sudah terlihat berkumpul di depan toko buku dan kafe Jing Si yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Grand Jati Junction Medan. Sejam kemudian, bus sudah mulai dipenuhi dengan anak-anak Tzu Shao kemudian mereka pun berangkat ke Panti Jompo Taman Bodhi Asri.

Mengubah Duka Menjadi Kekuatan

Mengubah Duka Menjadi Kekuatan

21 April 2017

Relawan Tzu Chi Sinar Mas di Jambi membagikan bantuan banjir kepada warga di Desa Gurun Tuo, Sarolangun, Jambi, 11 Maret 2017.

Model Rambut untuk Opa Cecep

Model Rambut untuk Opa Cecep

24 Desember 2009
Dengan suara yang samar-samar dari dalam kamarnya, Opa Cecep memanggil-manggil relawan Tzu Chi minta supaya rambutnya dirapikan. Relawan yang tadinya hendak berpamitan pun mengurungkan niatnya dan berkunjung ke kamar Opa Cecep terlebih dahulu.
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -