Berdirinya Kembali Jembatan Penyangga Kehidupan

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan (Tzu Chi Bandung)


Dari kiri, Wakil Ketua Tzu Chi Bandung Henking Wargana, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, Bupati Garut Rudy Gunawan, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Dedi Kusnadi Thamim, jajaran TNI dan POLRI beserta tamu undangan lainnya menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum peresmian jembatan dimulai. 

Bagi warga Desa Depok Kec. Cisompet, Kab. Garut, peran jembatan yang melintas sungai Cikaso sangatlah penting. Warga memerlukan jembatan tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mulai dari bersawah, menjual hasil bumi, anak-anak bersekolah dan lainnya.  

Pada tahun 2017, pemerintah setempat bersama warga membangun jembatan namun di bulan Oktober 2020 jembatan yang melintasi Desa Depok dan Desa Paas putus akibat banjir bandang. Sejak saat itu aktifitas warga terganggu, karena jembatan tersebut satu-satunya akses menuju Kecamatan Cikajang dan Pameungpeuk Garut.

Ubad (75) misalnya, warga Desa Depok yang adalah seorang pengrajin bingkai alat sablon, sejak jembatan putus, produksi bingkai serta penghasilannya turun hingga 70%. Sebab, untuk membeli bahan baku yang terletak di desa seberang sulit dijangkau, khawatir bahan kayu terseret atau basah karena air sungai Cikaso sedang naik. Di samping itu, pembeli pun enggan melewati sungai Cikaso yang lebarnya berkisar 60 meter dari bibir sungai.

“Sewaktu jembatan putus, kalau terpaksa harus membeli bahan baku, itu mesti mennunggu dulu sampai air sungai surut baru bisa dilalui. Itu pun harus dipanggul satu persatu. Terhambatnya produksi bingkai, otomatis berdampak pada beberapa warga yang ikut bekerja di sini terutama masalah upahnya, saya pun harus pinjam uang ke pengepul barang untuk menutupi upah kerja mereka,” tutur Ubad.


Bersama-sama menekan tombol alarm tanda diresmikannya Jembatan Gantung Simpay Asih Sungai Cikaso pada 6  Januari 2021. 


Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto secara simbolis menggunting pita peresmian Jembatan Gantung Simpay Asih Sungai Cikaso.

Biasanya Ubad dapat memproduksi 300 bingkai dalam sepekan, namun sejak jembatan putus hanya dapat memproduksi 50–100 bingkai saja, ”Kami gunakan bahan seadanya sisa-sisa dari potongan bahan dan kualitasnya pun di bawah standar, jadi pembelinya nggak mau ambil,” tambahnya.

Walau dalam kondisi sulit, Ubad beserta keluarga harus dapat bertahan demi kelangsungan hidup sehari-hari. Terlintas di benak Ubad usaha keluarga yang telah dijalanainya selama 27 tahun ini akan ditutup karena tak sanggup untuk membiayai operasional serta membeli bahan baku. Namun berkat dorongan dari sang istri dan anaknya yang turut menjadi pengrajin bingkai, usahanya tetap berjalan walau harus menggunakan bahan seadanya.

Selain Ubad, warga lain turut merasakan kesulitan akibat dari putusnya jembatan, yaitu Enah (47) seorang buruh tani, kendala yang Ia hadapi ketika harus menyebrangi sungai Cikaso untuk pergi ke sawah. Ketika air sungai meluap Ia tidak dapat beraktifitas. Pasalnya sawah berada di seberang pemukiman warga. Terkadang saat Enah sedang berada di sawah lalu sungai air meluap, Enah terpaksa harus menunggu hingga debit air turun.

”Kalau sungai lagi naik waktu sore hari, ya terpaksa saya bermalam di saung sini (saung sawah) besok paginya kalau air surut baru bisa pulang,” kenang Enah.

Sebagai tulang punggung keluarga tentu hal tersebut menjadi kendala baginya. Upah harian yang Ia dapat dari menggarap sawah terkadang Ia lewatkan karena kondisi air sungai yang cukup deras dan tidak mungkin diseberangi.

“Suami saya sudah nggak bisa berkaktifitas karena sakit. Sumber penghasilan saya hanya dapat dari bersawah. Kalau sehari saya nggak bersawah ya nggak dapat uang,” ucap Enah.


Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto dan Wakil Ketua Tzu Chi Bandung Henking Wargana secara simbolis membuka tirai merah tanda telah diresmikannya Jembatan Gantung Simpay Asih Sungai Cikaso.


Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E, dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto meninjau langsung dengan menyebrangi Jembatan Gantung Simpay Asih Sungai Cikaso.

Hal inilah yang menjadi perhatian Tzu Chi dalam menjalankan misi kemanusiannya, dengan membangun kembali jembatan agar aktifitas warga pulih kembali seperti sedia kala.

Alhamdulillah awalnya kayak ngga percaya saja kalau jembatan mau dibangun lagi. Begitu jembatan bisa dilalui saya bisa ke sawah rutin lagi dan warga Desa Depok pun merasa gembira dengan dibangunnya kembali jembatan,” tutur Enah.

Enah menambahkan, “Tentu semua warga sini sangat senang dengan adanya jembatan, bisa berkatifitas kayak dulu lagi. Kalau mau ke pasar bisa kapan saja, mau ke sawah juga bisa kapan saja. Mudah-mudahan bapak-bapak yang udah bangun jembatan ini dimudahkan dan dilancarkan rezekinya. Terimakasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” lengkap Enah.


Para relawan Tzu Chi berfoto bersama di atas Jembatan Gantung Simpay Asih Sungai Cikaso.

Kebahagiaan pun turut dirasakan Ubad. Sejak jembatan dapat dilalui, kemudahan dalam mendapatkan bahan baku pembuatan bingkai dapat dirasakan sehingga produksinya pun dapat meningkat kembali.

”Ketika jembatan sudah dapat dilalui, segala kebutuhan jadi mudah, bukan itu saja, para pembeli pun sudah mulai minta stok bingkai lebih banyak lagi,” kata Ubad.

Kini produksi bingkai sablonnya naik pesat, bahkan dalam satu bulan Ia mendapatkan permintaan sebanyak 1.400 bingkai. Siang malam Ia bersama anak dan istrinya serta dua warga yang bekerja bersama dengan Ubad terus memproduksi pesanan bingkai sablon.


Ubad (77) warga desa depok sedang mengerjakan bingkai sablon, menurutnya ada jembatan yang melintas sungai Cikaso di Ds. Depok sangat berpengaruh pada produksi pembuatan bingkai. 

Ali Alamsyah (27), anak pertama Ubad yang juga membantu sang ayah dalam menjalankan usahanya, mengatakan peran jembatan yang melintas sungai Cikaso di Desa Depok benar-benar bermanfaat baginya serta seluruh warga Desa Depok.

Alhamdulillah, terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membangun kembali fasilitas umum berupa jembatan di desa kami.Semoga para relawannya diberikan kesehatan dan keselamatan,” ucap Ali.

Peresmian Jembatan Simpay Asih Sungai Cikaso


Ali Alamsyah (27) anak pertama dari Ubad membawa hasil bingkai sablon dengan melewati Jembatan Simpay Asih Sungai Cikaso.

Yayasan Buddha Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi dan Vertical Rescue Indonesia membangun kembali fasilitas warga berupa jembatan gantung, di Desa Depok, Kec. Cisompet, Kab. Garut. Jembatan yang menghubungkan dua desa ini diberi nama Jembatan Simpay Asih Sungai Cikaso. Dalam bahasa Sunda, simpay asih berarti cinta kasih. Nama tersebut diberikan sebagai pengingat bahwa cinta kasih merupakan landasan berdirinya jembatan.

Pada Rabu 6 Januari 2021, jembatan sepanjang 80 meter dan lebar 1,2 meter ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum, S.E. Peresemian jembatan ini turut dihadiri Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, Bupati Garut Rudy Gunawan, Wakil Ketua Tzu Chi Bandung Henking Wargana dan tamu undangan lainnya.

“Saya mengapresiasi tindakan nyata yang dipersembahkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi dalam membangun kembali jembatan di Kecamatan Cisompet ini. Sungguh luar biasa atas kepeduliannya dalam membantu sesama, karena dengan adanya jembatan ini sangat membantu sekali bagi warga di Desa Depok untuk berkatifitas,” ucap Uu Ruzhanul Ulum.


Terlihat Jembatan Simpay Asih Sungai Cikaso yang kokoh dengan material baja, sehingga umur serta kekuatan jembatan dapat bertahan lama.


Wakil ketua Tzu Chi Bandung Henking Wargana, secara simbolis menyerahkan bantuan sembako kepada perwakilan warga yaitu Enah.

Tanggapan positif juga diutarakan oleh Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.” Saya ucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah peduli kepada masyarakat Cisompet. Luar biasa sekali ini pembangunan, sehingga bisa menghubungkan antara dua desa yang dulunya terisolir sekarang sudah terhubung kembali. Dengan begitu masyarakat pun dapat menjalani rutinitas seperti dulu lagi,” kata Nugroho.

Henking Wargana, Wakil Ketua Tzu Chi Bandung menyampaikan bahwa terwujudnya pembangunan jembatan ini tentu dari kepedulian para relawan dan donatur yang ikut menyumbangkan sebagian rezekinya. Besar kecilnya nominal bukan sebagai ukuran, namun niat dan cinta kasih yang tertanam untuk saling menolong dan saling memberi adalah wujud dari misi Tzu Chi untuk kemanusiaan.

“Mudah-mudahan dengan ada jembatan ini Tzu Chi bisa terus membantu masyarakat yang memang paling membutuhkan, karena jembatan ini masyarakat sangat aktif berpartisifasi untuk sama-sama membangun,” tutur Henking.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berdirinya Kembali Jembatan Penyangga Kehidupan

Berdirinya Kembali Jembatan Penyangga Kehidupan

08 Januari 2021

Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi dan Vertical Rescue Indonesia membangun kembali jembatan gantung, di Desa Depok, Kec. Cisompet, Kab. Garut. Pada 6 Januari 2021, jembatan dengan panjang 80 meter dan lebar 1,2 meter ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum. Jembatan tersebut diberi nama Jembatan Gantung Simpay Asih Sungai Cikaso.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -